Berita Bisnis
Bank Indonesia Ungkap 20 Persen UMKM Mampu Mitigasi Dampak Pandemi Berkat Digitalisasi Bisnis
Digitalisasi telah melahirkan berbagai peluang baru yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan inklusi keuangan bagi UMKM.
TRIBUNBEKASI.COM — Pada tahun 2021 lalu, sebanyak 20 persen UMKM Indonesia mampu memitigasi dampak pandemi dengan melakukan digitalisasi bisnis atau usaha, seperti memanfaatkan media pemasaran online.
Tersedianya akses dan layanan keuangan digital yang mudah dijangkau oleh UMKM, juga menjadi salah satu faktor penting dalam meningkatkan produktivitas dan ketahanan UMKM terhadap guncangan ekonomi.
Hal itu disampaikan Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Doni P. Joewono dalam International Seminar on Digital Financial Inclusion, Rabu (2/2/2022).
“Digitalisasi telah melahirkan berbagai peluang baru yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan inklusi keuangan bagi UMKM,” ungkap Doni P. Joewono.
Doni P. Joewono juga mengungkapkan bahwa adopsi transaksi nontunai seperti kartu debit dan uang elektronik mengalami peningkatan pesat.
Baca juga: Airlangga Hartarto Harap Pelaku UMKM Generasi Muda Manfaatkan Program Insentif Pemerintah
Hal itu antara lain tercermin melalui nominal transaksi QRIS Desember 2021 yang mencapai Rp27,7 triliun atau meningkat 237 persen per tahun.
Untuk itu, lanjut Doni, inklusi keuangan digital menjadi salah satu agenda prioritas Presidensi G20 Indonesia pada tahun 2022.
Dengan memanfaatkan digitalisasi, inklusi keuangan dapat didorong untuk meningkatkan produktivitas dan inklusivitas ekonomi yang berkesinambungan khususnya pada kelompok UMKM, termasuk UMKM yang dimiliki oleh perempuan dan kaum muda.
“Pentingnya untuk memelihara keseimbangan antara mendorong inovasi layanan keuangan digital untuk meningkatkan inklusi keuangan dan mengelola risiko yang mungkin muncul,” papar Doni P. Joewono.
“Keseimbangan antara inovasi dan mitigasi risiko ini sejalan dengan dua dari sepuluh prinsip yang digariskan pada G20 High Level Principles tentang Inklusi Keuangan Digital, yang diluncurkan pada tahun 2016,” pungkasnya.
Baca juga: Tahun Lalu, LPDB-KUMKM Salurkan Dana Bergulir Senilai Rp1,64 Triliun
Sebagai informasi, agenda Presidensi G20 Indonesia terkait inklusi keuangan pada tahun 2022 akan berfokus pada Digital Financial Inclusion dan SME Finance, yang berdasarkan pada Financial Inclusion Action Plan (FIAP) G20 2020 dan mendukung tema Presidensi G20 Indonesia “Recover Together, Recover Stronger".
Agenda pengembangan UMKM menjadi salah satu isu utama dengan fokus pada pemanfaatan digitalisasi untuk meningkatkan produktivitas, stabilitas, dan inklusivitas ekonomi bagi UMKM khususnya UMKM yang dimiliki perempuan, dan kaum muda. (Tribunnews.com/Ismoyo)