Berita kriminal
Pembunuhan di Kampung Pulo Kapuk, Pedagang Es Buah Tusuk Orang yang Menabrak Gerobaknya
Seorang pedagang es buah sedang dicari polisi karena menusuk orang, sehingga orang tersebut tewas.
Penulis: Rangga Baskoro | Editor: AC Pinkan Ulaan
TRIBUNBEKASI.COM, CIKARANG UTARA -- Insiden tabrakan berujung kepada pembunuhan terjadi di Kampung Pulo Kapuk RT02/05 Desa Mekar Mukti, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Selasa (24/5/2022) sore.
Nadi (43) alias Jack tewas akibat ditusuk oleh seorang penjual es buah, yang saat ini masih buron.
Kapolsek Cikarang Utara, Kompol Mustakim, menjelaskan bahwa menurut keterangan saksi pelaku adalah pedagang es buah yang mangkal di dekat tempat kejadian perkara (TKP).
"Kejadian jam 17.30 sore tadi, TKP di pinggir jalan. Pelakunya pedagang es buah," ujar Mustakim saat dikonfirmasi.
Tabrak gerobak
Ada pun hal yang memicu terjadinya pembunuhan itu adalah insiden tabrakan antara korban dan pelaku.
Berawal dari Nadi dan temannya mengendarai dua sepeda motor berjalan beriringan melintas tak jauh dari TKP.
Nadi diperkirakan dalam keadaan mabuk sebab jalan motornya tidak lurus, sehingga secara tak sengaja dia menabrak gerobak es buah milik pelaku.
Benturan itu membuatnya kehilangan keseimbangan dan terjatuh di dekat gerobak tersebut.
"Pelaku sempat ditabrak dulu oleh korban, kemudian terjadi cekcok mulut yang berujung perkelahian," kata Mustakim.
Pelaku kemudian naik pitam dan mengeluarkan senjata tajam yang disimpan di gerobaknya.
Dari belakang
Melihat lawannya memegang senjata tajam, Nadi kabur dengan melompat ke boncengan motor temannya, meninggalkan motornya sendiri. Sementara pelaku mengejar dengan gigih.
"Mungkin dia (korban) lari ya, karena dia boncengan berdua. Pas lari ke motor temannya dari belakang, sempat turun, naik lagi ke motor, ditusuk lah dari belakang oleh pelaku," kata Mustakim.
Pelaku yang belum diungkapkan namanya itu kemudian pergi melarikan diri.
Nadi mengalami dua luka tusuk di punggung, dan satu luka tusuk di tangan kiri.
Dalam kondisi bersimbah darah dia dilarikan ke klinik, yang kemudian merujuknya ke rumah sakit. Namun dalam perjalanan ke rumah sakit nyawanya tak bisa diselamatkan lantaran kehilangan banyak darah.
"Pas sampai sana baru meninggal. Bukan meninggal di TKP. Pelaku masih dalam pengajaran," kata Mustakim.