Larangan Ekspor Minyak Goreng dan Bahan Baku, Ekonom CELIOS: Diprotes Calon Pembeli Luar Negeri

Ekonom CELIOS Bhima Yudhistira sebut calon pembeli dari luar negeri protes dampak Jokowi terapkan aturan larangan ekspor minyak goreng dan bahan baku.

Editor: Panji Baskhara
Tribun Bekasi/Rangga Baskoro
Ekonom CELIOS Bhima Yudhistira sebut calon pembeli dari luar negeri protes dampak PresidenRI  Joko Widodo (Jokowi) terapkan aturan larangan ekspor minyak goreng dan bahan baku. Foto: Rak di minimarket di Tambun sudah terisi minyak goreng kemasan lagi, Kamis (17/3/2022). 

“Yang harusnya dilakukan cukup kembalikan kebijakan DMO CPO 20 persen. Kemarin saat ada DMO kan isunya soal kepatuhan produsen yang berakibat pada skandal gratifikasi,” ucap Bhima.

“Pasokan 20 persen dari total ekspor CPO untuk kebutuhan minyak goreng lebih dari cukup. Estimasi produksi CPO setahun 50 juta ton,"

"Sementara penggunaan untuk minyak goreng hanya 5-6 juta ton alias 10 persennya. Sisanya mau disalurkan kemana kalau stop ekspor?” pungkasnya.

Jokowi Larang Ekspor CPO

Harga minyak goreng yang belum stabil hingga saat ini menjadi perhatian Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Jokowi pun membuat kebijakan larangan ekspor bahan baku minyak goreng alias sawit dan minyak goreng.

Kebijakan tersebut mulai diberlakukan pada 28 April 2022.

"Hari ini saya telah memimpin rapat tentang pemenuhan kebutuhan pokok rakyat utamanya yang berkaitan dengan ketersediaan minyak goreng di dalam negeri."

"Dalam rapat tersebut telah saya putuskan pemerintah melarang ekspor bahan baku minyak goreng dan minyak goreng mulai kamis 28 April 2022 sampai batas waktu yang akan ditentukan," kata Jokowi.

Presiden mengingatkan akan terus memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan tersebut.

Tujuannya agar ketersediaan minyak goreng di dalam negeri terjaga.

"Saya akan terus memantau dan mengevaluasi kebijakan ini agar ketersediaan minyak goreng di dalam negeri melimpah dengan harga terjangkau," pungkasnya.

Sebelumnya Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengatakan masalah minyak goreng masih terjadi sekarang ini.

Meskipun masyarakat sudah mendapatkan BLT minyak goreng, namun harga minyak goreng belum sesuai dengan yang diharapkan.

"Ya masalah minyak goreng kan masih menjadi masalah kita sampai sekarang meskipun masyarakat kita diberi subsidi BLT minyak goreng"

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved