Berita kesehatan

Virus Cacar Monyet Menular ketika Gejalanya Sudah Terlihat

Masa penularan cacar monyet (monkeypox) terjadi saat muncul lesi dan benjolan-benjolan kecil berisi air.

Editor: AC Pinkan Ulaan
www.gov.uk
Berbagai bentuk benjolan dan lesi yang muncul saat seseorang mengidap cacar monyet (monkeypox). Pada tahap inilah penularan bisa terjadi. Menurut laman kesehatan Pemerintah Inggris (www.gov.uk), setelah bentolan mengering dan rontok, di sana masih ada virus yang masih bisa menular. 

TRIBUNBEKASI.COM -- Penyebaran virus cacar monyet (monkeypox) sudah masuk karegori tahap darurat internasional (public health emergency of international concern/PHEIC) oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), karena sudah menyebar ke 80 negara.

Sebagaimana dilansir laman Nature, sudah 16.500 kasus cacar monyet dilaporkan di seluruh dunia.

Untungnya, sampai saat ini cacar monyet tidak terdeteksi di Indonesia. Meski begitu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meminta masyarakat tetap waspada.

Pasalnya monkeypox baru bisa menular setelah ada gejala dari penderita. Artinya akan terlambat untuk mencegah penularan bila gejalanya sudah muncul

"Ini (monkeypox) baru menular jika gejalanya sudah terlihat," kata Budi, Rabu (27/7), sebagaimana dilansir laman Kementerian Kesehatan.

Tidak seperti Covid-19, penularan virus monkeypox terjadi melalui sentuhan fisik dengan penderita. Virus menular melalui cairan yang melepuh dari ruam atau bercak merah penderita.

Gejala

Gejala awal dimulai dari demam dan merasa kurang sehat. Tapi baru diduga kuat sebagai penyakit monkeypox setelah ada bercak merah yang muncul.

Bercak tersebut harus cepat diambil cairannya untuk pemeriksaan laboratorium dan diagnosa. Biasanya penyakit ini bisa sembuh dalam waktu 2 minggu sampai 4 minggu.

Di Indonesia kasus monkeypox tidak terdeteksi hingga saat ini. Sebelumnya ada 9 orang suspek namun kemudian dinyatakan bukan monkeypox setelah pemeriksaan Lab.

Ada pula 2 orang kontak erat dari Singapura yang transit di Indonesia yang akan menuju Malaysia.

"Jadi sampai sekarang Indonesia belum ada kasus monkeypox," kata Budi.

Kesiapan laboratorium

Meski begitu, lanjut Menkes, antisipasi yang dilakukan Kementerian Kesehatan adalah melalui surveilans yang bagus dan pemeriksaan Laboratorium yang maksimal. Sudah ada 1.100 laboratorium di Indonesia yang bisa digunakan untuk pemeriksaa cacar monyet.

"Kami sudah datangkan 500 reagen dan kami tambah lagi, sudah ada 1.000," kata Budi.

Terkait vaksinasi cacar monyet, lanjut menkes, baru ada di Amerika Serikat dan Rusia.

Vaksinnya sama dengan vaksin cacar air, cukup diberikan satu kali untuk seumur hidup. (*)

Sumber: Kementerian Kesehatan

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved