Berita Karawang

Perum Karawang Baru, Dijuluki Kota Mati Tommy Soeharto kini jadi Destinasi Wisata Remaja Karawang

Gedung-gedung tua di Perum Karawang Baru, Desa Karanganyar, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang adalah saksi sejarah kelam Orde Baru.

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: AC Pinkan Ulaan
TribunBekasi.com/Muhammad Azzam
Gedung-gedung tua di Perum Karawang Baru, Desa Karanganyar, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang adalah saksi sejarah kelam Orde Baru. 

- Gedung Tua Karawang memiliki pamor angker, tapi sekarang justru dikunjungi anak-anak dan remaja.

- Sejarah kelam Perumahan Karawang Baru, dulunya diproyeksikan sebagai perumahan karyawan pabrik mobil Timor milik Tommy Soeharto,  kini jadi kota mati.

- Ditinggalkan pengembang dan penghuni dan jadi sasaran penjarahan

TRIBUNBEKASI.COM, KARAWANG -- Aneh tapi nyata, sebuah gedung terbengkalai yang dikenal angker di Perumahan Karawang Baru, Desa Karanganyar, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang, sekarang justru menjadi tujuan warga untuk foto-foto.

Kebanyakan mereka yang datang adalah anak-anak sampai remaja yang datang hanya untuk berfoto ataupun selfie, di tempat yang kondang dengan nama Gedung Tua Karawang. Padahal sepertinya udia gedung itu tidak tua-tua amat.

Bahkan gedung yang sepertinya dulu dibuat untuk dijadikan ruko itu juga jadi lokasi favorit berburu foto para fotografer di Karawang, dan sering juga digunakan sebagai lokasi foto pre-wedding.

Sebagaimana terlihat Tribun Bekasi, sejumlah remaja dan anak-anak datang ke lokasi gedung angker itu tanpa ada rasa takut. Mereka nongkrong dan bercengkerama di tempat itu seperti di tempat lainnya.

Latihan TNI

Di lokasi gedung itu juga ada warung yang menjual makanan dan minuman, ada ada kantor sekretariat DPP Komite Peduli Lingkungan Hidup Indonesia (KPLHI)

Direktur KPLHI, Dodon Albantani, mengatakan lokasi ini memang dikenal angker.

"Dikenalnya si memang angker, tapi ya ada yang percaya atau yang enggak. Ada yang merasakan ada, yang enggak. Kalau saya si biasa aja," katanya saat ditemui pada Kamis (31/3/2022).

Dia menjelaskan, lokasi ini dikenal Gedung Tua Karawang meski secara umur belum begitu tua. Akan tetapi kondisinya yang usang dan telah lama ditinggal penghuninya maka dikenal dengan Gedung Tua Karawang.

"Iya banyak yang datang buat foto-foto, video, para anak-anak muda. Banyak fotografer juga datang ambil foto di sini," katanya.

Selain digunakan untuk berfoto-foto, kata Dodon, lokasi itu juga beberapakali digunakan untuk latihan TNI.

"Iya suka dipakai latihan perang sama TNI juga," ucapnya.

Untuk sampai ke lokasi itu dibutuhkan waktu 45 menit dari Kota Karawang. Tidak ada penunjuk jalan tapi bisa mengikuti arahan dari Google maps dengan memasukkan kata Perum Karawang Baru.

Oleh peta elektronik itu pengunjung akan diarahkan masuk ke Kawasan Industri Indotaisei, atau melalui Jalan Raya Curug Kosambi.

Kota mati

Ternyata angker bukan satu-satunya julukan bagi Perum Karawang Baru di Desa Karanganyar, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang , ada sebutan lain dari warga setempat yakni "Kota Mati Tommy Soeharto".

Pasalnya, masyarakat tahunya lahan itu dimiliki perusahaan Tommy Soeharto, dan sedang tersangkut perkara.

Karena itulah perumahan itu diringgalkan para penghuninya, sehingga terbengkalai dan suasananya layaknya kota mati.

Ratusan rumah di lokasi itu retak-retak, ada yang ambruk, berlumut, dan tertutupi ilalang.

Bahkan di pintu masuk kompleks itu terdapat tiga gedung bertingkat, yang kondisinya usang, retak-retak, dan tanpa atap, menyisakan kerangka betonnya saja.

Saat ditelusuri lebih dalam, ternyata di kawasan kota mati itu masih ada bpenghuninya. Bahkan 6 blok di perumahan itu dihuni dan sudah terbentuk beberapa RT dalam satu RW.

Abah (60) salah satu penghuni mengatakan kawasan perumahan ini dimiliki keluarga Tommy Soeharto.

"Iya betul, informasi yang saya tahu lahan tempat perusahaan milik Tommy Soeharto, ya Keluarga Cendana lah. Tapi masa hak guna usaha dan bangunan habis," katanya pada Kamis (31/3/2022).

Warga lainnya, Ujang, memberi tahu kawasan Perumahan Karawang Baru ini sudah ada sejak Agustus 1995.

Lokasi ini dulunya perkebunan karet, akan tetap sejak tahun 1995 dimiliki oleh empat perusahaan milik Tommy Soeharto.

"Ada ribuan ini aslinya, cuman yang masih bertahan ya ratusan rumah saja kayaknya," katanya.

Sejarah kelam

Dodon Albantani, yang juga tinggal di perumahan itu, tidak menyangkal julukan kota mati yang disematkan kepada Perum Karawang baru.

"Iya, banyak yang sebut kota mati, atau tidak berpenghuni. Padahal sebenarnya masih ada warga yang tinggal di dalamnya, meski hanya satu RW saja," kata Dodon.

Dodon merupakan tokoh masyarakat dan Direktur DPD KPLHI yang kantornya berada di gedung tua itu.

Pria kelahiran Desa Karanganyar ini mengatakan bahwa lahan Perum Karawang Baru ini dulunya milik PTPN, dengan luas sekira 1.200 hektare.

"Orangtua pernah bekerja di sini sebagai pekerja perkebunan karet pada tahun 1991. Jadi memang dulu perkembunan karet ya, mulai 1993 dipugar jadi empat perusahaan milik keluarga cendana," kata Dodon.

Empat perusahaan itu, katanya, adalah PT Hutomo Mandala Putra, PT Graha Jati Indah, PT Adiyesta Cipta Tama, dan PT Sentra Bumilokatama.

Empat perusahaan itu mengubah perkebunan menjadi kawasan industri mobil Timor serta perumahannya, yakni Perum Karawang baru.

"Jadi 1993 sampai 1997 itu Tommy buat perusahaan mobil Timor, dan Perum Karawang baru yang rencananya untuk rumah para pekerjanya," katanya.

Setahun kemudian, tahun 1998 Orde Baru tumbang, pengelolaan perumahan mengalami permasalahaan, terutama terkait pembayaran pajak.

"Pasca 1998 masih ada tuh pihak developer, tapi berikutnya ditinggal sampai 2015. Dan dari informasi sejak hadir 1993 ini ternyata pajaknya tidak dibayar," katanya.

Hingga akhirnya pada 2015 HGU dan HGB nya dicabut oleh Pemerintah. Setelah itu terjadi penjarahan serta perusakan bangunan rumah maupun gedung bisnis.

"Dulu ramai padahal. Karena dicabut HGU dan HGB-nya penghuninya pada pergi. Ya dari situ ada yang nakal, semua diambil, dijarah, seperti kerangka atap, plafon, genteng semua jadi sisa begini aja bangunannya," tandasnya.

Sumber: Tribun bekasi
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved