Formula E
Penambahan Anggaran Lintasan Sirkuit Formula E Dinilai Janggal, Gerakan SAPU: Tunggu Bom Waktu Saja
Menurut dia, Pemprov DKI Jakarta tidak melakukan perencanaan yang matang untuk pagelaran balapan di Ancol pertengahan tahun 2022 ini.
Penulis: Miftahul Munir | Editor: Dedy
TRIBUNBEKASI.COM --- Massa Gerakan Satu Padu (SAPU) Lawan Koruptor Formula E kembali menggelar unjuk rasa di depan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kantor BPK Provinsi DKI, Jakarta Selatan pada Rabu (9/3/2022) sore.
Mereka datang meminta agar KPK membeberkan hasil pemeriksaan kasus dugaan korupsi Formula secara transparan kepada warga Indonesia.
Massa pun membawa poster wajah Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan saat berunjuk rasa.
Koordinator aksi Daud mengatakan, adanya penambahan anggaran pembuatan lintasan balapan mobil kursi itu semakin menunjukan kejanggalan.
Baca juga: Biaya Sirkuit Membengkak Rp 10 miliar, PSI: Perencanaan Formula E Jakarta Tak Matang
Baca juga: Anggaran Lintasan Formula E Bertambah Rp 10 M, Ketua Fraksi PDIP DKI: Emang Duit Nenek Moyangnya Apa
"Proyek Formula E ini dari awal sudah banyak masalah, mulai dari mencla mencle komitmen fee, diduga korupsi, pengerjaannya molor dari target awal dan sekarang proses pembuatan sirkuit di Ancol jadi membengkak 10 miliar, tunggu bom waktu aja nanti," ujarnya melakui keterangan tertulis.
Menurut dia, Pemprov DKI Jakarta tidak melakukan perencanaan yang matang untuk pagelaran balapan di Ancol pertengahan tahun 2022 ini.
Sehingga, persiapan yang minim dan pengebutan pengerjaam lintasan balapan sangat rentan dengan dugaan korupsi.
Daud meminta KPK dan BPK DKI agar menelusuri adanya pembengkakan anggaran pembuatan sirkuit Formula E.
BERITA VIDEO : SIRKUIT FORMULA E ANCOL MULAI DIGARAP
"Proyek yang tidak dirancang dengan baik tersebut cenderung dipaksakan dan bakal jadi masalah besar, kami pastikan berpotensi penyelewengan anggaran," jelas sang orator.
Daud melanjutkan, KPK sangat mudah untuk ungkap dugaan korupsi yang terjadi pada ajang balapan mobil listrik ini.
Ia pun mendesak BPK DKI untuk membantu KPK dan tidak takut dengan tikus-tikus yang menggerpgoti uang rakyat.
"Buka datanya secara transparan," ucapnya.
Ia berharap lembaga antirasuah itu bisa sesegera mungkin menangani kasus dugaan korupsi sebelum semakin parah.
Seluruh masyarakat tengah menanti hasil pemeriksaan dari KPK terkait dengan dugaan korupsi yang terjadi di Formula E.