Bulutangkis
Agar Pengalaman Pahit All England 2021 Tidak Berulang, Tim Indonesia Tak Transit di Turki lagi
Pengalaman pahit tahun lalu tak menyurutkan pebulutangkis Indonesia kembali ke All England.
TRIBUNBEKASI.COM, JAKARTA -- Tim Bulutangkis Indonesia sudah berangkat ke Inggris, untuk mengikuti turnamen All England 2022, Jumat (11/3) dini hari tadi.
Sebagaimana dilansir laman PBSI, rombongan Indonesia ini sudah bangkit dari trauma All England 2021.
Tim Indonesia, yang dipimpin manajer tim Rionny Mainaky, ini berkekuatan 23 orang, terbang menuju Birmingham, Inggris dengan pesawat Emirates EK 359 pada pukul 00.15.
Selain para atlet, rombongan juga diisi pelatih teknik, pelatih fisik, dokter gizi, psikolog, fisioterapis, masseur, dan tim pendukung.
“Malam ini tim bulutangkis Indonesia berangkat menuju ke Birmingham untuk bertanding di turnamen All England. Kami berangkat dengan kekuatan terbaik. Seluruh pemain terkuat yang kita miliki, kami kirim ke All England,” ujar Rionny Mainaky kepada Tim Humas PP PBSI di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten, Kamis (10/3) malam.
Para pemain yang bertolak ke Birmingham ini antara lain Kevin Sanjaya Sukamuljo, Marcus Fernaldi Gideon, Hendra Setiawan, Mohammad Ahsan, Leo Rolly Carnando, Daniel Marthin, hingga Gregoria Mariska Tunjung.
Mereka ini nanti akan bahu-membahu untuk merebut gelar juara dalam kejuaraan bulutangkis tertua dan paling bergengsi ini, yang tahun ini bakal berlangsung di Birmingham, 16-20 Maret 2022.
Kekuatan Skuad Garuda bakal bertambah solid dengan bergabungnya Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie, Shesar Hiren Rhustavito dkk, usai mereka menyelesaikan turnamen Jerman Terbuka (German Open).
Pengalaman pahit
Wajah-wajah pemain juga diberitakan begitu ceria dan optimistis, menatap kejuaraan paling prestisius tersebut.
Maklum, tahun lalu para pemain bulutangkis Indonesia mendapat perlakuan buruk terusir, dari penyelenggaraan turnamen All England 2021.
Tahun lalu, tim tepok bulu Indonesia akhirnya tidak bisa meneruskan pertandingan di kejuaraan utama tersebut.
Pasalnya panitia turnamen menganggap Tim Indonesia memiliki kontak erat dengan penderita Covid-19, menyusul terungkapnya salah satu penumpang pesawat yang digunakan Tim Indonesia terkonfirmasi positif Covid-19, dalam penerbangan dari Istanbul, Turki menuju Birmingham.
“Soal apakah ada perasaan trauma dengan kejadian pahit tahun lalu, rasanya semua pemain sudah melupakan. Pengalaman dilarang meneruskan pertandingan seperti di All England lalu, sudah hilang. Mereka kini fokus untuk menghadapi kejuaraan All England dengan penuh semangat untuk bisa juara,” ujar Rionny, yang juga Kabid Binpres PP PBSI ini.
“Kami sudah move on, melupakan kejadian pahit di All England tahun lalu. Rasanya tidak ada trauma dan sudah kami lupakan saja. Kami fokus dan siap menghadapi kejuaraan,” tutur Apriyani Rahayu, pemain ganda putri.