Lifestyle
Di Masa Pandemi Virus Corona Orang Tua Harus Stimulus Mororik Anak Lewat Permainan Interaktif
Orang tua suka melarang anak mereka bermain, padahal di masa pandemi virus corona ini anak-anak butuh bermain.
Penulis: Ign Agung Nugroho | Editor: Valentino Verry

TRIBUNBEKASI.COM, JAKARTA - Materi pendidikan anak usia dini diarahkan untuk bermain sambil belajar.
Seperti diketahui, situasi pandemi Covid-19 saat ini, pembelajaran tatap muka (PTM) Terbatas akan masuk dalam beberapa tahapan.
Artinya, anak akan tetap banyak berada di rumah dan belajar dari rumah.
Baca juga: PHRI Panik Pemerintah Kembali Terapkan PPKM Level 3 saat Libur Nataru, Potensi Dulang Untung Lenyap
Menurut Grace Melia, Therapeutic Play Practitioner dan Montessori Diploma in Training, untuk mengimbangi proses belajar di sekolah dan juga di rumah, alangkah baiknya apabila orang tua tetap mendampingi dan menstimulasi fisik dan sensorik anak dengan bermain.
Tujuannya, agar ketika tiba saatnya mereka kembali belajar di sekolah mereka tidak memiliki kesulitan untuk mengikuti pelajaran yang berlangsung ataupun terdampak learning loss secara signifikan.
Learning loss adalah istilah yang digunakan untuk menyebut hilangnya pengetahuan dan keterampilan, baik itu secara umum atau spesifik, atau terjadinya kemunduran proses akademik karena faktor tertentu.
"Untuk diketahui, yang banyak terjadi saat ini learning loss sendiri merupakan hasil dari dampak penutupan sekolah selama pandemi," kata Grace Melia di acara Bincang Santai secara daring bertajuk "Permainan Interaktif untuk Siapkan Si Kecil Kembali ke Sekolah", yang digelar Cussons Kids, Kamis (18/11/2021) lalu.
Baca juga: Murid SDN Lemahabang IV Gembira Bisa Tetap Sekolah setelah Kejari Karawang Menangi Sengketa
Ia mengatakan, yang perlu diingat, bermain adalah sarana belajar sehingga untuk anak-anak, bermain adalah sebuah kebutuhan dan bukan saja bersifat rekreasi.
Melalui berbagai metode belajar dengan metode bermain, diharapkan dapat mendukung anak untuk tumbuh serta mandiri dan memiliki kontrol akan lingkungannya.
"Melalui bermain pula, anak dapat menemukan hal baru. Mereka bisa bereksplorasi, meniru, dan mempraktekkan kehidupan sehari-hari sebagai sebuah langkah dalam membangun keterampilan untuk menolong dirinya sendiri," kata Grace.
Melalui kesempatan ini, ia pun memberikan beberapa tips dan ide untuk kreatif mengajak anak bermain dengan menstimulasi memori maupun fisik dan ruang gerak mereka.
Baca juga: Pertamina Agresif Wujudkan PLTS SPBU hingga 5.000 Titik untuk Mendukung Gaya Hidup Ramah Lingkungan
Beberapa contoh permainan yang dapat dilakukan adalah :
- Do It Yourself (DIY) Painting
Pernahkah memperhatikan ketika anak kita mulai belajar mencoret-coret berbagai permukaan seperti kertas, meja, bahkan tembok?
Nah, ini sebagai penanda bahwa sang anak sudah mulai bisa mengontrol gerakan motoriknya.
Hal ini menjadikan anak antusias melakukan berbagai beraktivitas menggunakan tangan.