Berita kecelakaan

Pitri Safitri Pamit ke Orangtua untuk Bertemu Teman Lama, ternyata itu adalah Salam Terakhirnya

Orangtua dan adik-adik Pitri Safitri belum bisa menerima kepergian putri dan kakak mereka.

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: AC Pinkan Ulaan
Facebook Pitri Safitri
Pitri Safitri, salah satu korban tewas dalam kecelakaan maut di Jalan Pantura Tamelang, Kecamatan Purwasari, Kabupaten Karawang, Jawa Barat pada Minggu (15/5/2022) sore 

TRIBUNBEKASI.COM, KARAWANG -- Ujang Sutaryat tidak menyangka salam pamit yang disampaikan putrinya, Pitri Safitri, pada Minggu (15/5) sore adalah salam terakhir bagi dia dan istrinya.

Tidak sampai 1 jam kemudian, putrinya itu meninggal dunia dalam kecelakaan lalu lintas di Jalan Pantura Tamelang, Kecamatan Purwasari, Kabupaten Karawang.

Perempuan berusia 25 tahun itu adalah salah satu dari 7 korban yang tewas dalam kecelakaan maut, akibat sebuah menibus Isuzu Elf melaju tak terkendali sampai menerabas pembatas jalan pindah ke jalur yang berlawanan arah.

Menurut Ujang, Pitri baru saja pamit kepada orangtuanya untuk pergi ketemu teman lama di tempat kerjanya.

Warga Kampung Kaliurang RT 01/01 Desa Purwasari, Kecamatan Purwasari, Kabupaten Karawang itu janjian bertemu di Rest Area KM 57 Jalan Tol Jakarta-Cikampek.

Menurut Ujang, putrinya pamit sekitar pukul 14.30.

"Anak izin mau silaturahmi ke temannya, kecelakaan sedang di perjalanan menuju rest area KM 57. Belum lama pamit, kan kejadian jam 3 kurang," kata ria berusia 51 tahun itu didampingi sang istri, Tarmi Sulyani (40), Senin (16/52).

Membiayai adik-adiknya

Kepergian Pitri secara mendadak itu tentu saja membuat orangtuanya sangat terpukul, dan tak menyangka salam itu adalah pamitan Pitri untuk pergi selama-lamanya.

Pitri merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Dia baru 3 bulan bekerja sebagai pegawai cleaning service di salah satu perusahaan di kawasan industri.

"Enggak nyangka, sedih, nyesak tapi ini takdir Yang Kuasa," kata Ujang.

Kepergian Pitri yang mendadak itu membawa kesedihan mendalam bagi ayah, ibun, dan juga adik-adiknya, yang sekolahnya dibiayai oleh almarhumah.

Pitri banyak membantu perekonomian keluarga dari penghasilannya sebagai tenaga kebersihan.

"Anaknya baik sekali, ceria, enggak pernah mengeluh ke orangtua. Malah sering bantu dalam hal keuangan. Kita sering minta tolong kalau kurang mau beli sesuatu," kata Ujang.

Dia berharap agar Kepolisian mengusut kasus tabrakan maut ini sampai tuntas, dan berharap ada bantuan dari Pemerintah terkait biaya sekolah anak-anaknya, atau adik-adik Pitri.

"Kepada pihak berwajib kami mohon keadilan agar pelakunya dihukum seadil-adilnya," tandasnya.

Pindah jalur

Sebuah kamera CCTV yang berada di lokasi kejadian merekam detik-detik menjelang kecelakaan itu terjadi pada pukul 14.48.

Tampak situasi arus lalu lintas di kedua jalur, ke Cikampek maupun ke Bekasi, ramai lancar.

Tiba-tiba saja datang minibus Elf dengan kecepatan cukup tinggi, yang kemudian terlihat oleng dan berjalan meliak-liuk hingga kedua roda kanan mobil terangkat.

Minibus itu kemudian menabrak median pembatas jalan hingga pindah ke jalur yang berlawanan arah.

Peristiwa selanjutnya tak terekam kamera CCTV itu, karena sudah di luar jangkauannya.

Sumber: Tribun bekasi
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved