Karawang
Baru Berusia 3 Tahun, Gedung Pemda 2 Karawang Senilai Rp50 Miliar ini Kondisinya Sudah Tidak Terawat
Bangunan megah Pemda 2 Karawang ini kondisinya mulai rusak di sana-sini akibat minim perawatan.
Penulis: Muhammad Azzam | Editor: AC Pinkan Ulaan
TRIBUNBEKASI.COM, KARAWANG----- Kondisi gedung Pemda II Karawang yang tidak terawat kian menjadi sorotan pihak.
Pasalnya, gedung ini dibangun dengan biaya hampir Rp50 miliar namun kondisinya memburuk dnegan cepat.
Tak hanya itu, konon Pemerintah Kabupaten Karawang juga menganggarkan Rp2 miliar untuk biaya pemeliharaan kantor Pemda 2 tersebut.
Praktisi Hukum Asep Agustian mengatakan, sejak Februari 2018 setelah diserah terimakan kepada Pemkab, Gedung Pemda II ini tidak dirawat dengan baik.
Hal ini terlihat dari kondisinya yang kotor dan rusak di sejumlah tempat di gedung tersebut.
"Bagaimana mau ditambah pelayanan di sana? Sekarang yang konteksnya semua dinas yang ada di sana gemuk semua toh tidak terawat. Karena pejabat di sana tidak ada rasa memiliki terhadap gedung tersebut. Ya tetap bakal hancur dan tidak terawat," katanya pada Kamis (6/1/2022).
Anggaran perawatan
Asep Agustian juga menyoroti beberapa ruangan di sana yang sudah bocor di kala hujan.
Padahal gedung ini akan difungsikan sebagai lokasi pusat pelayanan masyarakat.
"Memang ini gedung sudah berdiri berapa tahun, tapi masa iya kotor dan bau? Silakan cek aja sendiri. Apalagi ketika hujan bocor. Belum lagi kondisi toiletnya yang memprihatinkan," kata Asep.
Asep mempertanyakan anggaran Rp2 miliar, yang katanya dianggarkan untuk biaya perawatan gedung ini, sebagaimana kabar yang beredar.
"Ingat, ini uang rakyat, kegunaannya harus dimanfaatkan sebaik mungkin. Masa iya hanya untuk memperbaiki seperti halnya lift susahnya minta ampun. Padahal anggaran pemeliharaan yang konon katanya menelan biaya Rp2 miliar," katanya
Apalagi ada rencana gedung ini dimaksimalkan kembali fungsinya oleh Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana.
"Apa nanti mau ada anggaran lagi? Konon anggaran Rp 2 miliar waktu itu ke mana? Kami pertanyakan ke mana itu anggarannya?" kata Asep.
Asep meminta aparat penegak hukum (APH) turun tangan, dan bersikap tegas dalam melakukan pemeriksaan terhadap penggunaan anggaran perawatan gedung Pemda 2 Karawang.
"APH di sini harus turun, bukan diam. Turun, cek tuh. Kalaupun ada indikasi kerugian negara ya harus dipanggil. Jangan sampai ada kerugian uang negara, siapapun pelakunya tangkap," tandasnya.

Plafon jebol, lift mati
Tribun Bekasi menemukan kondisi memprihatinkan di bangunan megah berlantai empat tersebut. Mulai lantai kotor sampai lift yang sudah tidak berfungsi lagi.
Akibatnya warga maupun pegawai harus menggunakan tangga untuk mencapai lantai tujuannya.
Cat bangunan juga sudah kusam, sejumlah plafon rusak dan bernoda akibat terkena tetesan air. Bahkan ada sejumlah plafon jebol seperti di lobi dan lantai empat gedung.
Kondisi kamar mandi untuk pengunjung sangat jorok dan airnya tidak keluar.
Bahkan area tangga gedung minim penerangan, kotor, dan banyak sarang laba-laba.
Di Gedung Pemda 2 itu berkantor sejumlah unit pelayanan, seperti Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Dinas Perhubungan, dan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (PRKP) Karawang.
Galuh (24), seorang warga mengeluhkan kondisi kantor Pemda 2 tersebut.
Dirinya harus naik tangga untuk menuju lantai 3 tempat dia mengurus sesuatu.
"Iya lumayan capek, lifnya mati. Tolong diperbaiki ini dong," katanya.
Dia mengaku heran dengan kondisi gedung pemerintah daerah yang tidak terawat itu.
"Kondisi jelek begitu gedung pemerintahan. Saya sering ke sini, seperti seolah-olah dibiarin gitu aja enggak diperbaiki," katanya.
Sebelumnya, Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana menyatakan akan memaksimalkan pemanfaatan gedung Pemda 2 tersebut sebagai pusat pelayanan publik.
"Nantinya, semua kegiatan pelayanan masyarakat akan dilaksanakan di kantor Pemda 2," tandas Bupati.