Berita Internasional

Waduh! Ada Rencana Presiden Rusia Vladimir Putin Dilengserkan dengan Cara Diracun? Berikut Faktanya

Beredar kabar adanya rencana akan melengserkan Presiden Rusia Vladimir Putin dengan cara diracun.

Editor: Panji Baskhara
Alexey NIKOLSKY/Sputnik/AFP
Beredar kabar adanya rencana akan melengserkan Presiden Rusia Vladimir Putin dengan cara diracun. 

TRIBUNBEKASI.COM - Beredar kabar adanya rencana Presiden Rusia Vladimir Putin akan dilengserkan dengan cara diracun.

Badan Intelijen Ukraina akui, ada orang dalam Kremlin yang berencana singkirkan Presiden Rusia Vladimir Putin dan meracuninya.

Menurut Kepala Direktorat Intelijen Kementerian Pertahanan Ukraina, kelompok berpengaruh merupakan anggota elit Rusia menyusun rencana untuk menggulingkan presiden Moskow.

Dikutip Mirror, tujuan dari kelompok ini yakni menyingkirkan Putin dari kekuasaan sesegera mungkin dan pulihkan hubungan ekonomi dengan Barat.

Berdasarkan laporan intelijen, orang dalam berkedudukan tinggi akui kecewa dengan dampak perang dan sanksi ekonomi yang dijatuhkan kepada Rusia.

Badan intelijen Ukraina mengklaim pengganti Putin telah dipilih dalam bentuk Direktur FSB Alexander Bortnikov.

"Sudah diketahui bahwa Bortnikov dan beberapa perwakilan berpengaruh elit Rusia lainnya sedang pertimbangkan berbagai opsi untuk menyingkirkan Putin dari kekuasaan," kata Kepala Direktorat Intelijen.

"Secara khusus, keracunan, penyakit mendadak, atau 'kebetulan' lainnya tidak dikecualikan," ujar Kepala Direktorat Intelijen.

Kerugian yang ditimbulkan pasukan Chechnya

Badan tersebut menduga kerugian yang ditimbulkan pasukan Chechnya di utara Rusia mungkin pengaruhi rencana tersebut.

Akhir pekan ini Ukraina mengatakan bahwa bagian dari skuadron tempur Chechnya yang terkenal dikirim kembali ke Rusia setelah banyak tentara mereka tewas.

Usulan bahwa Bortnikov sebagai pengganti Putin dapat dianggap mengejutkan.

Otak dan jantung rezim Putin

Berdasarkan penyelidikan mendalam oleh Dossier Centre, FSB Bortnikov adalah otak dan jantung dari rezim Putin.

"Sebuah negara di dalam negara," kata Dossier Centre.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved