Wisata Jakarta

Ribuan Pengunjung Padati Ragunan Malam Hari, Ini Alasan Jalur Wisata Dibatasi

Pengunjung Ragunan keluhkan jalur wisata malam yang terbatas dan minim penerangan. Pengelola ungkap alasan di balik kebijakan itu.

Penulis: Miftahul Munir | Editor: Mohamad Yusuf
Warta Kota/Yulianto
WISATA MALAM DI RAGUNAN - Sejumlah warga berjalan menikmati suasana malam di Taman Margasatwa Ragunan, Cilandak, Jakarta Selatan, Sabtu (11/10/2025). Program "Night at the Ragunan Zoo" ini merupakan tindak lanjut dari wacana yang digagas oleh Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung pada Agustus lalu dan memastikan program ini tidak akan mengganggu kenyamanan satwa di Taman Margasatwa Ragunan. 

TRIBUNBEKASI.COM, BEKASI - Suasana malam di Taman Margasatwa Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu (11/10/2025), mendadak ramai luar biasa.

Sejak gerbang utama dibuka, antrean sepeda motor mengular hingga ke jalan raya. Wajah-wajah antusias tampak di balik helm, seolah tak sabar menikmati sensasi langka berkunjung ke Ragunan saat malam hari.

Gelak tawa anak-anak bersahutan dengan suara pedagang yang sibuk menawarkan jajanan. Di tengah hiruk pikuk itu, sejumlah pengunjung mengeluhkan satu hal yang sama. Jalur wisata malam terasa pendek, dan penerangan lampu begitu minim.

Baca juga: Kasus Ojol Tewas Dilindas Rantis Brimob, Tiga Anggota Dihukum hanya Minta Maaf ke Pimpinan

Baca juga: Kebakaran Hebat di Tambora, Pria ODGJ Tewas Terjebak Api di Dalam Kamar

Baca juga: Polisi Temukan Jejak Pelaku Teror Bom di Tiga Sekolah Internasional, Ternyata dari Luar Negeri!

Adinda (22), pengunjung asal Cawang, mengaku senang bisa menikmati wisata malam di Ragunan untuk pertama kalinya. Namun ia berharap pengalaman itu bisa lebih maksimal.

“Seru banget sih, ini kan pertama kali Ragunan buka malam hari. Tapi track-nya terlalu pendek dan gelap banget. Tadi sampai air mancur, habis itu udah mentok. Kalau bisa diperluas lagi jalurnya,” ujarnya kepada Tribun, Sabtu malam.

Keluhan serupa terdengar dari sejumlah pengunjung lain. Banyak yang merasa tak bisa melihat satwa dengan jelas karena penerangan yang terbatas. Mereka hanya bisa menikmati suasana sekitar, tanpa benar-benar menyaksikan hewan-hewan di dalam kandang.

Alasan Pembatasan

Humas Taman Margasatwa Ragunan, Wahyudi Bambang, menjelaskan alasan di balik minimnya penerangan dan jalur wisata malam yang terbatas. Menurutnya, hal itu demi menjaga kenyamanan dan kesehatan satwa.

“Satwa yang kami pelihara ini adalah satwa diurnal. Mereka aktif di siang hari dan malamnya waktu untuk istirahat,” jelas Wahyudi kepada Tribun, Sabtu.

Ia menegaskan, terlalu banyak lampu akan mengganggu ritme istirahat satwa. Karena itulah jalur pengunjung sengaja dibatasi agar tidak melewati area kandang.

“Kami ingin menjaga satwa dari gangguan. Ada beberapa kandang yang tidak boleh dilewati atau didekati saat malam,” imbuhnya.

Wisata malam Ragunan memang jadi daya tarik baru warga Ibu Kota. Ribuan orang datang dari berbagai daerah hanya untuk merasakan sensasi berbeda melihat hewan di malam hari.

Sejak sore, arus kendaraan menuju pintu masuk utama sudah padat. Petugas sibuk mengatur lalu lintas, sementara pengunjung satu per satu masuk dengan wajah sumringah.

Meskipun tak bisa leluasa berkeliling, pengalaman menikmati Ragunan di malam hari tetap meninggalkan kesan tersendiri bagi mereka.

Lampu-lampu taman yang redup, suara jangkrik, dan aroma tanah lembab menambah nuansa malam di kebun binatang tertua di Jakarta itu.

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News

Ikuti saluran TRIBUN BEKASI di WhatsApp 

Sumber: Wartakota
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved