Makan Bergizi Gratis

Ada Temuan Ulat di Menu MBG, Kepala Dinkes Bekasi Rahasiakan Lokasi Sekolah

Dinkes Bekasi rahasiakan lokasi sekolah temuan ulat di menu Makanan Bergizi Gratis. Kasus sudah ditindaklanjuti dan jadi bahan evaluasi.

Penulis: Rendy Rutama | Editor: Mohamad Yusuf
Tribunbekasi/Rendy Rutama Putra
ULAT DI MBG – Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi, drh. Satia Sriwijayanti memberikan klarifikasi soal laporan ulat di makanan bergizi gratis sekolah. Foto diambil di kawasan Pemkot Bekasi, Rabu (1/10/2025). 

TRIBUNBEKASI.COM, BEKASI – Kabar adanya ulat di dalam menu Makanan Bergizi Gratis (MBG) di salah satu sekolah di Kota Bekasi sempat bikin heboh.

Namun Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi memilih merahasiakan lokasi dan waktu kejadian tersebut.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi, drh. Satia Sriwijayanti, menegaskan bahwa kasus itu memang benar adanya, tetapi sudah langsung ditindaklanjuti.

Baca juga: Hendak Liput MBG, Dua Wartawan Dianiaya oleh Pekerja SPPG Pasar Rebo

Baca juga: BEJAT! Dua Kakek Kembar 64 Tahun di Bekasi Cabuli Perempuan Disabilitas

Baca juga: Resmi Tak Lagi Jadi Menteri, Sri Mulyani Dapat Dana Pensiun dari Taspen

“Lokasi rahasia, tapi artinya langsung kami tindak lanjuti dan hari berikutnya tidak ditemukan kembali,” kata Satia saat ditemui di kawasan Pemkot Bekasi, Kecamatan Bekasi Selatan, Rabu (1/10/2025).

Satia mengakui laporan itu masuk dari pihak sekolah. Ulat tersebut ditemukan di salah satu menu sayuran dalam program MBG.

“Kemarin kami juga terima laporan, ada sekolah yang bilang ada ulatnya di makanan. Memang dari sayur mentah ulat itu yang keluar, tapi bukan belatung,” ujarnya menjelaskan.

Menurut Satia, ulat yang sempat terlihat di sebuah nampan itu langsung diganti dengan menu baru sehingga tidak lagi dikonsumsi siswa.

Ia menambahkan, kemunculan ulat itu lebih disebabkan kebersihan sayuran yang kurang maksimal saat proses penyajian.

“Dari itu loh salada, mungkin ininya kurang bersih. Tapi itu ulat salada, bukan belatung. Kalau belatung kan artinya makanan sudah basi,” tutur Satia.

Setelah mendapat laporan, tim Dinkes langsung mendatangi sekolah untuk memastikan penyebabnya dan menjadikan kejadian itu sebagai bahan evaluasi.

“Setiap kejadian kita anggap bahan evaluasi. Jadi langsung kami survei ke sana dan tindak lanjuti agar tidak terulang,” ucapnya.

Meski kasus ini dinyatakan sudah selesai, Dinkes tetap mengimbau pihak sekolah maupun penyedia makanan agar lebih memperhatikan kebersihan sebelum menyajikan MBG untuk anak-anak.

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News

Ikuti saluran TRIBUN BEKASI di WhatsApp 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved