Berita Jakarta
Pakai Alat Cidera Leher, Mantan Menpora Roy Suryo Bungkam Usai Diperiksa 10 Jam di Polda Metro Jaya
Ketika ditanya awak media, Roy Suryo enggan memberikan keterangan terkait pemeriksaan yang dijalaninya selama 10 jam di Polda Metro Jaya.
Penulis: Miftahul Munir | Editor: Dedy
TRIBUNBEKASI.COM --- Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo, terlihat memakai alat cidera leher selesai menjalani pemeriksaan di ruang penyidik Polda Metro Jaya pada Kamis (28/7/2022) pukul 22.33 WIB.
Roy Suryo tidak dilakukan penahanan oleh penyidik Polda Metro Jaya meski berstatus sebagai tersangka.
Pakar telematika itu keluar dari ruang penyidik ditemani istri serta tim kuasa hukum.
Ia terlihat mengenakan kemeja biru dongker. Tampak di lehernya melingkar alat cidera leher.
Ketika ditanya awak media, Roy Suryo enggan memberikan keterangan terkait pemeriksaan yang dijalaninya selama 10 jam di Polda Metro Jaya.
Ia terus berjalan menuju mobilnya dan setelah masuk bergegas meninggalkan gedung Polda Metro Jaya.
Baca juga: Prihatin, Pakar Telematika Roy Suryo Pakai Kursi Roda Selesai Diperiksa Selama 12 Jam di Polda Metro
Baca juga: Elza Syarief Ungkapkan Roy Suryo Pingsan dan Muntah di Tengah Pemeriksaan Penyidik
Kuasa hukum Polda Metro Jaya, Pitra Romadoni mengaku kliennya sudah lelah dan tak bisa untuk menjawab pertanyaan awak media.
"Minta doanya kepada seluruh masyarakat Indonesia dan mohon maaf teman-teman yang sudah tunggu dari tadi ya," katanya.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan mengaku, penyidik memiliki kewenangan untuk menahan atau tidak Roy Suryo.
BERITA VIDEO : ROY SURYO LAPORKAN AKUN SOSMED YANG POSTING WAJAH PRESIDEN
Namun saat ini, Roy Suryo dinilai penyidik belum perlu dilakukan penahanan di Rutan Polda Metro Jaya.
"Roy suryo tidak ditahan atas pertimbangan penyidik," ucap Roy.
Kuasa Hukum Roy, Pitra Romadoni mengaku memghormati keputusan penyidik atas penetapan tersangka kepada kliennya.
Sampai saat ini, pakar telematika itu masih menjalani pemeriksaan di ruang penyidik sejak siang tadi.
"Tapi kami berharap di dalam proses penegakan hukum ini sesuai ketentuan yang berlaku dan kebijaksanaan yang dilakukan oleh pihak kepolisian terhadap klien kami, agar klien kami dapat menjalankan rutinitasnya setiap hari," ujarnya.
Menurutnya, Roy sudah berupaya kooperatif menjalani proses pemeriksaan sebagai tersangka atas kasus stupa Candi Borobudur.
Bahkan pada proses pemeriksaan Jumat (22/7/2022) lalu, kliennya sampai drop diperiksa 10 jam oleh penyidik Subdit Siber Polda Metro Jaya.
"Hari ini juga tadi saya juga menyarankan kepada beliau untuk cek kesehatan dulu, diperiksa sebelum dilakukan pemeriksaan ke rumah sakit," tutur Pitra.
Roy Suryo minta umat Buddha memaafkannya
Tokoh umat Buddha, Lieus Sungkharisma mendampingi mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suyo selama pemeriksaan di Polda Metro Jaya pada Kamis (28/7/2022).
Menurutnya, sampai malam ini sudah ada 40 pertanyaan yang diajukan penyidik dan dijawab Roy Suryo.
Ia pun mengucapkan terima kasih kepada Jaya Suprana selaku tokoh senior umat Buddha dan dinilai rukun dengan semua agama.

"Beliau memohon kewelas asihan umat Buddha untuk memaafkan Roy Suryo," katanya di Polda Metro.
Ia bahkan sudah mendapat kabar dari pelapor bahwa secara pribadi telah memaafkan pakar telematika tersebut atas postingan stupa Candi Borobudur wajah Presiden RI, Joko Widodo.
Namun, permintaan maaf dari Roy Suryo itu harus dilakukan di tempat khusus supaya tidak lagi menjadi polemik.
"Kalau saya sebagai umst Buddha malu, maafkan itu harusnya dari hati. Kalau sudah memaafkan cabut dong laporannya," tegasnya.
Lieus sebagai umat Buddah merasa tidak tegas denga kasus yang menerpa Roy, apalagi selesai pemeriksaan pada Jumat (22/7/2022) sampai menggunakan kursi roda.
Ia pun beranggapan patung Candi Borobudur merupakan simbol agama dan tidak sakral.
"Kalau namanya patung enggak ada yang sakral, ada loh patung Buddha mirip gusdur, kok tak ada yang marah, jadi saya lihat ini menurut saya pengen manggung didorong-dorong," terang Lieus.
Pria yang kenakan kemeja merah ini menambahkan, foto yang beredar itu tidak layak dianggap sebagai sebuah penistan agama.
Sebab, yang terpasang di sana adalah wajah mirip Jokowi dan sebagai kepala negara maka orang nomor satu di Indonesia itu memiliki enam agama.
"Kok marah kok tersinggung dan Roy Suryo itu dia bukan edit, dia penjelasan nya itu soal harga naik ke Candi Borobudur kok tinggi sekali," kata Lieus.
(Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Miftahul Munir m26)