Berita Jakarta

Wagub Ariza Nilai Keputusan Jokowi Soal Lepas Masker di Ruang Terbuka Tidak Prematur

Meski penggunaan masker diizinkan di ruang terbuka, namun Wagub Ariza meminta masyarakat tetap memakainya saat berada di area kantor pemerintahan.

Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Ichwan Chasani
Warta Kota/Yolanda Putri Dewanti
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria di Balai Kota, Jakarta Pusat. 

“Survei-survei pada pegawai ASN yang dites antigen juga itu cukup bagus dikembangkan di semua pemda,” kata Miko.

Selain itu, kata dia, masyarakat juga sulit mendefinisikan ruang terbuka yang dimaksud Jokowi untuk melonggarkan penggunaan masker masker. Soalnya ada beberapa ruang terbuka yang justru milik perorangan atau perusahaan.

“Jadi apakah ruang terbuka itu area publik atau bukan, karena antara ruang tertutup dan terbuka itu cepat sekali perubahannya. Kayak kantor di bagian depan itu kan ruang terbuka, saat masuk itu jadi ruang tertutup,” jelasnya.

Dia mengatakan, hendaknya Jokowi hanya sebatas menyampaikan kepada publik bahwa penyebaran Covid-19 di Indonesia membaik, meskipun ada penambahan kasus dalam jumlah kecil. Sementara keputusan membuka masker di ruang terbuka, seharusnya diiringi dengan hasil kajian terbaru dari Kemenkes RI.

Meski begitu, dia meminta masyarakat terutama kepada para lansia maupun penderita komorbid agar tetap menggunakan masker saat berada di ruang terbuka maupun tertutup. Langkah ini dilakukan untuk mencegah terpapar Covid-19 saat berkegiatan di luar rumah.

Baca juga: Pastikan Kesiapan Layanan Jemaah Haji, Menag Yaqut Berangkat ke Saudi

Baca juga: Usai Sembuh dari Meningitis, Aida Saskia Syok Divonis Kanker Payudara Stadium Tiga

“Jadi kita harus hati-hati, dan arahan tidak pakai masker di ruang publik itu sebetulnya dapat kena sanksi. Kayak Jakarta ada perda (Peraturan Daerah) untuk pemberian sanksi, tapi di tempat lain nggak ada perda,” ucapnya.

Dia menambahkan, saat ini Indonesia sedang memasuki ke arah endemi. Meski begitu, Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) sendiri belum membuat ketetapan untuk tahap endeminya.

“Tapi proyeksinya (endemi) kira-kira bisa tahun ini,” ungkapnya. 

Sumber: Wartakota
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved