Berita Daerah
Soal Video Direksi Transjakarta Nonton Tarian Perut, Ketua Komisi B DPRD DKI: Itu Video Lama
Aziz mengaku sudah mengklarifikasi video itu saat rapat bersama Direksi TransJakarta.
Penulis: Yolanda Putri Dewanti | Editor: Dedy
TRIBUNBEKASI.COM --- Beredar video berdurasi 13 detik beredar di media sosial Twitter.
Tampak seorang penari berjoget.
Dalam video singkat itu terlihat beberapa anggota direksi TransJakarta menyantap makanan sambil membelakangi penari.
Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Abdul Aziz sebut video direksi Transjakarta nonton belly dance merupakan video lama.
Baca juga: Kerap Kecelakaan pada Bus Transjakarta, Ditlantas Polda Metro Jaya Sarankan Pasang Penjaga Bus
Baca juga: DPRD Desak Pemprov DKI Rombak Struktur Direksi Transjakarta Termasuk Dirut, Ini Kata Ariza
Namun, video tersebut kian memanas setelah anggota Komisi B DPRD DKI Fraksi Gerindra, Adi Kurnia membahasnya dalam rapat di Komisi B DPRD DKI bersama PT Transjakarta.
"Pertama kejadian itu sudah lama, sudah setahun lebih," ucap Aziz, Kamis (9/12/2021).
Lanjutnya, kata dia, dirinya mengetahui kejadian tersebut dari satu diantara karyawan PT Transjakarta.
BERITA VIDEO : KEPANIKAN PENUMPANG BUS TRANSJAKARTA
"Itu udah kejadian lama bukan baru. Dirut lama mengundang di salah satu resto. Wajar lah kalau diundang Dirut semua harus dateng. Ketika datang dan malam, ada live show seperti itu," ungkapnya.
"Dulu saya tau itu dari salah satu karyawan Transjakarta dan saya sudah panggil Dirut itu. Dan, bukan panggil pribadi ya, tapi rapat bersama yang lain. Cuma nggak semua anggota dewan datang di rapat itu," tambahnya.
Aziz mengaku sudah mengklarifikasi video itu saat rapat bersama Direksi TransJakarta.
Dia lantas menanyakan kebenaran video tersebut kepada Dirut PT TransJakarta saat itu.
"Saya klarifikasi ke beliau, 'Pak, ini sebenarnya kejadiannya gimana', Oh kita nggak sengaja Pak, orang kita lagi makan tiba-tiba ada penampilan begitu'. Tapi kan saya pegang pernyataan itu, 'Saya mohon maaf, Pak, itu di luar kontrol kita, nggak terulang lagi, saya minta maaf'. Ya sudah, selesai," tutupnya.
Begini reaksi Dirut Transjakarta
PT Transjakarta menanggapi perihal penyebab serangkaian kecelakaan yang melibatkan bus Transjakarta akibat adanya faktor human error.
Dirut PT Transjakarta M. Yana Aditya mengatakan bahwa pihaknya berjanji akan melakukan evaluasi.
Hanya saja diperlukan persamaan persepsi agar tidak terjadi simpang siur informasi.
“Ya nanti bakal kita evaluasi, kita semua menyamakan persepsi di sini. Jangan sampai kita di sini memberikan informasi yang berbeda-beda,” kata Yana, di kantornya, Rabu (8/12/2021).
Menurut Yana hal tersebut sangat diperlukan agar bisa mengetahui penyebab yang sebenarnya dari serangkaian kecelakaan bus Transjakarta hingga menelan korban jiwa.

“Karena itu hari ini kita sama-sama menyamakan persepsi faktor evaluasi. Apakah manusia, armada ataupun lingkungan yaitu armada jalan,” tuturnya.
Yana juga menanggapi informasi adanya petugas yang bekerja melebihi standar atau lebih dari delapan jam kerja.
Ia beralasan semuanya sudah sesuai prosedur pekerjaan.
“Tidak ada yang lebih dari delapan jam, sesuai SOP. Tidak ada,” ungkap Yana.
Yana berjanji bila pihaknya mengikuti rekomendasi dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) sekaligus sebagai bentuk hasil evaluasi pascakecelakaan bus Transjakarta.
“Apabila KNKT telah mengeluarkan rekomendasi, mengeluarkan pedoman, kita akan melaksanakan. Jadi kami sekarang bekerja sama dengan KNKT,” tuturnya.
Sebelumnya Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo mengatakan hasil analisis menunjukkan serangkaian kecelakaan melibatkan bus Transjakarta karena human error.
"Hasil analisa kita terhadap beberapa kecelakaan yang melibatkan bus Transjakarta, sebagian besar karena human error atau kesalahan dari pihak driver," kata Sambodo di Polda Metro Jaya, Rabu (8/12/2021).
Dua operator bus Transjakarta bisa kembali aktif
Dirut PT Transjakarta M. Yana Aditya mengatakan bahwa operator bus yang terlibat kecelakaan yaitu Mayasari dan Steady Safe bisa kembali beroperasi setelah sempat dihentikan.
Hanya saja ada sejumlah syarat yang wajib untuk dipenuhi apabila kedua operator tersebut kembali beroperasi seperti biasanya.
“Bisa, tapi setelah diperiksa aspek teknisnya, armadanya, syaratnya itu. Jadi sudah diperiksa, semuanya normal, mereka kembali,” ujar Yana, di kantornya, Rabu (8/12/2021).
Apalagi pada kesempatan itu PT Transjakarta mengadakan pertemuan dengan para operator seperti Mayasari, Pahala Kencana, Bianglala, Kopaja, PPD, hingga Steady Safe.
Pada kesempatan itu pihaknya membahas bila saat ini sedang dilakukan evaluasi menyeluruh terhadap armada yang ada untuk mengantisipasi kejadian serupa terulang kembali.
“Jadi saat ini setiap unit diperiksa, jadi yang sudah lolos diperiksa sudah berjalan kembali, jadi supaya tidak terjadi masalah2 teknis,” katanya.
Yana menegaskan bahwa PT Transjakarta serta para operator bus merupakan sebuah keluarga besar.
Sehingga ketika ada masalah pihaknya melakukan evaluasi dan perbaikan menyeluruh.
“Kita harapkan semuanya normal kembali dalam waktu dekat,” harap Yana.
(Sumber : Wartakotalive.com/Yolanda Putri Dewanti/m27/Junianto Hamonangan)