Berita kriminal
Pemilik Warkop di Bintara akan Rudapaksa Pelanggan, Ancam Tusuk Perut Sendiri bila Dibawa ke Polisi
Pemilik warung kopi di Bintara mengancam akan bunuh diri bila diserahkan ke polisi.
Penulis: Rangga Baskoro | Editor: AC Pinkan Ulaan
TRIBUNBEKASI.COM, BEKASI BARAT -- Seorang pria mengancam akan menusuk perutnya sendiri agar tidak dibawa ke kantor polisi.
Peristiwa mirip drama ini terlihat dalam sebuah video yang sedang viral di media sosial pada akhir pekan ini.
Bukan lantaran ancaman pria itu yang membuat video itu disebarkan ke mana-mana, melainkan kisah sedih yang berujung kepada ancaman bunuh diri tersebut.
Kejadian ini berlangsung di sebuah warung kopi (warkop) yang terletak di RT 02/05, Kelurahan Bintara, Bekasi Barat.
Sebagaimana disebutkan dalam keterangan tertulis di video itu, pria yang mengancam akan menusuk perutnya sendiri itu adalah pegawai warkop tersebut.
Pria berinisial ON (22) itu sebelumnya ketahuan mencoba merudapaksa seorang perempuan berinisial R (20).
Upaya ON bunuh diri berhasil digagalkan warga yang menggerebek warkop itu, dengan merebut pisau dari tangan ON.
Suasana sepi
Kejadian heboh itu dibenarkan oleh Ahmad Bisri, Ketua RT 05/05 Bintara, terjadi di wilayahnya pada Jumat (1/4/2022), sekira pukul 13.00.
"Jadi awalnya jam 1 siang itu, korban perempuan sedang nongkrong ngopi di warkop pelaku bersama suaminya, (pengemudi) ojek online. Di sana ada juga teman-teman suaminya. Terus suaminya pergi mau ambil orderan," kata Bisri, Sabtu (2/4/2022).
Setengah jam kemudian, lanjut Bisri, pengemudi ojol lainnya pergi untuk menjemput orderan, sehingga hanya tinggal ON dan R di warkop itu.
Rupanya suasanan sepi itu memunculkan niat buruk ON. Secara tiba-tiba dia membekap mulut R, dan menariknya ke dapur yang ada di bagian belakang warkop.
"Saat itu kemudian dipegang-pegang dan dilecehkanlah, sampai hampir mau diperkosa. Untungnya korban melawan, terus lari ke luar warkop, teriak-teriak. Warga terus pada ngumpul," ujar Bisri.
Langganan
Warga kemudian mengeroyok ON lantaran geram dengan perbuatannya yang nyaris merudapaksa langganannya sendiri. Untuk informasi, R, suami, dan ibunya sering mengunjungi warkop tersebut.
"Nah pelaku itu sebenarnya sama korban sudah saling mengenal. Jadi korban sudah sering nongkrong di situ, kadang ajak suaminya, kadang ajak ibunya. Ibunya juga sering nongkrong di situ. Warga marah lah, sempat dipukulin, terus saya pisahin," kata Bisri.
Merasa tertekan, ON malah lari ke dapur untuk mengambil pisau saat diinterogasi warga. Dia pun mengancam akan menusukkan pisau ke dirinya sendiri apabila dibawa ke kantor polisi.
Beruntung warga cepat bertindak dengan merebut pisau itu, sehingga aksi nekat ON hanya sekadar ancaman.
"Saya pikir mau nyerang atau apa, tahu-tahu dia mau nusuk dirinya sendiri. Untung pada saat itu ada warga yang langsung megangin. Nekat tapi enggak sampai kejadian, keburu dipegangin tangannya sama warga, pisaunya dilepas," kata Bisri.
Pelaku pun langsung diserahkan kepada pihak kepolisian, dan kasusnya pelecehan seksial itu ditangani Polres Metro Bekasi Kota.
Bos warteg
Kejadian serupa juga pernah terjadi sebelumnya di Cikarang Baru, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi pada bulan Februari lalu.
Seorang pria berinisial EW, yang merupakan bos warteg, tega merudapaksa anak buahnya yang masih di bawah umur.
Saat ketahuan warga, EW nekat menusuk perutnya dengan pisau. Nyawanya dapat diselamatkan karena dia segera dilarikan ke rumah sakit.