Berita Bekasi
TPS Liar Kali CBL Resmi Ditutup, Pemkab Bekasi Segera Cari Lokasi TPS Baru
beberapa waktu lalu, terjalin kesepakatan antara 8 bupati/wali kota bersama 5 kementerian dan lembaga untuk membenahi permasalahan sampah.
Penulis: Rangga Baskoro | Editor: Dedy
Hamparan sampah di bantaran Kali CBL berdiri di lahan milik Perum Jasa Tirta.
Setelah beroperasi sejak 2004, panjang hamparan sampah tekah mencapai 1,3 kilometer dan menampung ribuan ton sampah rumah tangga.
Warga: Jangan cuma menutup tapi tolong carikan solusi
Para warga di sekitar TPS liar Kali CBL, Kampung Buwek Raya, Desa Sumberjaya, Kecamatan Tambun Selatan, tidak mengetahui rencana penutupan yang batal dilakukan Pemkab Bekasi, Senin (24/1/2022).
Para warga bahkan mengaku kaget ketika tenda megah yang berlokasi di depan akses menuju TPS liar didirikan pada Minggu (23/1/2022) lalu.
"Saya tahunya dari warga saya malah. Tiba-tiba kok kemarin sore ada tenda di ujung. Katanya denger-denger ada acara penutupan TPS," ungkap Ketua RT 004/022 Edi Sanusi, saat ditemui di lokasi.
Edi menjelaskan sama sekali tak ada komunikasi atau pemberitahuan kepada warga sebelum acara tersebut batal digelar hari ini.
"Enggak ada komunikasi, kami enggak tahu, saya juga enggak tahu ya, mereka ke sini mau cari solusi atau memang mau nutup," ujarnya.
Mendadaknya acara tersebut membuat Edi terpaksa memajukan acara pernikahan keponakannya yang digelar di dekat lokasi pada waktu yang bersamaan dengan acara penutupan TPS.
"Di rumah saya juga lagi ada kondangan, sampai saya majuin jamnya biar enggak bentrok sama acara ini. Tadinya mau nikah jam, jadi dimajuin ke jam 8," kata Edi.
Menanggapi rencana penutupan yang batal diselenggarakan, Edi mengharapkan agar pemerintah tak hanya semata melakukan penutupan, namun juga mempertimbangkan nasib warganya.
Pasalnya, 85 persen warga yang bermukim di wilayahnya menggantungkan hidup dari mengais sampah-sampah plastik di lokasi yang didirikan sejak 2004 silam itu.
Tolong teman-teman sampaikan ke pemerintah, tolong carikan solusi yang terbaik buat warga kami yang mengais rezeki di situ, karena kan kalau bicara masalah perut kan susah," tuturnya.
Edi menjelaskan dirinya tak menolak apabila nantinya TPS liar harus ditutup.
Meski begitu, ia berharap pemerintah tak menutup mata terhadap nasib warga yang kesehariannya harus mencari rupiah dari sampah tersebut.