Berita Karawang

Gedung Tua di Perum Karawang Baru Dikenal Sangat Angker, Kini Jadi Tempat Swafoto Hingga Latihan TNI

Gedung-gedung tua di Perum Karawang Baru, Desa Karanganyar, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang, dikenal angker namun malah jadi tempat swafoto warga.

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Panji Baskhara
TribunBekasi.com/Muhammad Azzam
Gedung-gedung tua di Perum Karawang Baru, Desa Karanganyar, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang dikenal angker namun tetap jadi tujuan warga berswafoto, Kamis (31/3/2022). 

TRIBUNBEKASI.COM, KARAWANG - Gedung-gedung tua di Perum Karawang Baru, Desa Karanganyar, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang, dikenal angker.

Namun tak menjadi masalah bagi warga yang dimana gedung-gedung tersebut justru dijadikan lokasi untuk selfie atau swafoto.

Memang, kebanyakan mereka yang datang ke lokasi ini untuk berfoto mulai dari para remaja hingga anak sekolah.

Selain itu juga, lokasi Gedung Tua Karawang menjadi spot incaran para fotografer di Karawang dan juga digunakan untuk foto prawedding.

Pantauan TribunBekasi.com, sejumlah remaja dan anak sekolah datang ke lokasi itu untuk berfoto ria dan selfie.

Mereka juga nongkrong dan bercengkrama di lokasi itu.

Tak terlihat rasa takut atau khawatir datang ke Gedung Tua Karawang yang dikenal angker tersebut.

Di lokasi itu juga ada warung yang menjual makanan dan minuman.

Di lokasi itu juga, ada kantor Kesekretariatan DPP KPLHI (Komite Peduli Lingkungan Hidup Indonesia)

Direktur Kesekretarian KPLHI, Dodon Albantani, mengatakan lokasi ini memang dikenal angker.

"Dikenalnya si memang angker, tapi ya ada yang percaya atau yang engga. Ada yang merasakan ada yang enggak, kalau saya sih biasa aja," katanya saat ditemui, pada Kamis (31/3/2022).

Dia menerangkan, lokasi ini dikenal Gedung Tua Karawang.

Padahal memang secara umur belum begitu tua.

Akan tetapi karena kondisinya yang usang dan telah lama ditinggal penghuninya maka dikenal dengan Gedung Tua Karawang.

Kemudian, walaupun dikenal angker akan tetapi banyak warga yang mendatangi lokasi tersebut.

"Iya banyak yang datang buat foto-foto, video para anak-anak muda. Banyak fotografer juga datang ambil foto di sini," katanya.

Selain digunakan untuk berfoto-foto, kata Dodon, lokasi itu juga beberapakali digunakan untuk latihan TNI.

"Iya suka dipakai latihan perang sama TNI juga," ucapnya.

Sebelumnya, Perum Karawang Baru Desa Karanganyar, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang, Jawa Barat terlihat dikenal warga sebagai 'Kota Mati Tommy Soeharto'.

Kondisi dan suasananya layaknya kota mati, dan dari informasi lahan itu milik perusahaan Tommy Soeharto yang dalam berperkara.

Ratusan rumah di lokasi itu retak-retak, ambruk, berlumut dan tertutupi tanaman ilalang.

Bahkan pada pintu masuk lokasi terdampak tiga titik gedung bertingkat. Juga kondisinya serupa usang, retak-retak dan tanpa atap terisa kerangka betonnya saja.

Untuk ke lokasi itu menempuh waktu 45 menit dari Kota Karawang. Menuju ke sana bisa mengikuti arahan dari google maps Perum Karawang Baru.

Nanti pengendara menuju ke sana bisa masuk terlebih Kawasan Industri Indotaisei atau melalui Jalan Raya Curug Kosambi.

Saat ditelusuri lebih dalam ternyata kawasan kota mati itu ada beberapa warga menetap di dalamnya.

Bahkan wilayah itu sudah ada 6 blok, terbentuk RT dan RW.

Untuk gedung tua memang terlihat angker akan tetapi menjadi spot incaran para fotografer di Karawang.

Abah (60) salah satu warga menyebut area kawasan perumahan ini dimiliki keluarga Tommy Soeharto.

"Iya betul, informasi yang saya tahu lahan tempat perusahaan milik Tommy Soeharto ya keluarga cendana lah, tapi masa hak guna usaha dan bangunan habis," katanya saat ditemui, pada Kamis (31/3/2022).

Warga lainnya, Ujang menjelaskan kawasan Perumahan Karawang Baru ini sudah ada sejak Agustus 1995.

Di lokasi ini dahulunya perkebunan karet, akan tetap sejak tahun 1995 itu dipugar menjadi milik empat perusahaan milik Tommy Soeharto.

"Ada ribuan ini aslinya cuman yang masih bertahan ya ratusan rumah saja kayaknya," katanya.

Warga lainnya, Dodon Albantani, membenarkan istilah kota mati ini disematkan ke Perum Karawang baru.

"Ia banyak yang sebut kota mati, atau tidak berpenghuni, padahal sebenarnya masih ada warga yang tinggal di dalamnya, meski hanya satu RW saja," jelas Dodon.

Dodon merupakan tokoh masyarakat dan Direktur Kesekretariatan DPD KPLHI (Komite Peduli Lingkungan Hidup Indonesia) dan berkantor di gedung tua itu.

Dia yang kelahiran asli wilayah ini juga menyebut lokasi Perum Karawang Baru ini dulunya lahan kebun karet milik PTPN dengan luas sekira 1.200 hektare.

"Orang tua pernah bekerja di sini sebagai pekerja perkebunan karet pada tahun 1991. Memang dulu perkebunan karet ya, mulai 1993 dipugar jadi empat perusahaan milik keluarga cendana," beber dia.

Empat perusahaan itu, PT Hutomo Mandala Putra, PT Graha Jati Indah, PT Adiyesta Cipta Tama, dan PT Sentra Bumilokatama.

Empat perusahaan itu mengubah perkebunan itu jadi kawasan industri mobil Timor serta perumahannya, yakni Perum Karawang baru.

"Jadi 1993 sampai 1997 itu Tommy buat perusahaan mobil Timor dan perumahan Perum Karawang Baru, yang rencananya itu untuk rumah para pekerjanya," katanya.

Setahun kemudian, pada 1998 saat Orde Baru tumbang, pengelolaan perumahan alami permasalahaan terutama terkait pembayaran pajak.

"Pasca 1998 masih ada tuh pihak developer tapi sampai 2015 berikutnya ditinggal dan dari informasi sejak hadir 1993 ini ternyata pajaknya tidak terbayar," katanya.

Hingga akhirnya, pada 2015 HGU dan HGB nya dicabut oleh pemerintah.

Setelah itu, terjadi penjarahan serta pengerusakan lokasi bangunan rumah maupun gedung bisnis.

"Dulu ramai padahal, karena dicabut HGU dan HGB, penghuninya pada pergi. Ya, dari situ ada yang nakal semua"

"Diambil dijarah seperti kerangka atap, plafon, genteng semua jadi sisa begini saja bangunannya," tandasnya.

(TribunBekasi.com/MAZ)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved