Berita Jakarta

Atap Masjid di Cengkareng Disulap Jadi Kebun Hidroponik, Warga Bisa Panen 90 Kg Melon Tiap Bulan

Atap Masjid Al-Marifah Cengkareng disulap jadi kebun hidroponik. Warga bisa panen hingga 60 kg sayur dan 90 kg buah tiap bulan.

Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Mohamad Yusuf
Warta Kota/Nuri Yatul Hikmah
KEBUN MASJID- Suasana tanaman di rooftop Masjid Al-Marifah, Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat, Senin (6/10/2025). Area seluas 200 meter ini kini jadi kebun hidroponik yang hasil panennya mencapai puluhan kilogram tiap bulan. 

TRIBUNBEKASI.COM, BEKASI – Siapa sangka, di tengah padatnya pemukiman Cengkareng, Jakarta Barat, ada kebun subur yang tumbuh di atas atap masjid.

Atap Masjid Al-Marifah kini bukan hanya tempat menampung air hujan, tapi juga menjadi sumber penghidupan dan kebahagiaan bagi warga sekitar.

Dari ketinggian 200 meter persegi itu, berbagai sayur dan buah tumbuh subur di antara pipa-pipa paralon bekas dan botol plastik.

Suasana hijau di rooftop itu terasa sejuk, meski berada di tengah panasnya udara Jakarta.

Baca juga: Akhirnya, Polisi Tangkap “Bjorka”, Si Hacker Pencuri dan Jual Data Nasabah Bank

Baca juga: Aksi Nikita Mirzani Joget Caesar dan Ketawa Ketiwi saat Sidang Kasus Pemerasan

Baca juga: Dinkes Bekasi Tegaskan MBG Tidak Wajib, Orang Tua dan Murid Boleh Menolak

Setiap langkah menapaki kebun kecil itu membawa aroma daun segar dan suara gemericik air dari sistem hidroponik sederhana.

Ketua Kelompok Tani Masjid Al-Marifah, Irda Nur Ismi, masih ingat betul bagaimana ide itu bermula.

“Awalnya saat masa Covid-19, jemaah banyak di rumah karena WFH. Dari situ muncul ide bikin kebun kecil di atap masjid,” kata Irda saat ditemui, Senin (6/10/2025).

Dengan semangat gotong royong, Irda dan para jemaah memulai dari satu instalasi hidroponik berisi sekitar 300 lubang tanam.

“Alhamdulillah, sekarang sudah berkembang. Dulu sempat sampai 8.000 lubang tanam, tapi sekarang kami kurangi jadi sekitar 2.000 aja biar fokus ke kualitas,” ujarnya sambil tersenyum.

Hasilnya tidak main-main. Setiap bulan, kelompok tani ini mampu memanen sekitar 50–60 kilogram sayuran seperti kangkung, pokcoy, dan selada.

Sementara dari tanaman buah, terutama melon hidroponik, hasilnya bisa mencapai 90 kilogram per panen.

“Melon ini jadi primadona. Banyak warga yang sudah pesan bahkan sebelum masa panen. Mereka suka karena manis dan segar,” ujar Irda.

Ia menambahkan, hampir setiap kali panen, pembeli datang sendiri ke masjid untuk memetik buah langsung dari tangkainya.

Dari Botol Bekas

Irda menuturkan, seluruh instalasi dibuat dari bahan daur ulang seperti pipa paralon bekas, pompa kecil, dan botol plastik.

Sumber: Wartakota
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved