Berita Nasional
Pertemuan Jokowi–Prabowo, Hendri Satrio Duga Bahas Ijazah Gibran dan Dukungan Dua Periode
Pertemuan Jokowi dan Prabowo di Kertanegara diduga bahas isu sensitif, dari ijazah Gibran hingga dukungan dua periode.
Penulis: Alfian Firmansyah (m32) | Editor: Mohamad Yusuf
TRIBUNBEKASI.COM, BEKASI – Pertemuan dua tokoh besar negeri ini, Presiden Prabowo Subianto dan Presiden ke-7 RI Joko Widodo, di rumah Prabowo di Kertanegara 4, Jakarta Selatan, Sabtu (4/10/2025), mengundang banyak tanya.
Dua jam mereka berbincang tertutup di ruang privat yang selama ini menjadi tempat lahirnya banyak keputusan penting.
Publik pun menduga, pertemuan itu bukan sekadar silaturahmi.
Bagi pengamat politik Hendri Satrio, atau yang akrab disapa Hensa, ada aroma pembahasan serius di balik senyum keduanya.
Baca juga: Roy Suryo Seret Lagi Isu Ijazah Jokowi, Minta Polri Buka Kembali Kasus yang Sudah Dihentikan
Baca juga: Miris! Air PDAM Tidak Mengalir, Ida Terpaksa Rogoh Kocek Rp 50 Ribu per Hari untuk Isi Ulang
Baca juga: Etanol Bikin Mesin Rusak dan BBM Boros? Ini Kata Pakar Energi ITB dan ITERA!
Hensa menilai, waktu dua jam bukanlah obrolan ringan antar sahabat politik.
Ada beberapa isu sensitif yang tengah bergulir, mulai dari tuduhan soal ijazah Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, hingga kunjungan Abu Bakar Ba’asyir ke kediaman Jokowi yang sempat memantik kontroversi publik.
“Kalau melihat urut-urutannya, demo besar akhir Agustus, isu ijazah Gibran, lalu kunjungan Abu Bakar Ba’asyir, semuanya terjadi berdekatan. Jadi wajar kalau masyarakat menilai pertemuan ini bukan kebetulan,” ujar Hensa kepada wartawan, Selasa (7/10/2025).
Menurut Hensa, hubungan Prabowo dan Jokowi memang terjalin baik, tetapi dinamika politik belakangan ini membuat pertemuan tersebut terasa tidak biasa.
Tak lama setelah pertemuan itu, Prabowo memanggil dua menterinya, Sjafrie Sjamsoeddin dan Brian Yuliarto.
Hensa menilai, momen tersebut makin memperkuat dugaan bahwa ada isu penting dibicarakan di Kertanegara.
“Kalau lihat kejadian-kejadiannya, bisa saja yang dibahas soal Abu Bakar, bisa juga tentang ijazah Gibran, reshuffle kabinet, atau bahkan dukungan Prabowo-Gibran dua periode,” ucapnya.
Ia menambahkan, dalam dua jam, banyak hal strategis bisa disepakati.
“Kalau cuma makan siang dan ngobrol santai, nggak butuh waktu dua jam. Saya yakin ada bahasan serius di sana,” tambahnya.
Hensa menyebut, keputusan Jokowi datang langsung ke rumah Prabowo menunjukkan tingkat urgensi yang tinggi.
“Kalau nggak penting, bisa lewat telepon atau WhatsApp saja. Tapi ini beliau datang langsung, berarti ada hal yang memang perlu dibicarakan empat mata,” katanya.
SAH! Kementerian BUMN Dibubarkan, Resmi Diganti Jadi BP BUMN |
![]() |
---|
Resmi Tak Lagi Jadi Menteri, Sri Mulyani Dapat Dana Pensiun dari Taspen |
![]() |
---|
Mengenal Peer Support Buddy, Gerakan Pelajar untuk Lawan Bunuh Diri dan Bullying |
![]() |
---|
Resmi, Bahlil Lahadalia Jadi Ketua Dewan Pembina Pemuda Masjid Dunia, Tokoh Dunia Ikut Gabung |
![]() |
---|
Menkeu Purbaya Pastikan Cukai Rokok 2026 Tak Naik, DPR: Lindungi Buruh dan Petani |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.