Berita Karawang

Perajin Tahu di Karawang Berharap Pemerintah Bertindak Mengatasi Kenaikan Harga Kedelai Impor

Perajin tahu di Kabupaten Karawang mogok produksi, untuk menggugah Pemerintah bertindak.

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: AC Pinkan Ulaan
Tribun Bekasi/Muhammad Azzam
Sidikrilah, perajin tahu asal Kampung Kepuh, Kelurahan Karang Pawitan, Karawang Barat, berharap Pemerintah segera melakukan sesuatu agar harga kedelai impor bisa kembali normal. 

TRIBUNBEKASI.COM, KARAWANG -- Perajin tahu se-Kabupaten Karawang, Jawa Barat mulai menjalankan aksi mogok produksi selama tiga hari pada Senin (21/2/2022).

Aksi mogok ini dilakukan untuk memrotes kenaikan harga kedelai impor, yang menjadi bahan baku produksi.

"Iya, kami mulai hari ini sampai Rabu 23 Februari 2022 karena harga kedelai naik," kata Sidikrilah (41), perajin tahu di Kelurahan Karangpawitan, Karawang Barat kepada TribunBekasi.com.

Dia menjelaskan, ada ratusan perajin tahu yang melakukan aksi mogok di Kabupaten Karawang.

Belum berupaya

Harapan mereka, aksi mogok ini akan menggugah Pemerintah bertindak mengatasi kenaikan harga kedelai impor tersebut.

Menurut Sidikrilah, harga kedelai impor sekarang Rp 11.300 per kilogram, naik dari harga normal yang Rp 9.500/kg.

"Bukan perajin tahu saja yang mogok tapi juga tempe. Kalau pengrajin tahu dan tempe mah bisa ada ribuan," katanya.

Dia berharap setelah aksi mogok produksi selama tiga hari ini, harga kedelai bisa kembali normal.

"Sejauh ini belum ada upaya dari pemerintah. Tapi semoga saja setelah mogok ini ada," ucapnya.

Pantauan TribunBekasi.com di lokasi pabriktahu milik Sidikrilah di Kampung Kepuh Kelurahan Karangpawitan, Karawang Barat, sepi tidak ada aktivitas.

Hanya ada dua orang yang sedang membersihkan tungku tempat merebus kedelai yang masih memakai kayu bakar.

 

Sumber: Tribun bekasi
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved