Berita Nasional
Kenapa Tidak Boleh Pakai Baju Hijau di Pantai Selatan Jawa? Bukan Mistis, Berikut Ini Jawaban KKP RI
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memberikan penjelasan soal larangan memakai baju hijau di Pantai Selatan Jawa.
TRIBUNBEKASI.COM - Tidak sedikit masyarakat yang percaya akan mitos larangan pakai baju hijau di Pantai Selatan Jawa.
Diketahui, larangan ini pakai baju hijau di pantai kerapkali dikaitkan dengan Nyi Roro Kidul.
Diketahui, Nyi Roro Kidul adalah penguasa mistis lautan, yang membentang luas dari Selat Bali sampai Selat Sunda.
Konon, masyarakat yang mengenakan pakaian hijau, bisa hanyut ditelan ombak karena diculik Ratu Pantai Selatan.
Baca juga: Paus Mati Terdampar di Persisir Pesisir Pantai Desa Pesanggrahan Bikin Warga Bangkalan Heboh
Baca juga: Targetkan 2 Medali Emas, Voli Pantai Indonesia Waspadai Kekuatan Tiga Negara Ini
Baca juga: Makin Sore Lokasi Wisata Taman Impian Jaya Ancol kian Ramai, 40 Ribu Pengunjung Padati Pantai Indah
Apa benar?
Akun Instagram resmi Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI @kkpgoid pun memberikan penjelasan logis.
Bukan mitos, @kkpgoid menjelaskan dalam unggahannya ternyata ada fakta ilmiah seseorang dilarang memakai baju hijau di pantai.
"Hai #SahabatBahari, siapa nih yang pernah mendengar kalau ke Pantai Selatan tidak boleh menggunakan pakaian berwarna hijau?"
"Banyak kabar terdengar mengenai rumor pelarangan ini yaa dan tidak sedikit pengunjung yang menjadi korban tenggelam saat berenang di pantai ini."
Eits, ternyata ada fakta ilmiahnya lho mengapa pengunjung tidak disarankan menggunakan pakaian berwarna hijau.
Penasaran faktanya?
Yuk Mimin jawab rasa penasaran #SahabatBahari di infografis berikut:

Seorang Wanita Menantang Pakai Baju Hijau di Pantai
Pantai Selatan Jawa dikenal dengan mitos mistik Jawa yaitu adanya kerajaan milik Ratu Pantai Selatan.
Salah satu pantai selatan Jawa yang terkenal dengan mitos kerajaan Pantai Selatan adalah Pantai Parangtritis di daerah Yogyakarta.
Pantai ini selain menyuguhkan pemandangan yang indah, ada pula beberapa kisah mistis ataupun mitos yang beredar mengenainya.

Salah satunya yang terkenal adalah mitos dilarang mengenakan baju berwarna hijau di pantai Parangtritis ini.
Karena menurut legenda pantai Parangtritis dikuasai oleh seorang ratu yang dikenal dengan nama Nyi Roro Kidul.
Nyi Roro Kidul ini mengenakan pakaian berwarna serba hijau, dan jika ada orang yang pakai pakaian berwarna sama nantinya dipercaya akan menjadi budak Nyi Roro Kidul.
Karena banyak orangtua jaman dulu yang percaya bahwa Nyi Roro Kidul ini menyukai warna hijau.
Mitos larangan memakai baju berwarna hijau tak hanya berlaku di pantai Parang Tritis saja.
Namun ternyata juga berlaku di sebagian besar Pantai Selatan Jawa.
Namun, belakangan ini mitos tersebut coba dipatahkan oleh seorang emak-emak yang melakukan eksperimen menggunakan baju hijau di pantai Pantai Selatan Jawa.
Aksinya pun sempat membuat heboh media sosial dan viral.

Emak-emak viral tantang mitos pantai selatan dengan menggunakan baju warna hijau. (Facebook/ ScreenshotYangUnfaedahOfficial)
Melalui akun Facebooknya Dede Kosasih, mengunggah foto dirinya yang memakai pakaian serba hijau di Pantai Selatan.
Pada foto tersebut, terlihat perempuan berhijab ini sedang berpose di sebuah pantai.
Meski demikian, belum diketahui pantai mana yang dijadikan tempat berfotonya.
Namun dari keterangan caption yang dituliskan, perempuan ini mengaku kalau sedang ada di Pantai Selatan.
"Ga boleh pakai baju berwarna hijau di pantai selatan... Itu cuman Mitos," tulis pemilik akun Facebook Dede Kosasih.
Meski telah diunggah pada bulan April 2019 lalu, postingan yang telah dihapus ini kembali viral belum lama ini.
Foto ini kembali viral setelah diposting oleh akun Facebook YangUnfaedahOfficial Sabtu (20/7/2019).
Usai di posting kembali dan viral, foto ini pun mengundang banyak reaksi dari netizen.

Ilustrasi: Nyi Roro Kidul, ratu penguasa Pantai Selatan Jawa. (Tribunnews via Suar.ID)
"Tuhan masih bersama orang yang berjiwa santuy," kata akun Facebook Syahri Ramadhan.
"The power of emak emak," tulis akun Facebook Insan Nugraha.
"Kerad juga ni bu ibu," komentar akun Facebook Rizki Fauzi.
Sebelumnya, di laman media sosial Facebook juga muncul ajakan kepada ribuan orang untuk 'menyerbu' Pantai Parangtritis dengan memakai baju berwarna hijau.

Markus Yuwono, Viral ajakan menantang Nyi Roro Kidul.
Acara tersebut sampai saat ini tidak ada koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Bantul.
Melansir dari Kompas.com Jumat (19/7/2019) hingga pukul 13.45 WIB, acara di laman Facebook berjudul "Ayo ribuan orang Serbu ParangTritis pakai baju hijau" yang akan digelar Minggu 22 September 2019 pada pukul 10.00 WIB, sudah ada 3.900 orang berencana hadir, dan 10.000 lainnya tertarik.
"Karena area 51 terlalu jauh, kita pilih spot lain yang sama menantangnya. Kita sebut saja Area +62. Katanya kalau pakai baju hijau ke Pantai Parangtritis nanti bisa ilang sama Nyi Roro Kidul. Kalau ada ribuan orang nyerbu masa iya ilang masal," tulis dalam rincian acara.
Kepala Dinas Pariwisata Bantul Kwintarto Heru Prabowo mengatakan, pihaknya sampai saat ini belum mengetahui dan menerima pemberitahuan acara tersebut.
Padahal, jika akan ada acara melibatkan ribuan orang, seharusnya mengajukan izin terlebih dahulu.
"Logikanya ada pemberitahuan. Jangan sampai kalau melibatkan orang banyak di situ space yang pada hari yang waktu bersamaan mungkin digunakan, jangan sampai nanti terus tumpukan," ucap Heru, saat dihubungi, Jumat.
"Kalau wisatawan murni sekedar datang silakan, tetapi ada acara di sana, ada koordinasi dengan Dinpar. Prinsip saya tidak melarang," ucap dia.
Disinggung mengenai potensi gesekan antara penduduk lokal yang meyakini mitos Nyi Roro Kidul, pihaknya harap tidak ada aksi provokatif saat berkunjung.
"Selama tidak gesekan dengan kelompok tertentu enggak ada masalah. Mitos itu keyakinan mereka. Asalkan tidak ada provokatiflah, kalau saya sekadar datang tidak ada misi lain."
"Kalau di sana ada pertentangan Dinpar tidak mengharapkan itu. Wisatawan di pantai selatan Bantul dari berbagai daerah, jangan sampai orang lain dipertontonkan yang tidak pas," kata dia.
(TribunBekasi.com/BAS/TribunStyle.com/GridHot.id)