Makan Bergizi Gratis

Dinkes Bekasi Tegaskan MBG Tidak Wajib, Orang Tua dan Murid Boleh Menolak

Dinkes Kota Bekasi pastikan program MBG aman dikonsumsi, namun bukan kewajiban. Orangtua dan siswa boleh menolak.

Penulis: Rendy Rutama | Editor: Mohamad Yusuf
Diskominfostandi Kota Bekasi
MENYANTAP MBG - Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, meninjau pelaksanaan program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di SMP Negeri 3 Kota Bekasi, Rabu (23/7/2025). 

TRIBUNBEKASI.COM, BEKASI – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dijalankan pemerintah belakangan ramai diperbincangkan. Tidak

sedikit orangtua murid di Kota Bekasi yang bertanya-tanya, apakah anak mereka wajib mengonsumsi menu yang dibagikan sekolah atau boleh menolak.

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Bekasi, Satia Sriwijayanti Anggraini, menegaskan bahwa MBG bukanlah kewajiban. Menurutnya, orangtua dan siswa memiliki kebebasan untuk menerima maupun menolak.

"Sebenarnya MBG itu tujuan pemerintah untuk mencerdaskan, memudahkan orangtua juga dalam menyiapkan makanan. Tapi tidak menjadi suatu paksaan, siapapun boleh menolak," ujar Satia saat ditemui di kawasan Pemkot Bekasi, Rabu (1/10/2025).

Meski ada yang menolak, Satia menyebut jumlahnya tidak signifikan. Justru kebanyakan murid dan orangtua masih menunggu giliran sekolah mereka mendapat jatah MBG.

"Tapi sementara ini masih banyak anak-anak yang menunggu-nunggu kapan sekolahnya dapat MBG. Hanya beberapa orangtua yang tidak berkenan, dan itu wajar," jelasnya.

Suasana di sejumlah sekolah pun sering kali terlihat berbeda saat paket MBG datang. Anak-anak riang menanti menu yang disiapkan, mulai dari lauk pauk, sayuran, hingga buah segar.

Pastikan Aman

Satia juga menegaskan bahwa Dinas Kesehatan terus melakukan pengawasan terhadap distribusi makanan tersebut. Hingga kini, belum ada laporan terkait keracunan atau dampak negatif setelah murid mengonsumsi MBG.

"Untuk itu Dinkes berupaya melakukan pengawasan untuk menjamin bahwa produk makanan MBG di Kota Bekasi aman," kata Satia.

Bagi sebagian keluarga, program MBG terasa sangat membantu. Ada orangtua yang mengaku lebih tenang ketika anaknya mendapat jatah MBG karena memastikan asupan gizi tetap terjaga, meski di rumah sedang pas-pasan.

Di sisi lain, bagi yang menolak, biasanya karena anak sudah terbiasa membawa bekal dari rumah atau ada pantangan makanan tertentu.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved