Berita Karawang
Moreno Aditya Jadi Korban Kebakaran Ponpes di Karawang, Keluarga: Ingin Jadi Hafiz Quran Sejak PAUD
Moreno Aditya, satu dari delapan korban kebakaran Ponpes Miftahul Khoirot Karawang diketahui ingin menjadi Hafiz Quran sejak PAUD.
Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Panji Baskhara
TRIBUNBEKASI.COM, KARAWANG - Rizki (28), terus menerus memeluk peti jenazah putranya, Moreno Aditya (10).
Putranya ini jadi salah satu korban meninggal dalam musibah kebakaran di Pondok Pesantren (Ponpes) Miftahul Khoirot, Desa Manggungjaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang, Senin (21/2/2022) kemarin siang.
Tangis Rizki terus menerus tak terbendung.
Keluarga dan para tetangga pun datang menyampaikan bela sungkawa.
Termasuk Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum yang turut datang.
Nakim (54), keluarga korban, mengaku tak menyangka atas musibah kebakaran ini.
Pihak keluarga baru mendapatkan kabar sekira pukul 17.00 WIB dari pemerintah desa.
"Kejadiannya kan jam 2 siang, kami baru dapat kabar jam 5 sore dari aparat desa," ujarnya saat diwawancarai pada Selasa (22/2/2022).
Dia mengenal Moreno sebagai sosok yang periang. Moreno masuk pesantren tahfidz Miftahul Khoirot sejak keluar dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
"Masuk pesantren sejak kecil. Jadi selesai PAUD atau TK itu masuk pesantren itu sekarang kelas IV (SD)" ujar Nakim.
Dia menerangkan, ayah dan ibu Moreno sudah bercerai. Moreno tinggal bersama pamannya di Dusun Puloluntas, RT 005, RW 002, Desa Sukamulya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang.
Sedangkan ibunya merautau di Tangerang.
"Jadi memang selama ini ibunya merantau. Tapi luar bisa tetap memerhatikan dan bisa menyekolahkan dan masukin pesantren almarhum," jelas dia.
Diketahui, delapan santri yang meninggal akibat kebakaran berusia 7 -13 tahun.
Saat itu mereka tengah istirahat tidur siang di lantai dua yang terbuat dari kayu.