Berita Karawang

Olah TKP Ponpes Miftahul Khoirot Karawang, Ini Penjelasan Kasubdit Laka Bakar Puslabfor Mabes Polri

Tim Puslabfor (pusat laboratorium forensik) Mabes Polri olah TKP lokasi kebakaran Pondok Pesantren Miftahul Khoirot Karawang.

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Panji Baskhara
TribunBekasi.com
Tim Puslabfor (pusat laboratorium forensik) Mabes Polri, olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi kebakaran Pondok Pesantren Miftahul Khoirot, Selasa (22/2/2022). 

TRIBUNBEKASI.COM, KARAWANG - Tim Puslabfor (pusat laboratorium forensik) Mabes Polri, olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi kebakaran Pondok Pesantren Miftahul Khoirot, Selasa (22/2/2022).

Olah TKP berlangsung di lokasi kebakaran, tepatnya di Desa Manggungjaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Disebut kedatangannya, untuk menyelidiki penyebab pasti kebakaran bangunan di lantai dua pondok pesantren tersebut.

"Tujuannya untuk mencari penyebab kebakaran, ke arah penyebab kita enggak bisa kasih tahu kaya dukun, tanpa barang bukti (BB) kita enggak bisa bicara."

"Makanya kita cari BB yang ada di TKP," kata Kasubdit Laka Bakar Puslabfor Mabes Polri, Kompol Nurkolis, saat diwawancarai, pada Selasa (22/2/2022).

Dia menjelaskan dari hasil olah TKP dikumpulkan beberapa barang bukti.

Diantaranya instalasi listrik, kipas angin, soket listrik, dan abu sisa kebakatran.

"Tadi sudah kita kumpulkan beberapa barang bukti, diantaranya instalasi listrik, kipas angin, colokan, termasuk abu sisa kebakaran, "beber dia.

Dia menerangkan, barang bukti ini langsung dibawa untuk diperiksa di laboratorium.

"Barang bukti ini harus kita periksa di lab dengan alat untuk bisa bicara penyebab kebakaran."

"Makanya kita butuh waktu paling cepat satu hari. Kemudian baru bisa kita simpulkan penyebab kebakaran," papar dia.

Kabar duka untuk dunia pesantren, ada delapan orang santri Pondok Pesantren Hafizd Miftahul Khoirot Karawang meninggal dan tiga luka-luka, pada Senin, 21 Februari 2022 kemarin.

Delapan orang santri yang meninggal ini sebelumnya tidak bisa menyelamatkan diri dari lahapan si jago merah saat mereka tidur siang di lantai dua gedung pesantren.

Satu Korban Teridentifikasi

Satu dari delapan santri jadi korban meninggal dunia akibat kebakaran Pondok Pesantren Hafidz Miftahul Khoirot, sudah teridentifikasi.

Sebelumnya, dari delapan santri di ponpes yang berlokasikan di Desa Manggungjaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang ini, hanya satu yang berlum teridentifikasi.

"Iya betul satu korban meninggal berhasil teridentifikasi oleh kami dibantu unit Forensik RSUD Karawang," ujarnya Kasat Reskrim Polres Karawang AKP Oliestha Ageng Wicaksana di lokasi kejadian, pada Selasa (22/2/2022).

AKP Oliestha Ageng Wicaksana menerangkan, satu korban kebakaran ini berinisial R warga Tegalsawah, Kecamatan Rawamerta.

"Kita sudah mencocokan baik post mortem maupun ante mortem-nya. Kemudian dari keluarga bahwa itu betul anggota keluarganya," ungkap Oliestha.

Ante mortem merupakan data-data korban sebelum meninggal.

Sedangkan post mortem data-data yang didata dari tubuh korban ketika dievakuasi.

Sebelumnya, Oliestha mengakui proses identifikasi sempat menemui kendala.

Sebab, ciri-ciri khusus tak dapat dikenali lantaran tubuh korban terbakar.

"Yang paling membantu kita dari (struktur) gigi, karena kondisinya mohon maaf sudah sulit dikenali," kata dia.

Dia menambahkan dugaan sementara kebakaran dipicu percikan api dari kipas angin yang kemudian menyambar kasur di lantai dua tempat para santri beristirahat.

Meski demikian, pihaknya masih menunggu dari hasil Puslabfor (Pusat Laboratorium Forensik) Mabes Polri.

"Namun untuk lebih jelasnya nanti dari hasil oleh TKP Puslabfor (Pusat Laboratorium Forensik Polri), " kata dia.

Sebelumnya, Tim Puslabfor (pusat laboratorium forensik) Mabes Polri melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) .

Olah TKP berlangsung di Ponpes Miftahul Khoirot, Desa Manggungjaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, pada Selasa (22/2/2022).

Disebutkan kedatangannya untuk menyelidiki penyebab pasti kebakaran bangunan di lantai 2 pondok pesantren tersebut.

"Tujuannya untuk mencari penyebab kebakaran, ke arah penyebab kita enggak bisa kasih tahu kaya dukun, tanpa barang bukti (BB) kita enggak bisa bicara."

"Makanya kita cari BB yang ada di TKP,"  katanya Kasubdit Laka Bakar Puslabfor Mabes Polri, Kompol Nurkolis, saat diwawancarai, pada Selasa (22/2/2022).

Dia menjelaskan dari hasil olah TKP dikumpulkan beberapa barang bukti.

Diantaranya instalasi listrik, kipas angin, soket listrik, dan abu sisa kebakaran.

"Tadi sudah kita kumpulkan beberapa barang bukti, diantaranya instalasi listrik, kipas angin, colokan termasuk abu sisa kebakaran, "beber dia.

Dia menerangkan, barang bukti ini langsung dibawa untuk diperiksa di laboratorium.

"Barang bukti ini harus kita periksa di lab dengan alat untuk bisa bicara penyebab kebakaran."

"Makanya kita butuh waktu paling cepat satu hari, besok kita selesaikan."

"Kemudian baru bisa kita simpulkan penyebab kebakaran," tandasnya.

Diketahui, delapan santri yang meninggal akibat kebakaran berusia 7 -13 tahun.

Saat itu mereka tengah istirahat tidur siang di lantai dua yang terbuat dari kayu.

Kedelapan santri korban kebakaran tersebut, diketahui sudah teridentifikasi datanya, yakni sebagai berikut.

1. RA (7) - Warga Kabupaten Subang

2. AFG (11) - Warga Kabupaten Subang

3. As (12) - Warga Cikampek Karawang

4. M (10) - Cilamaya Kulon Kabupaten Karawang

5. MFW (13) - Wadas Karawang

6. MR (13) - Rawagempol Karawang

7. MAM (12) - Gandok Pedes

8. Masih diidentifikasi

Sementara, untuk korban yang mengalami luka-luka, hingga saat ini yang terdata ada tiga orang, yakni MR, A, dan R.

Diberitakan sebelumnya, kebakaran di Pesantren Miftakhul Khoirot menyebabkan delapan santri meninggal dunia.

Dugaan penyebab kebakaran bersumber dari percikan api kipas angin yang mengalami kerusakan.

Hal itu dikatakan Kapolres Karawang, AKBP Aldi Subartono saat ditemui di lokasi kejadian kebakaran, pada Senin (21/2/2022).

Aldi menerangkan, dari hasil keterangan korban selamat. Ketika iti melihat percikan api dari kipas angin.

Lalu, percikan api itu menjatuhi kasur di lantai dua yang biasa dijadikan asrama santri.

"Dari informasi awal percikannya menjatuhi kasur dan terjadi kebakaran. Titik kebakaran terjadi di lantai dua yang bangunannya masih kayu," jelas Aldi.

Untuk kronologi kebakaran, Aldi menerangkan kebakaran terjadi sekira pukul 13.00 WIB.

Kejadian kebakaran saat itu ketika para santri sedang istirahat siang.

Adanya laporan kebakaran, Tim Pemadam Kebakaran, BPBD, Kepolisian dan TNI, pemerintah setempat langsung datang ke lokasi untuk proses evakuasi.

Tim Labfor dan Inafis Polres Karawang juga dikerahkan untuk melakukan evakuasi jasad korban meninggal.

Selain itu melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk menyelidiki penyebab pasti kebakaran tersebut.

"Kita berempati turut berduka cita atas musibah kebakaran ini," tandasnya.

(TribunBekasi.com/MAZ)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved