Pemkab Bekasi

Dana Transfer Dipangkas Rp 1,5 Triliun, Pj Sekda Bekasi Ingatkan ASN: Jangan Asal Salin Anggaran

Ida Farida tekankan efisiensi usai anggaran Bekasi dipangkas Rp1,5 triliun. ASN diminta disiplin dan fokus pada pelayanan masyarakat.

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Mohamad Yusuf
Tribunbekasi/Muhammad Azzam
APLE PAGI - Pj Sekda Kabupaten Bekasi Ida Farida memimpin apel pagi di Plaza Pemda, Cikarang Pusat, Senin (6/10/2025). Ia mengingatkan ASN agar disiplin dan fokus pada efisiensi anggaran. 

TRIBUNBEKASI.COM, BEKASI - Langit Cikarang masih berwarna keperakan ketika barisan aparatur sipil negara (ASN) berdiri rapi di Plaza Pemda Kabupaten Bekasi, Senin pagi (6/10/2025).

Udara terasa lembap, namun semangat para pegawai tak surut.

Di tengah barisan itu, Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Kabupaten Bekasi, Ida Farida, berdiri tegak memberi arahan dengan suara tegas namun tetap bersahabat.

Hari itu, Ida menegaskan satu hal penting bagi seluruh perangkat daerah: efisiensi anggaran harus jadi fokus utama setelah dana transfer dari pemerintah pusat dipangkas sebesar Rp 1,5 triliun atau sekitar 30 persen.

Baca juga: Akhirnya, Polisi Tangkap “Bjorka”, Si Hacker Pencuri dan Jual Data Nasabah Bank

Baca juga: Aksi Nikita Mirzani Joget Caesar dan Ketawa Ketiwi saat Sidang Kasus Pemerasan

Baca juga: Dinkes Bekasi Tegaskan MBG Tidak Wajib, Orang Tua dan Murid Boleh Menolak

“Efisiensi harus betul dilakukan, tapi jangan sampai kegiatan prioritas yang menyentuh masyarakat dihilangkan,” ujar Ida dalam apel pagi yang diikuti ratusan ASN di Kompleks Plaza Pemda, Cikarang Pusat.

Ia menegaskan, pemangkasan anggaran bukan alasan untuk mengurangi pelayanan publik.
Sebaliknya, hal itu menjadi momentum bagi pemerintah daerah untuk bekerja lebih cermat dan tepat sasaran.

“Tidak ada lagi yang copy-paste dalam penyusunan anggaran. Prioritaskan belanja yang benar-benar untuk kepentingan masyarakat. Kita ini pelayan masyarakat, jadi utamakan kebutuhan yang paling mendesak,” tegasnya.

Selain soal efisiensi, Ida juga menyoroti pentingnya disiplin pegawai.
Apel pagi, menurutnya, bukan sekadar rutinitas, melainkan wujud tanggung jawab ASN terhadap masyarakat.

“Kewajiban apel itu bagian dari disiplin pegawai. Ini berbanding lurus dengan gaji dan tunjangan yang kita terima. Jadi tolong diingatkan bagi yang belum sadar akan kewajiban ini,” ujarnya.

Ida memberi apresiasi khusus bagi para pegawai yang datang lebih awal, bahkan bagi mereka yang tinggal jauh dari pusat pemerintahan.

“Ada yang dari Cabangbungin pukul 06.00 sudah tiba di sini, saya sangat bangga dengan karyawan seperti itu,” katanya, disambut tepuk tangan peserta apel.

Dalam arahannya, Ida juga meminta seluruh perangkat daerah menyelesaikan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) serta Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) tahun 2026 tepat waktu.

Ia mengingatkan, keterlambatan penyusunan bisa berdampak luas, termasuk pada penggajian pegawai dan realisasi program masyarakat.

“Kita tidak boleh lengah. Semua dokumen harus rampung tepat waktu supaya program bisa berjalan lancar,” ujarnya menekankan.

Menutup arahannya, Ida kembali mengingatkan seluruh jajaran agar menjadikan disiplin sebagai gaya hidup ASN berakhlak.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved