Berita Nasional

Dukung Budaya Lokal Desa Buwun Sejati, Sandiaga Berikan Speaker Portable ke Dalang Cilik Zahria

Bantuan diberikan karena dalang cilik Zahria mengalami kendala dalam berkarya, salah satunya kendala perangkat pendukung yang belum memadai.

Editor: Ichwan Chasani
Istimewa
Menteri Parekraf Sandiaga Salahuddin Uno berkesempatan datang mengunjungi Desa Wisata Buwun Sejati di Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, pada Sabtu (25/6/2022). 

TRIBUNBEKASI.COM — Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif  Sandiaga Salahuddin Uno menyerahkan hadiah berupa speaker portable kepada dalang cilik Zahria, dalam kunjungannya ke Desa Wisata Buwun Sejati, Sabtu (25/6/2022).

Bantuan diberikan karena dalang cilik Zahria mengalami kendala dalam berkarya, salah satunya kendala perangkat pendukung yang belum memadai.

”Tadi adik Zahria terharu rupanya. Sekarang, jangan terharu adik Zahria. Sekarang sudah ada speaker portable yang baru dan tidak perlu pakai kabel lagi karena sudah pakai bluetooth,” ujar Sandiaga dalam pernyataan resminya.

Menurut Sandiaga, pemberian bantuan tersebut sebagai salah satu bentuk dukungan Kemenparekraf dalam pengembangan seni dan budaya lokal di Desa Wisata Buwun Sejati

Desa Wisata Buwun Sejati masuk ke dalam 50 desa wisata terbaik Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf).

Baca juga: Bus Laju Prima Diduga Rem Blong Jadi Penyebab Kecelakaan Beruntun di KM 92 Tol Cipularang

Baca juga: Komentari Poligami, Ammar Zoni: Tak Ada Manusia yang Bisa Berlaku Adil

Desa yang terletak di Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, tersebut menjadi peserta Tunas Kampung Berseri Astra (KBA).

Itu merupakan program kolaborasi Kemenparekraf dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022 bersama Astra yang pembinaan dan pengembangannya berlangsung selama setahun ke depan. 

Rombongan Kemenparekraf/Baparekraf disambut hangat oleh Bupati Lombok Barat Fauzan Khalid dan jajaran diiringi pertunjukan kesenian Baleganjur.

Masyarakat dan anak-anak sekolah yang membawa bendera merah-putih riuh menyapa seraya mengibarkan bendera merah putih.   

Perjalanan menuju Desa Wisata Buwun Sejati dari kota Mataram ditempuh selama 30 menit melalui jalur darat atau selama 60 menit jika dari Bandara Internasional Lombok. Berbagai Potensi alam dan kebudayaan menjadikan desa ini masuk ke dalam salah satu dari 33 desa wisata di Kabupaten Lombok Barat.

Baca juga: Digugat Cerai Angga Wijaya, Dewi Perssik Hadapi dengan Tenang dan Anggap sebagai Cobaan

Baca juga: Chandra Darusman dan Andre Hehanusa Cari Penyanyi Berbakat untuk Karaoke World Championship 2022

Selain itu, keberagaman penduduk dari etnis dan budaya berbeda juga membuat desa ini semakin kental dengan nilai-nilai toleransi yang menambah keharmonisan. Penduduk desa yang terdiri dari umat Muslim dan Hindu bisa hidup berdampingan dengan damai dan penuh persaudaraan.

“Saya berbahagia karena dua dari 50 desa wisata terbaik, dua tahun berturut ini dari Lombok Barat. Saya ucapkan selamat kepada Desa Wisata Buwun Sejati,” kata Sandiaga.

“Semoga ini adalah jawaban kita, solusi kita untuk menciptakan peluang masyarakat untuk bangkit, penghasilan masyarakat meningkat. 1,1 juta lapangan kerja baru tahun ini akan kami ciptakan di pariwisata dan ekonomi kreatif. Sampai tahun 2024 Insya Allah 4 juta lapangan kerja baru tercipta,” sambungya.

Dalam kesempatan tersebut, Sandi juga mengapresiasi para pelaku usaha kecil menengah (UMKM) yang memiliki produk-produk berkualitas.

Potensi alam dan budaya

Untuk diketahui, Desa Buwun Sejati memiliki potensi alam dan budaya beragam. Buwun Sejati memiliki letak yang strategis.

Baca juga: Cerita Giska Oktavia Ardana, Pelari 17 Tahun Asal Surabaya, Pemenang 4 Kategori 10 Kilometer Wanita

Baca juga: Tabrakan di Tol Cipularang Libatkan 17 Mobil Hingga 26 Orang Terluka, Polisi: Masih Kami Selidiki

Berada di pinggir hutan membuat desa tersebut kaya sumber air yang dijadikan obyek wisata.

Wisata alam Aik Nyet dengan hutan Mahoni dan juga terdapat pemandian alam yang airnya bersumber dari mata air alami.

Selain itu, desa tersebut memiliki wisata alam air terjun Tibu Atas.

Sementara di sektor seni dan budaya, Desa Buwun Sejati dikenal dengan keberagamannya.

Perpaduan budaya Sasak dan ajaran agama Hindu menjadi harmonisasi budaya yang indah, diantaranya, Sanggar Jatisware yang merupakan satu-satunya sanggar seni yang mengajarkan anak-anak sejak dini menjadi dalang profesional.

Baca juga: Tabrakan Beruntun di KM 92 Tol Cipularang Libatkan 17 Kendaraan, 4 Luka Berat 22 Luka Ringan

Baca juga: Pemprov Jawa Barat akan Gelar Operasi Pasar Khusus Bumbu

Ada pula Kesenian Baleganjur. Itu adalah salah satu ensamble gamelan Bali.

Kemudian Rindik yang merupakan salah satu alat musik tradisional Bali dan telah menjadi ciri khas budaya Bali dan dikembangkan oleh masyarakat Hindu desa Buwun Sejati. 

Desa tersebut juga memiliki kekayaan kuliner hingga kriya yang dapat menjadi oleh-oleh bagi para wisatawan, seperti, Sate Bulayak, Gula Semut, Madu Trigona, Kopi Aik Nyet, kain tenun khas Desa Buwun Sejati, Dulang Kayu, dan anyaman Ketak.

Bicara homestay, pelancong disediakan tiga rumah singgah yang dilengkapi dengan fasilitas lengkap.

Destinasi wisata di desa itu telah memenuhi standar penilaian tim juri ADWI 2022 yang terdiri dari tujuh kategori, yakni 1. Daya tarik pengunjung (alam dan buatan, seni dan budaya), 2. Suvenir (kuliner, fesyen, dan kriya), 3. Homestay, 4. Toilet umum, 5. Digital dan kreatif, 6. Cleanliness, Health, Safety, dan Environment Sustainability (CHSE), dan 7. Kelembagaan Desa.

Terkait upaya menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam pelestarian lingkungan guna mendukung keberlangsungan Desa Wisata Buwun Sejati, Sandi menegaskan bahwa Kemenparekraf bekerja sama dengan banyak komunitas.

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved