Berita Kecelakaan
Kurir Gigi Palsu Jadi Korban Kecelakaan Maut di Cibubur, Begini Sosok Almarhum di Mata Sahabatnya
Selain itu, Ruslan juga meninggalkan seorang anak perempuan berusia sembilan tahun yang tinggal bersama dengan mantan istrinya.
Penulis: Leonardus Wical Zelena Arga | Editor: Dedy
TRIBUNBEKASI.COM --- Salah satu korban kecelakaan maut di Jalan Alternatif Cibubur, Kota Bekasi, bernama Mohamad Ruslan (43),
Seorang sahabat Ruslan, Firmansyah (42), menceritakan, sosok almarhum Ruslan merupakan orang yang tidak neko-neko dan selalu berinteraksi dengan tetangga.
Kepergian Ruslan jelas meninggalkan duka yang sangat mendalam bukan hanya bagi keluarga, tapi juga tetangga sekaligus sahabat.
"Ruslan ini kerjanya sebagai kurir, nganter gigi palsu gitu dari distributor yang ada di sini. Lalu dianter ke klinik-klinik," ujar Firman, Selasa (19/7/2022).
Saat ditemui di rumah duka, Jalan Swadaya Ujung, RT 09 RW 17, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat, Firman mengaku kaget bahwa sahabat terdekatnya menjadi salah satu kecelakaan beruntun di Cibubur.
Firman bercerita, dari semalam ia bersama rekan yang lain berinisiatif untuk mencari tahu kabar Ruslan, saat ia tidak bisa dihubungi sejak siang hari.
Baca juga: Ayah Ibunya Korban Kecelakaan Maut di Cibubur, Bagus: Tak Bisa Lagi Rasakan Momen Kumpul Bersama
Baca juga: Prajurit TNI dan Istri Jadi Korban Kecelakaan Maut, Kepala Staf TNI AL Kirim Bunga Duka Cita
Akhirnya, Firman mendapatkan kabar pada pagi hari bahwa Ruslan telah meninggal karena kecelakaan beruntun itu.
"Ruslan itu baik orangnya. Berbakti sama ibunya. Dia tinggal di sini sama ibu dan satu adik laki-laki,"
Diketahui, Ruslan merupakan anak pertama dari empat bersaudara.
BERITA VIDEO : POLISI TETAPKAN DUA TERSANGKA DALAM KECELAKAAN MAUT DI CIBUBUR
Firman bercerita bahwa Ruslan telah bercerai dengan istrinya secara agama (belum sah secara negara).
Selain itu, Ruslan juga meninggalkan seorang anak perempuan berusia sembilan tahun yang tinggal bersama dengan mantan istrinya.
"Dia itu tulang punggung bagi keluarganya. Segala kebutuhan ibunya, Ruslan yang urus. Keperluan mantan istri dan anaknya pun, selalu diusahakan oleh Ruslan," ujar Firman.
Kepergian Ruslan membuat orang-orang terdekat khususnya keluarganya sangat terpukul.
Menurut Firman, Pertamina harus bertanggung jawab atas kejadian ini. Bukan hanya memberikan santunan duka, tapi atas apa yang ditinggalkan oleh Ruslan.
"Kan Ruslan ini tulang punggung yang utama. Ya harapan saya Pertamina bisa bertanggung jawab terhadap ibunya Ruslan dan anaknya yg saat ini masih kecil," ujar Firman.
Hingga berita ini diinformasikan, jenazah almarhum Ruslan sedang disalatkan.
Karena rencananya, berdasarkan keinginan keluarga, supaya Ruslan dimakamkan hari ini juga di TPU Kemanggisan, yang berlokasi tidak jauh dari tempat tinggalnya.
BERITA VIDEO : TETANGGA KENANG SUPARNO DAN ISTRI SOSOK YANG RAMAH
Sopir angkot korban selamat
Kecelakaan beruntun di Cibubur tidak hanya menewaskan beberapa korban meninggal, tetapi juga sejumlah korban luka-luka yang saat ini tengah dirawat di RS Permata Cibubur, Bekasi.
Seorang korban selamat bernama Hendri Panggabean (39) yang diketahui merupakan warga Kramat Jati, Jakarta Timur.
Saat ditelusuri ke lokasi rumahnya, ternyata korban sudah lama tidak tinggal di situ.
Namun, Wartakotalive.com berhasil menemui Ketua RT 04, Suwarto (62) yang tahu persis kehidupan Hendri selama masih tinggal di wilayahnya.
"Hendri ini KTP saja di sini, tapi kalau tinggalnya sudah lama pindah ke daerah Lubang Buaya," ujar Suwarto, Selasa (19/7/2022).
Saat ditemui di rumahnya, RT 04, RW 01, Kelurahan Dukuh, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, Suwarto menceritakan bahwa Hendri merupakan seorang sopir angkot JakLingko.

Selain itu, Suwarto juga bercerita, semenjak ditinggal kedua orangtuanya, Hendri hidup susah.
Apalagi saat ia menikah secara tidak resmi dengan istrinya, hidup Hendri semakin kesusahan.
"Jadi pas nikah sama istrinya, beberapa tahun kemudian dia pindah ke Lubang Buaya. Nah pas pindah tuh sering banget dateng ke sini untuk minta beras. Kadang saya kasih mie," ujar Suwarto.
Suwarto juga menceritakan, anak semata wayang Hendri juga bulan lalu meninggal karena tenggelam di kolam renang.
Hal tersebut membuat Hendri dan istri sangat terpukul. Sehingga tak jarang penyakit jantung yang memang diderita oleh Rendy kambuh.
Lebih lanjut Suwarto berharap, Pertamina tidak hanya memberikan bantuan perawatan selama Hendri di rumah sakit.
"Kalau bisa ada kompensasi untuk istri Hendri. Kan selama perawatan pasti Hendri enggak narik tuh. Gajinya Hendri pas-pasan, sekitar Rp 200.000 cuma buat setor. Kalau dia enggak bisa narik kan kasihan juga istrinya," ujar Suwarto.
(Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Leonardus Wical Zelena Arga/m36)