Berita sepak bola
Hasil Investigasi Komdis PSSI atas Insiden yang Sebabkan 2 Bobotoh Tewas, Panpel Tak Mengurai Massa
Komisi Disiplin PSSI telah mengumumkan hasil investigasi insiden di Stadion GBLA, yang menyebabkan dua fan Persib Bandung meninggal dunia.
TRIBUNBEKASI.COM, JAKARTA -- Insiden yang terjadi di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) pada Jumat (17/6), yang menyebabkan 2 Bobotoh meninggal dunia, tidak boleh dibiarkan begitu saja.
Karena itulah PSSI, melalui Komite Disiplin (Komdis) melakukan penyelidikan atas kasus tersebut.
Pada Kamis (23/6) mereka mengumumkan hasil investigasi tersebut, dan hasilnya diumumkan lewat siaran pers yang dimuat di laman PSSI.
Ketua Komdis PSSI, Erwin Tobing, menyatakan ada beberapa poin yang mereka temukan dari invenstigasi ini, terutama berkaitan dengan kinerja panitia pelaksana (panpel) pertandingan tersebut.
Hasil investigasi
Pihak Komdis kemudian membaginya sebagai kelebihan dan kekurangan panpel, dengan rincian sebagai berikut:
Kelebihan Panitia Pelaksana Lokal :
a. Koordinasi pengamanan dengan aparat keamanan telah dilakukan dengan semestinya sebelum pertandingan.
b. Menyiagakan 4 mobil ambulans dengan menempatkan 2 unit di dalam stadion dan 2 unit di luar stadion .
c. Menyedikan tempat/ tenda istirahat dan MCK portable untuk pendukung tim tamu dari Persebaya.
d. Menyediakan makan untuk suporter dari Persebaya.
e. Melakukan imbauan-imbauan kepada pendukung tim tuan rumah Persib tentang ticket online.
f. Menyediakan layar lebar di luar stadion sebanyak 4 titik.
g. Mencetak tiket sesuai ketentuan yang disepakati dengan aparat keamanan, yaitu 15.066 tiket dari -/+ 38.000 kapasitas stadion.
h. Menyediakan tempat menonton untuk pendukung tim tamu Persebaya sebanyak 1.500 tiket.
i. Antisipasi yang cepat terhadap adanya korban dari pendukung tim tuan rumah Persib akibat berdesakan di pintu V, dengan melakukan pertolongan pertama dengan ambulas dan di-back up ambulans DOKPOL yang disiagakan di luar stadion.
Kekurangan Panitia Pelaksana Lokal :
a. Tidak melakukan penguraian massa pendukung tim tuan ruman Persib di saat terjadi antrean yang berdesakan di pintu masuk V.
b. Sosialisasi yang kurang terhadap pendukung tuan rumah Persib tentang kuota masuk yang hanya sejumlah 15.066 tiket, sehingga pendukung Persib tetap hadir di stadion melebihi kapasitas tiket yang disediakan.
c. Pintu antrean masuk suporter tidak berfungsi baik sehingga menghambat dan menyebabkan penumpukan massa di pintu V.
d. Kurangnya antisipasi Panitia Pelaksana Lokal terhadap adanya pendukung tim tuan rumah yang sudah membeli tiket online, tetapi tidak bisa memasuki stadion.
e. Kurangnya antisipasi terhadap oknum pendukung tim tuan rumah yang masuk tidak menggunakan tiket, sehingga di dalam stadion terdapat kurang lebih tiga kali lipat prndukung tuan rumah Persib.
f. Kurang antisipasi terhadap penerangan di luar stadion tidak semestinya sehingga tampak kurang cahaya (cenderung gelap).
g. Adanya dugaan penjualan tiket online berupa selebaran kertas berisikan QR-Code tiket online di luar stadion pada saat hari pertandingan.
Pindah lokasi
“Jadi tim investigasi sudah melaksanakan tugasnya. Poin poin di atas yang harus ditindaklanjuti,” kata Erwin.
Erwin pun setuju laga sisa lanjutan Piala Presiden Grup C dipindahkan ke Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, tanpa kehadiran penonton.
Dalam waktu dekat, Komdis PSSI akan melakukan sidang untuk mengambil putusan terhadap insiden di GBLA itu.
“Ya tunggu saja putusannya. Kalau sudah ada putusan pasti akan kita sampaikan ke publik,” tandas Erwin.
Tudingan ke panpel
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, dua Bobotoh meninggal dunia dalam insiden penonton yang berebut masuk ke Stadion GBLA, menjelang laga Persebaya vs Persib di turnamen Piala Presiden 2022.
Kedua bobotoh tersebut tersebut kemudian diketahui bernama Sopiana Yusup, warga Bogor dan Asep Ahmad Solihin, warga Cibaduyut, Bandung.
Kabar duka ini langsung tersebar luas di media sosial. Tanda pagar (tagar) #BobotohBerduka masih menjadi trending di Twitter pada akhir pekan lalu.
Warganet, terutama para fan Persib Bandung, kemudian menuding manajemen Persib yang menjadi panpel pertandingan itu, untuk melakukan evaluasi agar kejadian serupa tak terulang lagi. (*)
Sumber: PSSI