Berita kriminal
Pembunuhan di Kampung Pulo Kapuk, Warga Lihat Pelaku Kejar Korban dengan Pisau tapi Takut Melerai
Peristiwa pembunuhan Nadi disaksikan masyarakat di lokasi kejadian, namun tak ada yang berani melerai.
Penulis: Rangga Baskoro | Editor: AC Pinkan Ulaan
Sampai saat ini polisi masih mencari pedagang es buah yang menusuk Nadi hingga tewas pada Selasa (24/5) petang.
Pria berusia 43 tahun itu menderita dua luka tusuk di bagian punggung dan satu di tangan kiri dalam peristiwa yang berlangsung di Kampung Pulo Kapuk RT 02/05 Desa Mekar mukti, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi.
Dalam menyelidiki kasus ini polisi menemukan bahwa perseteruan antara korban dengan pelaku tidak sesederhana motor korban menabrak gerobak pelaku.
Kapolsek Cikarang Utara, Kompol Mustakim, menjelaskan bahwa Nadi alias Jack dan pelaku, yang kemudian disebut polisi berinisial B, saling mengenal.
Berdasarkan keterangan para saksi, Mustakim menduga keduanya sudah berkonflik sebelum peristiwa yang menewaskan Nadi terjadi.
"Mungkin sebelumnya sudah ada masalah di antara mereka, karena pelaku baru dagang di sini sekitar 3 hari," kata Mustakim pada Rabu (25/5/2022).
B semakin kesal terhadap korban saat pria berusia 43 tahun itu menabrak gerobaknya saat pelaku hendak berjualan es buah.
"Ya menurut keterangan saksi awalnya hanya ditabrak saja naik motor," kata Mustakim.
Tukang buat onar
Masih menurut keterangan saksi, Nadi dikenal warga di sekitar tempat kejadian sering berbuat onar dan mabuk-mabukan.
"Kalau keterangan Kepala Dusun (Kadus) dan RT, korban sering mabuk. Pada saat nabrak mungkin sedang dalam kondisi mabuk," kata Mustakim.
Untuk informasi, peristiwa pembunuhan ini berawal dari insiden motor korban menabrak gerobak es buah B.
Korban terjatuh dan dilabrak oleh pelaku. Mereka kemudian bertengkar mulut yang semakin panas sehingga B mengambil pisau dari gerobaknya.
Melihat lawannya memegang senjata, Nadi melarikan diri dan dikejar oleh B, hingga akhirnya B bisa menyusul Nadi dan menusuknya dari belakang.
Setelah melihat korban terkapar, B langsung melarikan diri dan sampai saat ini belum diketahui keberadaannya.
Sementara Nadi dilarikan ke klinik dan dirujuk ke rumah sakit. Namun nyawanya tak bisa diselamatkan lantaran kehabisan darah.