Berita Bekasi
Pemkab Bekasi Anggarkan 2.500 Unit Pembangunan Rumah Tidak Layak Huni, Sebagian Selesai Juli-Agustus
Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan menjelaskan sebagian unit direncanakan bisa disentuh oleh masyarakat yang terdaftar di pertengahan tahun ini.
Penulis: Rangga Baskoro | Editor: Dedy
TRIBUNBEKASI.COM, CIKARANG --- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi menganggarkan sebanyak 2.500 unit bantuan untuk program pembangunan rumah tidak layak huni (rutilahu) pada tahun 2022 ini.
Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan menjelaskan sebagian unit direncanakan bisa disentuh oleh masyarakat yang terdaftar di pertengahan tahun ini.
"Rutilahu sudah kami anggarkan. Jadi tahun ini ada 2.500 unit. Sebagiannya akan selesai pada Juli atau Agustus," ucap Dani saat dikonfirmasi, Rabu (29/6/2022).
Baca juga: Ada Belasan Rumah Tidak Layak Huni di Desa Cikarang Kota Mendapat Bantuan Pembangunan Rutilahu 2022
Baca juga: Bersifat Stimulan, Anggaran Rutilahu dari Pemkab Bekasi Hanya Rp20 Juta per Rumah
Ada pun bantuan yang diberikan senilai dengan Rp 20 juta dengan rincian Rp 18 juta berupa material dan Rp 2 juta sisanya untuk biaya pembayaran jasa pekerja.
Dani menambahkan bantuan Rutilahu ini merupakan salah satu upaya pemerintah dalam membantu masyarakat agar memiliki rumah layak huni.
"Kami ingin masyarakat Kabupaten Bekasi bisa memiliki rumah yang layak huni, karena rumah merupakan kebutuhan dasar selain air dan listrik. Oleh karena itu Pemerintah Kabupaten Bekasi memberikan program Rutilahu kepada masyarakat yang rumahnya tidak layak huni," ujarnya.
BERITA VIDEO : KAKEK ALIN TAK LAGI TAKUT RUMAHNYA BOCOR DAN ROBOH
Proyek pembangunan di beberapa lokasi telah dilakukan, seperti di Kampung Garon, Desa Setialaksana, Kecamatan Cabangbungin.
Di dekat lokasi tersebut, Dani menjelaskan juga terdapat 19 rutilahu lainnya yang akan dikerjakan dalam waktu dekat.
"Untuk di Desa Setialaksana, Kecamatan Cabangbungin kita berikan sebanyak 20 unit rumah yang mendapatkan program Rutilahu dari Pemerintah Daerah. Kami harap dengan rumah yang sudah layak huni, bisa berdampak hadirnya keluarga yang sehat dan sejahtera, sehingga biaya kesehatan menurun," ungkap Dani.