Berita Karawang
Kisah Petugas PLN Perbaiki Tiang Listrik Roboh di Tengah Rob di Pesisir Sedari Karawang
Bukan pekerjaan mudah bagi Tajul Husna bersama rekan kerjanya untuk memperbaiki tiang listrik yang roboh itu.
Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Ichwan Chasani
"Kalau harus ganti tengah malam di tengah cuaca tahu sendiri angin laut gimana itu enggak terlalu masalah. Cuman memang yang paling kendala bangat itu medan jalannya," terang dia.
Dia menjelaskan, jika ada pergantian tiang listrik karena roboh itu harus menempuh jarak 23 kilometer lebih melalui jalan tambak.
Tiangnya itu juga hanya bisa diangkut menggunakan gerobak atau motor karena akses mobil hanya bisa sampai ke kantor desa saja.
Sepeda motor atau gerobak pun tidak sampai titik lokasi, dilanjutkan dengan berjalan kaki sampai sekira 4 kilometer menyelusuri pinggir laut.
"Jalan kaki sambil bawa alat bawa tiang kadang terus jalan 4 kilometer pinggir laut. Untungnya tiang besi bukan beton," ucapnya.
Baca juga: Dikabarkan Ingin Pindah Partai Usai Kalah Muscab, Cellica Diberi Karpet Merah Masuk NasDem
Baca juga: Polri Persilahkan Keluarga Pantau Autopsi Ulang Jenazah Brigadir J Lewat CCTV
Keadaan seperti ini terus dialami setiap tahunnya, khususnya ketika waktu terjadi banjir rob.
Apalagi sekarang ini kondisi setiap tahunnya semakin parah keadaan wilayah pesisir karena abrasi yang semakin meluas.
Tajul Husna, warga Payungsari Kecamatan Pedes mengaku sempat berpikiran hendak keluar dari pekerjaannya.
Akan tetapi, niat itu diurungkan karena tidak mudah mencari pekerjaan baru.
Ditambah, dia sudah berkeluarga dan memiliki anak dua yang butuh biaya untuk makan dan sekolah, sehingga selama 15 tahun masih tetap bertahan bekerja sebagai petugas pelayanan teknik PLN.
"Sempat berpikir mau cari kerja lain, tapi kan engga gampang cari kerja itu. Yauda dijalani saja sampai sekarang lama-lama serasa tidak berat lagi," tandasnya.