Kemunculan Virus Corona Omicron, Ini yang Dilakukan Pemerintah Kabupaten Bekasi

Varian virus corona omicron, diketahui berasal dari negara Afrika Selatan dan telah terdeteksi muncul di beberapa negara Eropa.

Penulis: Rangga Baskoro | Editor: Panji Baskhara
Wartakotalive.com
Foto Ilustrasi: Varian virus corona omicroni berasal dari negara Afrika Selatan dan terdeteksi muncul di beberapa negara Eropa. 

TRIBUNBEKASI.COM, BEKASI - Pemerintah Kabupaten Bekasi mulai antisipasi masuknya varian baru virus corona B.1.1.529 atau yang disebut varian omicron.

Varian virus corona omicron, diketahui berasal dari negara Afrika Selatan dan telah terdeteksi muncul di beberapa negara Eropa.

Wakil Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bekasi Masrikoh pun angkat bicara mengenai varian virus omicron.

Dia menjelaskan pihaknya mendapatkan instruksi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk meningkatkan kewaspadaan meski jenis varian ini masih terus diteliti lebih dalam.

Baca juga: Ariza Berharap Kepedulian Sosial Terus Tumbuh di Ibu Kota selama Pandemi Virus Corona

Baca juga: Nagita Slavina Pilih Melahirkan secara Caesar Berhubung Masih Pandemi Virus Corona

Baca juga: Di Masa Pandemi Virus Corona Orang Tua Harus Stimulus Mororik Anak Lewat Permainan Interaktif

"Pada dasarnya arahan Kemenkes tidak jauh berbeda seperti saat varian Covid-19 yang sebelummnya pernah terdeteksi muncul di Indonesia," ucap Masrikoh saat dikonfirmasi, Selasa (30/11/2021).

Pihaknya terutama diminta untuk mempercepat laju vaksinasi, terutama bagi masyarakat yang sama sekali belum mendapatkan vaksin dosis pertama.

Vaksinasi, sambung Masrikoh, bisa sangat membantu seseorang agar terhindar dari penularan Covid-19.

"Karena ditularkan oleh virus, jadi memang mau enggak mau harus divaksinas. Apalagi bagi yang belum divaksin agar diimbau untuk segera didata oleh perangkat desa atau lurah," ungkapnya.

Selain itu, masyarakat juga diminta untuk tidak lengah menerapkan protokol kesehatan 5M saat menjalankan aktivitas.

Mengurangi mobilitas saat libur Nataru harus dipatuhi oleh setiap masyarakat.

"Nanti saat PPKM Level 3 pas libur Nataru, harus betul-betul diperhatikan sehingga potensi penularan terhadap Covid-19 maupun varian baru Omicron bisa diminimalisir," tutur Masrikoh.

Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi pada Selasa (30/11/2021) ini, dari total target vaksinasi ada 2.417.794 jiwa, jumlah masyarakat yang telah divaksin Covid-19 dosis pertama sebanyak 1.777.183 orang, atau 73,50 persen.

Sedangkan dosis kedua sebanyak 1.410.380 orang atau 58,33 persen.

Masyarakat Karawang diminta waspada

Pemerintah Kabupaten Karawang, Jawa Barat mengingatkan warga masyarakat Karawang untuk terus mewaspadai kemungkinan penyebaran varian baru Covid-19, Omnicron.

Varian baru omnicron yang sudah banyak merebak di wilayah Afrika tersebut, disebut-sebut lebih cepat dalam penyebaran dibanding varian lainnya.

"Iya betul varian Omnicron jadi kewaspadaan baru bagi satgas dan masyarakat," kata Juru Bicara Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Karawang, dr Fitra Hergyana, saat dihubungi pada Selasa (30/11/2021).

Fitra menuturkan upaya pencegahan itu tetap dengan disiplin protokol kesehatan 5M, memakai masker, mencuci tangan pakai sabun atau handsanitizer, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas.

Selain upaya percepatan vaksinasi terhadap masyarakat Karawang, yang saat ini dosis pertama sudah 68 persen dan 52 persen untuk dosis kedua.

"Di Karawang pencegahannya tetap memang harus prokes, dan vaksinasi. Dua hal itu masih jitu dalam pencegahan penularan Covid-19 seperti sebelum varian delta itu," beber dia.

Menurut Fitra, pencegahan penyebaran varian omnicron itu wajib menjadi perhatian penting bagi satgas maupun masyarakat itu sendiri. Terlebih saat libur Natal dan Tahun Baru ini.

Kebijakan pemerintah untuk melarang ASN maupun masyarakat liburan atau bepergian pada 24 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022 sangat baik guna menekan mobilitas masyarakat.

Razia Prokes

 Jakarta dan sekitarnya akan menerapkan PPKM Level 3 selama masa Natal dan Tahun Baru 2022.

Hal itu tertuang dalam rapat koordinasi yang digelar Polda Metro Jaya dan Kodam Jaya terkait pengamanan natal dan tahun baru 2022.

Pihak Polda dan Kodam sepakat wilayah Jadetabek akan diterapkan PPKM Level 3 selama natal dan tahun baru.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol E Zulpan mengatakan rapat utama itu juga melibatkan Polda Jawa Barat, Polda Banten, dan Kodam III Siliwangi.

Jajaran kewilayahan di Polda Metro Jaya juga terlibat dalam rapat tersebut.

"Kami sudah sepakat dalam hal ini Polda dan Kodam akan laksanakan intruksi pemerintah sesuai dengan intruksi Mendagri Nomor 62 tahun 2021 terkait penerapan PPKM Level 3," tuturnya di Mapolda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan, Selasa (30/11/2021).

Zulpan mengatakan pihaknya akan menerapkan PPKM Level 3 sesuai dengan tanggal yang ditetapkan pemerintah yakni 24 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022.

Selama sepekan itu, pihak Polda Metro Jaya dan Kodam Jaya akan patroli penerapan protokol kesehatan secara rutin.

Mereka akan memantau pusat-pusat yang dapat menimbulkan kerumunan.

"Adapun sasarannya nanti terutama adalah tempat ibadah, pusat perbelanjaan atau keramaian, dan objek wisata," kata Zulpan.

Maka Zulpan mengimbau agar masyarakat tetap waspada penularan Covid-19 saat perayaan natal dan malam tahun baru.

Apalagi adanya kemungkinan gelombang 3 Covid-19 dari varian baru Omicron yang ditemukan di Benua Afrika.

"Jangan sampai varian baru itu masuk ke wilayah kita karena adanya kerumunan," pungkas Zulpan.

(TribunBekasi.com/ABS/MAZ/Wartakotalive.com/DES)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved