Wawancara Eksklusif

Plt Dirut RSUD Karawang dr Fitra Hergyana: Diproyeksi Jadi Rumah Sakit Rujukan di Jawa Barat

Harus dapat memenuhi pelayanan terhadap sembilan penyakit terbesar di Indonesia maka kami persiapkan dan penuhi itu.

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Dedy

TRIBUNBEKASI.COM --- Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karawang diproyeksikan menjadi rumah sakit rujukan di Jawa Barat. RS yang beralamat di Jalan Galuh Mas Raya, Kecamatan Telukjambe Timur, Kabupaten Karawang, Jawa Barat ini menjadi salah satu calon pengganti RS Hasan Sadikin Bandung.

Demikian ungkapan Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama (Dirut) RSUD Karawang, dr Fitra Hergyana secara eksklusif kepada Warta Kota, belum lama ini.

Menurut Fitra, RS Hasan Sadikin Bandung akan naik statusnya menjadi rumah sakit rujukan nasional.

Lantas apa yang dilakukan RSUD Karawang? Fitra menyebut pihaknya telah melakukan sejumlah persiapan mulai dari peningkatan fasilitas pelayanan, hingga penambahan layanan kesehatan agar sesuai standar sebagai rumah sakit rujukan tingkat Provinsi Jawa Barat.

Baca juga: RSUD Karawang Diproyeksi Jadi RS Rujukan di Jabar, DPRD: Jangan Cuma Pagar dan Taman saja yang Bagus

Baca juga: RSUD Karawang Terus Berinovasi, Jalin Kerja Sama untuk Jadi Rumah Sakit Rujukan Penyakit Khusus

Ia juga menyampaikan beberapa hal termasuk soal penunjukan dirinya sebagai Plt yang sempat mendapat sorotan dari beberapa pihak di Karawang. Berikut wawancara eksklusif jurnalis Warta Kota Muhammad Azzam bersama Plt Dirut RSUD Karawang dr Fitra Hergyana yang berlangsung belum lama ini: 

RSUD Karawang diproyeksikan menjadi rumah sakit rujukan tingkat Provinsi Jawa Barat, seperti apa penjelasannya?

Iya betul kami direncanakan menjadi rumah sakit rujukan Jawa Barat karena RS Hasan Sadikin Bandung yang saat ini menjadi rujukan Jawa Barat akan menjadi rumah sakit rujukan nasional. Terkait persiapan, kami sudah melakukan persiapan setelah pencanangan itu dan masuk ke dalam program kerja di tahun 2022. Bagaimana kami harus mempersiapkan pelayanan kesehatan yang paripurna lalu sumber daya manusia (SDM) ditingkatkan, kemudian bagaimana senyum, sapa, salam terhadap para pasien. Intinya yang kurang kami benahi dan disesuaikan dengan standar rumah sakit rujukan Provinsi Jawa Barat.

Peningkatan pelayanannya akan seperti apa, standarnya apa saja?

Harus dapat memenuhi pelayanan terhadap sembilan penyakit terbesar di Indonesia maka kami persiapkan dan penuhi itu. Sekarang ini kami sudah menjadi salah satu rumah sakit rujukan kardiovaskuler atau lebih dikenal dengan penyakit jantung. Di tahun 2022 ini kami juga akan membuka layanan unit cardiac centre dengan peralatan cath lab (kateterisasi jantung) yang lengkap khusus bagi pasien jantung. Juga nanti untuk penanganan stroke, paru, kanker, dan kami juga akan ada estetik center. Dalam proses ini tentu kami juga berkoordinasi bukan hanya dengan pemerintah provinsi (Pemprov) Jawa Barat tapi juga dengan Kementerian Kesehatan. Apa yang bisa dikaloborasikan dengan Pemprov Jabar dan pusat ya akan dilakukan.

BERITA VIDEO : RSUD KARAWANG DICANANGKAN JADI RS RUJUKAN JAWA BARAT

Terkait SDM, sejauh mana kesiapannya?

Untuk SDM InsyaAllah cukup sehingga kami tidak perlu perekrutan tenaga kesehatan. Kami total pegawai 1.178 orang baik dokter, spesialis, perawat, dan pegawai lainnya. Saya juga meminta mereka memberikan pelayanan terbaik kepada pasien, utamanya senyum, sapa, dan salam. Sekarang ini juga kami melakukan sejumlah MoU (Memorandum of Understanding) dan studi banding kepada sejumlah rumah sakit swasta untuk pengembangan SDM agar dapat meningkatan pelayanan pasien.

Inovasi apa saja yang akan dilakukan dalam mempersiapkan menjadi rumah sakit rujukan tingkat Jawa Barat?

Kami sedang mempersiapkan telemedicine bagaimana sistem IT (teknologi informasi) agar masyarakat atau pasien dapat dengan mudah mengakses pelayanan kami. Kami juga akan switching karena sekarang ini kebanyakan yang datang ke RSUD Karawang itu menengah ke bawah tapi nanti bagaimana kami bisa juga mengambil (kelas) menengah ke atas yang swastanya seperti itu. Terus kami berusaha agar RSUD Karawang ini tidak kalah dengan rumah sakit swasta. Jadi bagaimana mindset rumah sakit daerah ini bukan hanya untuk BPJS saja tapi seperti nanti seperti di RS Cipto Mangunkusumo dan juga Hasan Sadikin yang ada paviliun kencana (sebuah fasilitas kelas satu berisi 30 tempat tidur untuk pasien rawat inap). Kami InsyaAllah akan ke arah sana.

Terakhir, penunjukan Anda sebagai Plt Dirut RSUD Karawang sempat ramai pro dan kontra. Anda dinilai belum kapabel. Bagaimana Anda merespons hal tersebut?

Jadi ini adalah kritikan yang membangun, tinggal bagaimana cara melihatnya. Kalau buat saya, disikapi secara positif saja, saya harus menjawabnya dengan kerja, kerja, dan kerja. Bagaimana kami (pihak RSUD Karawang) melayani dengan sepenuh hati, dengan maksimal kepada seluruh pasien yang datang. Saya sangat terbuka terhadap kritik membangun sehingga buat saya khususnya bagaimana pelayanan kesehatan di Karawang bisa terlayani lebih baik lagi. Bagaimana kami dapat membantu para pasien, membuat mereka sembuh apalagi sekarang kami bekerja di tengah pandemi.

Terkait status Anda sebagai kerabat Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana?

(Kelihatan tersenyum meski tertutup masker kemudian menjawab) Kalau saya tetap bekerja di sini sebagai profesional. Mungkin di luar itu ya itu tadi, kami bekerja saja melayani pasien. Intinya kami harus membuktikan diri dengan bekerja dan memberikan hasil yang terbaik buat RSUD Karawang(maz/eko)

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved