Berita Karawang
Hingga Juni 2022 Sudah Panen Padi 612 Ribu Ton, DPKP Karawang Optimis Capai Target di Akhir Tahun
Selain hasil panen, pihaknya juga melakukan upaya menjaga standar kualitas hasil panen padi di Kabupaten Karawang.
Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Dedy
TRIBUNBEKASI.COM, KARAWANG --- Realisasi hasil panen padi di Kabupaten Karawang, Jawa Barat mencapai 612 ribu ton per Juni 2022.
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Horti pada Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Karawang, Edi Suryana mengatakan target tahun 2022 sebesar 1,4 juta ton dari luas total lahan tanam padi mencapai 89.360 hektare.
Hingga bulan Juni 2022 sudah sebanyak 612.309,47 ribu hasil panen dari sawah Karawang.
"Total itu yang ditanam sampai bulan Juni yang sudah kita panen ada sekitar 70.970,5 hektar dari 89.360 hektar total lahan tanam padi," ujarnya, pada Selasa (19/7/2022).
Dia mengaku optimis akan mencapai target panen hingga akhir 2022.
Selain hasil panen, pihaknya juga melakukan upaya menjaga standar kualitas hasil panen padi di Kabupaten Karawang.
Baca juga: Miris Lihat Kemiskinan Ekstrem di Karawang, PMII: Padahal Punya Jutaan Industri dan Lumbung Padi
Baca juga: Wakil Gubernur Jawa Barat Minta Bupati-Walikota Genjot Sektor Pertanian dan Pangan, Ini Tujuannya
Ia mengimbau kepada seluruh petani di Kabupaten Karawang untuk tidak terlalu berlebihan dalam menggunakan pupuk non-organik, karena dapat mempengaruhi kesuburan tanah.
"Kita berupaya bersama menjaga kualitas produksi padi di Kabupaten Karawang ini, salah satunya dengan cara tidak berlebihan dalam penggunaan jenis-jenis pupuk non-organik, dan kita beralih ke pupuk organik demi menjaga kesuburan tanah serta menghasilkan produk hasil tani Kabupaten Karawang yang lebih baik lagi," ucapnya.
Kemudian, untuk permasalahan kebutuhan pupuk, ia berharap petani juga bisa lebih kreatif dan inovatif bagaimana mengolah dan membuat pupuk organik.
BERITA VIDEO : BUPATI CELLICA BICARA BEASISWA HINGGA LUMBUNG PADI
Sejauh ini, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Karawang sudah melakukan bimbingan teknik (bimtek) dalam mendorong inovatif dan kreatif para petani dalam segi pembuatan pupuk organik dengan memanfaatkan kotoran hewan ternak seperti sapi dan kambing.
"Saya harap dari semua upaya yang sudah kita lakukan bersama ini dapat menghasilkan manfaat yang baik juga untuk semua pihak, baik itu petani maupun pembinanya," tutupnya.