Berita Internasional

Kabar Beredar Soal Rencana Melengserkan Vladimir Putin dengan Cara Diracun, Elit Rusia Berkhianat?

Badan Intelijen Ukraina menuturkan orang dalam Kremlin berencana singkirkan Presiden Vladimir Putin dengan cara diracun.

Editor: Panji Baskhara
patriciaflor.com
Ilustrasi: Kabarnya, ada rencana pergerakan untuk melengserkan Presiden Rusia Vladimir Putin dengan cara diracun. 

TRIBUNBEKASI.COM - Badan Intelijen Ukraina mengakui, terdapat orang dalam Kremlin yang berencana singkirkan Presiden Rusia Vladimir Putin dan meracuninya.

Menurut Kepala Direktorat Intelijen Kementerian Pertahanan Ukraina, kelompok berpengaruh yang merupakan anggota elit Rusia menyusun rencana untuk menggulingkan presiden Moskow.

Dikutip Mirror, tujuan dari kelompok ini yakni menyingkirkan Putin dari kekuasaan sesegera mungkin dan pulihkan hubungan ekonomi dengan Barat.

Berdasarkan laporan intelijen, orang dalam berkedudukan tinggi akui kecewa dengan dampak perang dan sanksi ekonomi yang dijatuhkan kepada Rusia.

Badan intelijen Ukraina mengklaim pengganti Putin telah dipilih dalam bentuk Direktur FSB Alexander Bortnikov.

"Sudah diketahui bahwa Bortnikov dan beberapa perwakilan berpengaruh elit Rusia lainnya sedang pertimbangkan berbagai opsi untuk menyingkirkan Putin dari kekuasaan," kata Kepala Direktorat Intelijen.

"Secara khusus, keracunan, penyakit mendadak, atau 'kebetulan' lainnya tidak dikecualikan," ujar Kepala Direktorat Intelijen.

Kerugian yang ditimbulkan pasukan Chechnya

Badan tersebut menduga kerugian yang ditimbulkan pasukan Chechnya di utara Rusia mungkin pengaruhi rencana tersebut.

Akhir pekan ini Ukraina mengatakan bahwa bagian dari skuadron tempur Chechnya yang terkenal dikirim kembali ke Rusia setelah banyak tentara mereka tewas.

Usulan bahwa Bortnikov sebagai pengganti Putin dapat dianggap mengejutkan.

Otak dan jantung rezim Putin

Berdasarkan penyelidikan mendalam oleh Dossier Centre, FSB Bortnikov adalah otak dan jantung dari rezim Putin.

"Sebuah negara di dalam negara," kata Dossier Centre.

Dikutip Daily Mail, menurut intelijen Ukraina, para komplotan elit memilih Bortnikov yang berusia 70 tahun karena mereka yakin dia bisa menjadi ujung tombak pemulihan hubungan ekonomi dengan barat.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved