Berita Nasional

Kemenkes Tingkatkan Kewaspadaan Kasus Penyebaran Virus Hepatitis Akut di Tengah Pandemi Covid-19

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meningkatkan kewaspadaan soal kasus penyebaran virus hepatitis akut terhadap anak.

Editor: Panji Baskhara
Shutterstock/Kateryna Kon via Kompas.com
Ilustrasi: Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meningkatkan kewaspadaan soal kasus penyebaran virus hepatitis akut terhadap anak. 

TRIBUNBEKASI.COM - Kini, pihak Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tengah meningkatkan kewaspadaannya dua pekan terakhir ini.

Hal ini dilakukan menyusul pernyataan Badan Kesehatan Dunia (WHO) terkait Kejadian Luar Biasa (KLB) di kasus penyebaran virus hepatitis akut.

Dimana kasus hepatitis akut ini menyerang anak-anak di wilayah Eropa, Amerika dan Asia, hingga belum diketahui penyebabnya sejak 15 April 2022.

Sebelumnya, ada tiga pasien anak yang dirawat di RSUPN Dr Ciptomangunkusumo Jakarta yang meninggal dunia.

Baca juga: Tercatat Sebanyak 170 Kasus Hepatitis Akut Terhadap Anak Tengah Mewabah di 12 Negara, Dimana Saja?

Baca juga: Penyebaran Virus Hepatitis Akut Melanda Eropa, Amerika dan Asia, Ini Imbauan Kemenkes RI Hingga WHO

Baca juga: Ada 74 Kasus Adenovirus di Luar Negeri, Kemenkes Minta Warga Waspada Penyebaran Virus Hepatitis Akut

Ketiganya diduga terkena hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya, dalam kurun waktu yang berbeda, dengan rentang dua minggu terakhir hingga 30 April 2022, dikutip dari laman Kemenkes.

Ketiga pasien ini merupakan rujukan dari rumah sakit yang berada di Jakarta Timur dan Jakarta Barat.

Gejala yang ditemukan pada ketiga pasien ini adalah mual, muntah, diare berat, demam, kuning, kejang dan penurunan kesadaran.

Diketahui, hepatitis adalah peradangan pada hati atau liver yang dapat disebabkan oleh berbagai hal, misalnya infeksi atau virus.

Saat ini, Kemenkes sedang berupaya untuk melakukan investigasi penyebab hepatitis akut ini melalui pemeriksaan panel virus secara lengkap.

Selain itu, Dinas kesehatan Provinsi DKI Jakarta juga melakukan penyelidikan epidemiologi lebih lanjut.

“Selama masa investigasi, kami imbau masyarakat berhati-hati dan tetap tenang. Lakukan tindakan pencegahan seperti mencuci tangan, memastikan makanan dalam keadaan matang dan bersih,"

"Tak bergantian alat makan, menghindari kontak dengan orang sakit dan tetap melaksanakan protokol kesehatan" kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmizi, M.Epid"

dr. Nadia imbau untuk memeriksakan anak-anak dengan gejala sebagai berikut ke fasilitas kesehatan terdekat:

1. Gejala kuning

2. Sakit perut

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved