Bulutangkis
Piala Uber 2022: Meski Indonesia Takhluk dari Jepang, Bilqis Prasista Kalahkan Pemain Rangking 1 BWF
Tim Uber Indonesia harus mengakui keunggulan Tim Jepang di pertandingan ketiga Grup A.
Penulis: AC Pinkan Ulaan | Editor: AC Pinkan Ulaan
TRIBUNBEKASI.COM -- Tim Piala Uber Indonesia harus mengakui keunggulan Tim Jepang, dalam pertandingan ke-3 Grup A di ajang turnamen bulutangkis Piala Uber 2022.
Dalam pertandingan di Impact Arena, Bangkok, Rabu (11/5), para pebulutangkis putri Indonesia takhluk 1-4 dari Jepang, yang bermaterikan pemain rangking atas BWF.
Meski begitu, tetap ada kejutan yang diberikan Tim Indonesia, yang semuanya masih muda dan baru pertama kali berkomeptisi di ajang bergengsi seperti Piala Uber ini.
Sebagaimana dilansir laman Siam Sport, Bilqis Prasista secara mengejutkan mengalahkan Akane Yamaguchi di pertandingan pertama, dalam 2 gim langsung yang berlangsung 35 menit dengan skor 21-19, 21-19.
Peristiwa ini menjadi mengejutkan sebab Bilqis adalah pebulutangkis peringkat 333 BWF, sementara Akane Yamaguchi berada di peringkat 1 alias berada di puncak tabel.
"Saya tadi main tanpa beban, saya yakin saja di pertandingan tidak ada yang tidak mungkin. Orangtua juga berpesan, 'kalau ketemu siapa saja jangan takut dan selalu yakin'. Sebab tidak ada yang tidak mungkin sepanjang mau berusaha dan yakin kita bisa," tutur Bilqis yang dikutip oleh Tim Humas PBSI.
"Saya bisa membuat kejutan. Saya kan rangkingnya masih jauh tetapi bisa menang atas Akane," tambah Bilqis.
Jepang lebih unggul
Hanya saja kejutan berhenti di situ sebab Tim Jepang kemudian mendominasi di nomor-nomor lainnya, karena mereka menurunkan para pemain dengan peringkat jauh di atas peringkat pemain Indonesia.
Di pertandingan Ganda pertama, Melani Mamahit/Tryola Nadia harus mengakui kekuatan Nami Matsuyama/Chiharu Shida, meskipun berhasil memaksa pasangan ganda putri rangking 7 BWF itu bermain rubber game 16-21, 21-18, 15-21.
Melani/Tryola sendiri saat ini tercatat berada di peringkat 199 untuk kategori ganda putri.
Di pertandingan ketiga, yang merupakan nomor Tunggal kedua, Tasya Farahnailah tak berhasil menambah poin Indonesia.
Pebulutangkis peringkat 355 BWF itu kalah dari Sayaka Takahashi, peringkat 13 BWF, 2 gim langsung, 21-9, 21-5.
Pertandingan keempat mempertemukan Lanny Tria Mayasari/Jesita Putri Mantoro dengan Yuki Fukushima/Mayu Matsumoto, yang dimenangkan pasangan Jepang peringkat 930 BWF, 21-14, 21-15.
Untuk informasi, Lanny Tria Mayasari/Jesita Putri Mantoro saat ini tercatat sebagai pasangan rangking 1475.
Pertandingan terakhir, atau nomor Tunggal ketiga, Tim Indonesia menurunkan Siti Sarah Azzahra, yang merupakan pebulutangkis peringkat 661. Dia berhadapan dengan Riko Gunji, yang merupakan pebulutangkis peringkat 127.
Laga yang berlangsung selama 36 menit itu dimenangkan oleh Riko Gunji dengan skor 21-12, 24-22.
Melawan
Melihat skor dan statistik pertandingan di gim 2, Siti Sarah memberikan perlawanan ketat meski peringkatnya jauh di bawah.
Meski sering tertinggal, tapi Sarah berkali-kali menyamakan poin, sehingga akhirnya bisa unggul di kedudukan 20-19 dan 21-20.
Hanya saja, Sarah kemudian sering melakukan kesalahan di situasi kritikal itu sehingga harus mengakui keunggulan Riko Gunji.
"Saya susah beradaptasi, apalagi ini pertandingan pertama saya. Di gim kedua, memang lebih baik," ujar Siti Sarah.
Dengan hasil ini, Tim Piala Uber Indonesia menjadi runner-up Grup A, dan lolos ke babak Perempat Final.
Tanpa beban
Seusai pertandingan, Melani Mamahit dan Tryola Nadia mengungkapkan pengalaman mereka menghadapi pasangan peringkat atas, sebagaimana dibagikan Tim Humas PBSI.
"Tadi kami tampil tanpa beban saja, tidak memikirkan soal harus menang atau bagaimana. Kami cuma ingin main baik dan bisa mengeluarkan hasil terbaik," kata Melani kepada tim Humas PBSI.
"Lawan memang pasangan kelas dunia, tadi bisa nencuri satu gim pun sudah menyenangkan," imbuhnya.
Tryola menambahkan penjelasan rekannya bahwa di gim kedua mereka diuntungkan oleh kondisi angin.
"Tadi di kedua, saat menang itu karena kami menekan dan bisa menyerang karena di posisi menang angin. Tekanan kami berhasil membuka pertahanan lawan," ujar Tryola.
"Sayang di gim ketiga saat perpindahan lapangan, skor kami tertinggal jauh. Sudah berusaha mengejar tapi perbedaanya sudah terlalu jauh," tandasnya.
Masalah adaptasi
Sementara itu Tasya Farahnailah menyatakan kesal dengan dirinya sendiri, karena tak bisa menampilkan permainan terbaiknya.
"Saya tidak bisa cepat beradaptasi. Ini penampilan pertama saya, lawan juga bagus dan cepat sekali permainannya. Yang saya sesali, permainan saya tidak keluar sama sekali," kata Tasya.
Sementara Jesita juga mengeluh tak bisa beradaptasi dengan cepat, meski laga tadi adalah pertandingan pertamanya di turnamen ini.
"Tadi karena baru pertama main, adaptasi dengan lapangan masih kurang. Masih nyari-nyari taktik yang pas. Apalagi saya juga baru main lagi bareng Lanny. Sementara lawan adalah pasangan lama," kata Jesita. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bekasi/foto/bank/originals/Bilqis-Prasista-11-Mei-2022.jpg)