Berita Internasional
Kabar Beredar Soal Rencana Melengserkan Vladimir Putin dengan Cara Diracun, Elit Rusia Berkhianat?
Badan Intelijen Ukraina menuturkan orang dalam Kremlin berencana singkirkan Presiden Vladimir Putin dengan cara diracun.
TRIBUNBEKASI.COM - Badan Intelijen Ukraina mengakui, terdapat orang dalam Kremlin yang berencana singkirkan Presiden Rusia Vladimir Putin dan meracuninya.
Menurut Kepala Direktorat Intelijen Kementerian Pertahanan Ukraina, kelompok berpengaruh yang merupakan anggota elit Rusia menyusun rencana untuk menggulingkan presiden Moskow.
Dikutip Mirror, tujuan dari kelompok ini yakni menyingkirkan Putin dari kekuasaan sesegera mungkin dan pulihkan hubungan ekonomi dengan Barat.
Berdasarkan laporan intelijen, orang dalam berkedudukan tinggi akui kecewa dengan dampak perang dan sanksi ekonomi yang dijatuhkan kepada Rusia.
Badan intelijen Ukraina mengklaim pengganti Putin telah dipilih dalam bentuk Direktur FSB Alexander Bortnikov.
"Sudah diketahui bahwa Bortnikov dan beberapa perwakilan berpengaruh elit Rusia lainnya sedang pertimbangkan berbagai opsi untuk menyingkirkan Putin dari kekuasaan," kata Kepala Direktorat Intelijen.
"Secara khusus, keracunan, penyakit mendadak, atau 'kebetulan' lainnya tidak dikecualikan," ujar Kepala Direktorat Intelijen.
Kerugian yang ditimbulkan pasukan Chechnya
Badan tersebut menduga kerugian yang ditimbulkan pasukan Chechnya di utara Rusia mungkin pengaruhi rencana tersebut.
Akhir pekan ini Ukraina mengatakan bahwa bagian dari skuadron tempur Chechnya yang terkenal dikirim kembali ke Rusia setelah banyak tentara mereka tewas.
Usulan bahwa Bortnikov sebagai pengganti Putin dapat dianggap mengejutkan.
Otak dan jantung rezim Putin
Berdasarkan penyelidikan mendalam oleh Dossier Centre, FSB Bortnikov adalah otak dan jantung dari rezim Putin.
"Sebuah negara di dalam negara," kata Dossier Centre.
Dikutip Daily Mail, menurut intelijen Ukraina, para komplotan elit memilih Bortnikov yang berusia 70 tahun karena mereka yakin dia bisa menjadi ujung tombak pemulihan hubungan ekonomi dengan barat.
Mereka semakin khawatir tentang Rusia menjadi negara paria, dijauhi oleh barat dan rumah, rekening bank, dan kapal pesiar mereka disita- serta kemampuan mereka untuk bepergian dan menjalankan bisnis lumpuh.
Bortnikov diyakini memiliki jaringan orang dalam yang bekerja dan tinggal di Ukraina, tempat ia menjalankan jaringan agen selama bertahun-tahun.
Diperkirakan Putin sekarang marah padanya karena membiarkan komandan militernya salah langkah oleh pertahanan Ukraina yang ganas melawan invasi.
Lebih jauh, seorang rekan postdoctoral di Weiser Center for Emerging Democracies di University of Michigan Adam Casey percaya bahwa Putin adalah bukti kudeta.
"Dia menghabiskan banyak waktu dan upaya merancang aparat keamanan Rusia sedemikian rupa sehingga membuatnya relatif kebal terhadap kudeta," katanya kepada Business Insider.
"FSB adalah bentuk pencegahan kudeta yang cukup efektif," katanya.
Casey menjelaskan, karena para pejabat militer takut mereka diawasi dan bisa dibunuh.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Elit Rusia Dikabarkan Berkhianat, Disebut Rencanakan Racuni Putin dan Siapkan Presiden Pengganti"