Berita Karawang

Paguyuban Angkot di Karawang Demo Minta Pemda Tertibkan Odong-odong, Ini Alasannya

Perwakilan Paguyuban Angkot Karawang, Warjaya mengatakan, meminta Pemkab Karawang menertibkan angkutan odong-odong.

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Dedy
TribunBekasi.com
Puluhan sopir angkutan kota (angkot) melakukan unjuk rasa di depan Kantor Bupati Karawang, pada Kamis (28/7/2022). 

Warga trauma pasca kecelakan maut  Odong-odong di Serang

Pasca kecelakaan maut yang menewaskan 9 orang penumpang Odong-odong di Desa Silebu, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, Banten, pada Selasa (26/7) lalu, mengakibatkan trauma bagi warga sekitar lokasi kejadian.

Trauma tersebut dialami oleh warga lantaran mereka melihat dan mendengar secara langsung kejadian dan korban dari peristiwa naas itu.

Salah seorang saksi mata, Indah mengaku, tidak dapat tidur hingga dua hari lamanya, lantaran selalu terngiang suara hantaman kereta api dengan odong-odong yang begitu keras.

Baca juga: Polisi Keluarkan 8 Poin Rekomendasi Tindaklanjuti Kasus Kecelakaan Maut Tewaskan 10 Orang di Cibubur

"Jujur saja, sejak kejadian itu sampai hari ini saya enggak bisa tidur sama sekali karena suara klakson kereta api sebelum tabrakan itu enggak berhenti sampai disusul suara tabrakan yang bener-bener kenceng banget," ujar Indah saat diwawancarai Wartakotalive.com, Rabu (27/7/2022).

"Jadi begini, teeeeet teeet... duar, keras banget demi Allah," ucap Indah lagi.

Bahkan, kata Indah, seorang pedagang es cincau yang merupakan warga terdekat dengan lokasi kejadian, sampai enggan jualan.

Baca juga: Detik-detik Mengerikan Odong-odong Dihajar Kereta Tewaskan 9 Orang, Saksi: Sudah Diteriaki Warga

BERITA VIDEO : TUNTUTAN WARGA CIBUBUR ATAS INSIDEN KECELAKAAN MAUT DI CIBUBUR

Pasalnya, lapak dagangannya begitu dekat dengan lokasi kejadian.

"Gak cuma saya, tukang es cincau yang jualan disini (tunjuknya) sampai gak jualan hari ini, saking trauma dia," kata Indah.

"Karena tukang cincau itu orang paling dekat sama titik kejadian, nggak sampai 5 meter, jadi karena jelas banget (kejadian), dia kayanya ketakutan lihat lokasi kejadian," tuturnya.

Lebih lanjut Sugianti saksi mata lainnya juga mengalami hal serupa.

Sugianti yang secara ikhlas membawa para korban luka ke rumahnya untuk menenangkan diri, justru terbayang kondisi luka-luka yang dialami korban.

Mulai dari bagian kaki korban yang terluka ringan, luka berat yang luka berat yang sebabkan terlihat tulang kaki korban terlihat, hingga anak balita yang mengalami patah tulang di bagian dada dan tangan.

"Saya itu reflek membawa korban ke rumah, karena mereka yang masih hidup itu histeris semua, jadi maksudnya biar mereka menenangkan diri dulu," tambahnya.

Halaman
123
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved