Berita Olahraga

Koordinator SOS Akmal Marhali: Kasus 20 Pemain Persija Positif Covid-19 bisa Terjadi di Tim-tim Lain

"Hal ini kemungkinan bakal terjadi juga di tim lain karena tracing tidak dilakukan dengan baik," ujar Akmal.

Penulis: Lusius Genik Lendong | Editor: Dedy
Tribunnews.com
Koordinator Save Our Soccer (SOS) Akmal Marhali menyebut lemahnya tracing pada temuan kasus Covid-19 menjadi sebab masifnya infeksi virus tersebut di lingkungan BRI Liga 1.  

TRIBUNBEKASI.COM --- Koordinator Save Our Soccer (SOS) Akmal Marhali menyebut lemahnya tracing pada temuan kasus Covid-19 menjadi sebab masifnya infeksi virus tersebut di lingkungan BRI Liga 1

"Testing memang sudah masif dilakukan tim Satgas Covid-19 PT LIB, setiap H-1 sebelum pertandingan dan di hari pertandingan. Ini sudah sesuai prosedur. Hanya permasalahannya tracing (kasus Covid-19) di klub itu lemah," tutur Akmal kepada tribunnews.com, Rabu (9/2/2022).

"Di Persija kasus awal dari Riko, kemudian nambah Maman, Andritany, Konate. Dari situ kemudian menjalar hingga total 20 pemain Persija positif," sambung Akmal.

Kondisi yang terjadi pada Persija ini, tidak menutup kemungkinan bakal dialami klub-klub peserta BRI Liga 1 lainnya. 

Baca juga: Hadapi Madura United, Riko Simanjuntak Ingin Rekan-rekannya Tampil Seperti saat Melawan Arema FC

Baca juga: Begini Cerita Penyerang Persija, Riko Simanjuntak, Jalani Isoman 8 Hari Hingga Sembuh dari Covid-19

Lemahnya tracing pada temuan kasus Covid-19, kemudian kompetisi yang terus dipaksakan berlanjut, diyakini bakal memperpanjang daftar kasus pemain terpapar virus ini.

Diketahui laga Persija Vs Madura yang dijadwalkan berlangsung di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Rabu (9/2/2022), harus ditunda karena tim berjuluk Macan Kemayoran diterpa badai Covid-19. 

Sebanyak 20 pemain Persija terkonfirmasi positif Covid-19 merujuk hasil tes PCR pada Selasa (8/2) dan Rabu (9/2). 

"Hal ini kemungkinan bakal terjadi juga di tim lain karena tracing tidak dilakukan dengan baik," ujar Akmal.

BERITA VIDEO : THE JAKMANIA INGINKAN PEMAIN BINTANG (LAGI)

"Yang terjadi sekarang ini, misal ada 20 pemain latihan, kemudian 10 dari 20 pemain itu dinyatakan positif Covid-19.  Tapi besoknya 10 pemain yang sudah berinteraksi dengan pemain-pemain yang Covid-19 ini, tetep tampil melawan tim lain."

"Padahal mereka sebagai pembawa virus (carrier), membawa virus itu pada pemain tim lain," papar Akmal.

Kata Akmal ketika ada temuan kasus positif Covid-19, mereka yang telah berinteraksi seharusnya wajib dikarantina, utamanya untuk diketahui apakah tertular atau tidak.

"Tapi kan akhirnya yang terjadi kan kompetisi dijalankan saja. Pemain-pemain yang negatif tapi sudah berinteraksi dengan yang positif masih dipasang. Akhirnya merembet ke semua pemain di tim maupun tim lain," tutur dia. 

"Yang berinteraksi memang belum dinyatakan positif atau negatif Covid-19, tapi mereka sudah berpotensi menjadi carrier virus itu. Tracing yang tidak bagus inilah yang kemudian menyebabkan Liga 1 jadi klaster baru kasus Covid-19," pungkas Akmal.
 

 

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved