Berita Jakarta

Dulu Kewalahan Antar Jenazah Hingga 30 Kali Sehari, Kini Rudi Hanya Antarkan 2-3 Jenazah

Rudi tidak menampik ada rasa khawatir kasus kematian bisa melonjak tajam lagi usai varian Omicron melonjak.

Penulis: Desy Selviany | Editor: Ichwan Chasani
Warta Kota/Desy Selviany
Mobil jenazah terparkir di Kantor Dinas Pertamanan DKI Jakarta, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (6/2/2022). 

TRIBUNBEKASI.COM — Rudi (36), seorang sopir mobil jenazah, kini mulai sibuk mengantarkan jenazah sejak kenaikan kasus Covid-19 pertengahan Januari 2022 lalu.

Beberapa bulan sebelumnya, ketika Covid-19 di Jakarta melandai, sopir mobil jenazah di Dinas Pertamanan DKI Jakarta itu kerap tidak mendapatkan order pengantaran jenazah.

"Waktu November, Desember 2021 itu kadang-kadang sempat kosong setiap harinya. Tapi sekarang mulai ada lagi, per hari dua sampai tiga jenazah diantar," ujar Rudi ditemui di Kantor Dinas Pertamanan DKI Jakarta, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (6/2/2022).

Rudi mengatakan selama tiga minggu terakhir ini, Dinas Pertamanan DKI Jakarta mendapatkan 15 hingga 20 permohonan pengantaran jenazah.

"Dari 15 sampai 20 jenazah itu kita bagi-bagi sama temen-temen piket yang lain. Jadi satu orang bisa antarkan dua atau tiga jenazah setiap harinya," ujar pria yang sudah bekerja menjadi pengantar jenazah sejak tahun 2010 lalu itu.

Baca juga: Kasus Omicron Meningkat, Berikut Ini Aturan Baru Kemenag Terkait Kegiatan Keagamaan

Rudi mengaku tidak tahu persis penyebab kematian jenazah yang diantarkan. Sebab, keterangan tertulis yang didapat hanyalah penyakit menular.

Meski kasus Covid-19 di Jakarta mulai naik seperti Juli 2021 lalu, namun kata Rudi saat ini tidak merasakan ledakan kasus kematian.

Hal itu dirasakan dari sedikitnya jenazah yang diantarkan di tengah 30 ribuan kasus positif Covid-19 per harinya.

Dulu, beber Rudi, saat lonjakan kasus varian Delta 2021 lalu, Dinas Pertamanan DKI Jakarta bisa menerima 400 permohonan pengantaran jenazah per hari.

Saat itu, setiap harinya satu sopir ditargetkan minimal mengantarkan 10 jenazah. Akan tetapi, sering kali Rudi bisa mengantarkan 20 hingga 30 jenazah per hari.

Baca juga: Angka Kasus Covid-19 Melonjak, Gubernur Anies Diminta Tegas Kembali pada Kantor Non-Esensial

"Aduh, kalau cerita dulu mah enggak usah ditanya. Bukan kewalahan lagi, laporan pengantaran bisa 400 jenazah perhari, saya sendiri maksimal-maksimalnya bisa antar 30 jenazah itu sudah kerja dari pagi sampai malam," ungkapnya.

Rudi menduga penurunan kasus kematian itu lantaran kini semua warga DKI Jakarta sudah mendapatkan dua dosis vaksin Covid-19, sehingga kasus kematian bisa ditekan walaupun kasus penularan jumlahnya hampir sama seperti Juli 2021 lalu.

Meski begitu, Rudi tidak menampik ada rasa khawatir kasus kematian bisa melonjak tajam lagi usai varian Omicron melonjak.

Kalau kasus kematian meninggi, maka ia akan bekerja lembur setiap hari untuk melayani jenazah seperti varian Delta tahun lalu.

Sampai saat ini, kata Rudi, protap pengantaran jenazah masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Sopir wajib menggunakan pakaian hazmat sekali pakai.

Diketahui sejak penularan varian Omicron Indonesia alami lonjakan kasus Covid-19. Perharinya penularan Covid-19 mencapai 33.729 orang perhari pada 5 Februari 2022 lalu.

 

Sumber: Wartakota
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved