Berita Bekasi

Takut Merugi Gara-gara PMK, Udin Lebih Memilih Jualan Kambing untuk Hewan Kurban 

Sejak puluhan tahun berjualan hewan kurban, dirinya baru tahun ini tidak lagi menjual hewan ternak sapi.

Penulis: Joko Supriyanto | Editor: Ichwan Chasani
TribunBekasi.com/Joko Supriyanto
Udin (37) salah satu pedagang hewan kurban musiman di Rawalumbu, Kota Bekasi. 

TRIBUNBEKASI.COM, RAWALUMBU — Dampak kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyebar di beberapa wilayah Indonesia, termasuk juga Kota Bekasi membuat beberapa pedagang hewan kurban terpaksa harus mencari solusi agar tidak merugi.

Seperti yang dilakukan oleh Udin (37) salah satu pedagang hewan kurban musiman di Rawalumbu, Kota Bekasi.

Sejak puluhan tahun berjualan hewan kurban, dirinya baru tahun ini tidak lagi menjual hewan ternak sapi.

Hal ini dilakukan oleh Udin, lantaran tak mau ambil resiko terkait wabah PMK.

Apalagi kasus PMK lebih dominan ditemukan pada hewan ternak jenis sapi.

Baca juga: KPU Kabupaten Bekasi Targetkan Partisipasi Pemilu 2024 Melebihi 80 Persen

Baca juga: Daftar Pemilih Tetap Pemilu 2024 di Kabupaten Bekasi Ditetapkan Bulan Oktober

Maka dari itu, Udin memilih hanya untuk menjual kambing sebagai hewan kurban.

"Kalo sekarang kan lagi musim sapi PMK, jadi saya tidak berani karena resikonya gede,buka satu juga dua juga tapi puluhan juta, kalo kambing kan bisa ringan dikit lah (ruginya) yang penting pelanggan jangan sampai hilang," kata Udin ditemui, Kamis (30/6/2022).

Diungkapkan oleh Udin, jika berkaca pada tahun lalu dirinya biasa menjual sebanyak 20 ekor sapi, dan 90 ekor kambing.

Hanya saja, di Tahun ini dirinya lebih mengurangi porsi penjualan yang diperuntukan bagi pelanggannya.

"Tahun lalu sampai 90 ekor kambing. Kalo sekarang ga sampai segitu. Hanya 56 ekor. Itu juga sengaja kita kurangin, ya alasannya yang penting kita jangan menghilangkan jejak pelanggan gitu aja," katanya.

Baca juga: Target Investasi di Karawang Tahun 2022 Hampir Rp 30 Triliun, Kepala DPMPTSP: Saya Yakin Tercapai

Baca juga: Habis Rp 20 Miliar Lebih, Film Mencuri Raden Saleh Jadi Karya Termahal Angga Dwimas Sasongko

Meskipun diakui omset penjualan tahun ini menurun dibandingkan tahun lalu. Diungkapkan Udin hal ini sudah menjadi resikonya dan sudah dipikirkan matang-matang.

Maka dari itu jumlah hewan kurban yang ia jual pun lebih sedikit, serta tak lagi menjual hewan ternak jenis sapi

"Sapi kan ada gejala ya, terus satu mobil/truk itu kan ibaratnya kan ga sakit ya, terus ada yang sakit satu itu semuanya bisa kena gitu. Dari pada kita ambil resiko yang gede mending kita ambil yang ringan aja," ujarnya.

Menurut Udin, terkait harga hewan ternak yang dirinya jual tahun ini, diungkapkan tidak ada kenaikan harga.

Harga yang ia bandrol untuk satu ekor kambing dihargai paling murah Rp. 3,5 juta, dan paling mahal berkisar Rp. 5,5 juta. Kambing-kambing ini ia ambil dari wilayah Tuban, Jawa Timur.

Baca juga: Masuk Lima Besar se-Indonesia, Investasi di Karawang Diprediksi Terus Tinggi

Baca juga: Pantau Aktivitas Anak, Suami Siti Badriah Pasang CCTV di Rumah

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved