Berita Bekasi
Kasus DBD di Kota Bekasi Alami Kenaikan, Per 29 Juli 2022 Ada 1.910 Kasus
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Tanti Rohilawati mengatakan dari 12 kecamatan sebanyak tiga Kecamatan memiliki temuan kasus DBD yang cukup tinggi.
Penulis: Joko Supriyanto | Editor: Panji Baskhara
TRIBUNBEKASI.COM, BEKASI SELATAN - Dinas Kesehatan Kota Bekasi mencatat jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) terus mengalami kenaikan.
Bahkan berdasarkan data pada tanggal 29 Juli 2022, sudah ada 1.910 kasus DBD tersebar di seluruh kecamatan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Tanti Rohilawati mengatakan dari 12 kecamatan, ada tiga Kecamatan yang memiliki temuan kasus DBD yang cukup tinggi diantaranya:
Kecamatan Bekasi Utara: 423 kasus
Baca juga: Jika Demam Tinggi Tak Kunjung Turun, Awas, Bisa Jadi Terserang Penyakit DBD, Segera Bawa ke Faskes
Baca juga: Dinkes Karawang Galakkan G1R1J untuk Cegah Lonjakan Kasus DBD
Baca juga: Berpotensi Jadi Sumber Penyakit DBD, Dinkes Karawang Ingatkan Warga Perhatikan Talang Air Rumah
Kecamatan Bekasi Timur: 262 kasus
Kecamatan Bekasi Barat: 238 kasus
"Bagaimana pun juga DBD bukan satu satunya tanggung jawab dari Dinkes, karena DBD ini ialah yang disebabkan oleh nyamuk," kata Tanti Rohilawati, Sabtu (30/7/2022).
Menurut Tanti perkembangan nyamuk juga tak terlepas dari kondisi lingkungan.
Jika kondisi lingkungan bersih, dirinya yakin jika kasus DBD akan bisa dicegah.
Maka dari itu, gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M Plus menjadi salah satu solusi pencegahan.
"Munculnya nyamuk diakibatkan karna ketidak bersihan di lingkungan, makanya Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) ini harus menjadi perhatian seluruh masyarakat," katanya.
Tanti menyampaikan gerakan PSN sebagai upaya pencegahan kasus DBD sudah mulai dilaksanakan.
Salah satu gerakannya yaitu satu rumah satu Jumantik.
Bahkan melalui surat edaran Wali Kota Bekasi pun juga setiap minggungnya dilakukan gerakan aksi gotong royong bersihkan lingkungan warga sekitar.
Gejala DBD yang umum terdiri dari tiga fase. Fase demam meliputi demam tinggi 40 derajat, nyeri seluruh tubuh, sakit kepala, mual muntah.