Bencana Alam

UPDATE Erupsi Gunung Semeru, Pemerintah Kota Bekasi Bakal Persiapkan Bantuan untuk Korban Terdampak

Pemerintah Kota Bekasi tengah mempersiapkan pemberian bantuan untuk korban erupsi Gunung Semeru, Jawa Timur.

Penulis: Joko Supriyanto | Editor: Panji Baskhara
Istimewa
Pusat Kajian (Puskas) Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) mengungkapkan, jumlah fakir miskin yang terdampak erupsi Gunung Semeru di 8 Desa, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, mencapai lebih dari 20.953 orang. 

- Kecamatan Padang 3 lokasi/62 jiwa

- Kecamatan Tekung 3 lokasi/67 jiwa

- Kecamatan Yosowilangun 7 lokasi/89 jiwa

- Kecamatan Kunir 7 lokasi/127 jiwa

- Kecamatan Jatiroto 3 lokasi/59 jiwa

- Kecamatan Rowokangkung 4 lokasi/37 jiwa

- Kecamatan Randuagung 6 lokasi/24 jiwa

- Kecamatan Ranuyoso 1 lokasi/26 jiwa

- Kecamatan Klakah 5 lokasi/45 jiwa

- Kecamatan Gucialit 3 lokasi/11 jiwa

- Kecamatan Pasrujambe 2 lokasi/212 jiwa

- Kecamatan Tempursari 2 lokasi/23 jiwa dan

- Kecamatan Kedungjajang 7 lokasi/50 jiwa

Sementara itu, kerusakan dan kerugian yang dihimpun meliputi 31 fasilitas umum terdampak, hewan ternak sapi 764 ekor, kambing/domba 648 ekor dan unggas 1.578 ekor.

Kronologi Gunung Semeru Erupsi

Plt Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, membeberkan soal kronologi peningkatan aktifitas Gunung Semeru.

Melalui pesan singkatnya diterima redaksi TribunBekasi.com, menurut Abdul Muhari, Gunung Semeru mengalami peningkatan aktifitas vulkanik.

Aktifitas vulkanik Gunung Semeru yang ditunjukkan tersebut yakni terjadinya guguran awan panas.

Awan panas tersebut mengarah ke Besuk Kobokan, Desa Sapiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Sabtu (4/12) pukul 15.20 WIB.

Ia mengatakan, kronologi kejadian yang diamati dari Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Gunung Semeru di Pos Gunung Sawur, Dusun Poncosumo, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, getaran banjir lahar atau guguran awan panas.

Getaran banjir lahar atau guguran awan panas itu tercatat mulai pukul 14.47 WIB dengan amplitudo maksimal 20 milimeter.

Pada pukul 15.10 WIB, PPGA Pos Gunung Sawur kemudian melaporkan visual abu vulkanik dari guguran awan panas.

Hal itu angat jelas teramati mengarah ke Besuk Kobokan dan beraroma belerang.

Selain itu, laporan visual dari beberapa titik lokasi juga mengalami kegelapan akibat kabut dari abu vulkanik.

Catatan dihimpun Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), guguran lava pijar teramati dengan jarak luncur kurang lebih 500-800 meter, dengan pusat guguran berada kurang lebih 500 meter di bawah kawah.

(TribunBekasi.com/JOS/BAS)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved