Berita Karawang
Saepudin dari Penonton jadi Pahlawan, Panjat Tiang Bendera sehingga Merah Putih bisa Berkibar
Saepudin tanpa ragu-ragu memanjat tiang bendera di halaman kantor Kecamatan Jayakerta, Karawang.
Penulis: Muhammad Azzam | Editor: AC Pinkan Ulaan
TRIBUNBEKASI.COM, KARAWANG -- Seorang petani warga Desa Jayamakmur, Kecamatan Jayakerta, Karawang, menjadi pahlawan dalam upacara bendera di halaman Kantor Kecamatan Jayakerta, Rabu (17/8).
Pria yang kemudian diketahui bernama Saepudin itu memanjat tiang bendera untuk menurunkan ujung tali tersebut, sehingga upacara bendera bisa segera dilanjutkan.
Tindakan Saepudin itu terekam dalam video, dan kini video itu viral di media sosial.
Aksi heroik Saepudin ini terjadi di tengah upacara bendera memperingati Kemerdekaan Republik Indonesia, di halaman kantor Kecamatan Jayakerta, Kabupaten Karawang.
Warga Desa Jayamakmur tersebut tanpa pikir panjang memanjat tiang bendera begitu tali pengikat bendera merah putih nyangkut di ujung atas tiang, yang tingginya mencapai 15 meter.
Dirinya memanjat hingga puncak tiang bendera dan memperbaikinya, sehingga pengibaran bendera Merah Putih dapat berlangsung dengan lancar.
Kejepit
Sekretaris Kecamatan Jayakerta, Gunawan, mengatakan peristiwa ini terjadi ketika Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) memasang dan membentangkan bendera Merah Putih.
Akan tetapi kemudian mereka tidak bisa menarik tali penggerek karena talinya tersangkut di puncak tiang tersebut.
"Talinya kejepit di ujung tiang," ucap Gunawan, Rabu, (17/8).
Ada beberapa orang berusaha naik untuk memperbaiki namun gagal sampai puncak. Suasana ketika itu kalut karena semua kebingungan.
Tiba-tiba dari belakang barisa peserta upacara muncul lah Saepudin, warga Desa Jayamakmur, dan langsung memanjat tiang kemudian memperbaiki masalahnya.
Petani berusia 36 tahun ini khusus datang ke kantor kecamatan karena ingin menyaksikan upacara bendera peringatan HUT RI.
"Langsung datang, naik, dan perbaiki tali yant nyangkut itu. Alhamdulillah ucapara bisa kembali berjalan sampai akhir," kata Gunawan.
Sedih
Ketika upacara bendera usai, Saepudin dielu-elukan banyak orang berkat keberaniannya memanjat tiang yang tinggi itu
Dia mengaku memang kerap hadir di kantor Kecamatan Jayakerta setiap tanggal 17 Agustu, karena ingin menyaksikan upacara bendera.
Namun dia selalu berdiri di sisi lapangan, bukan menjadi peserta upacara.
Hanya saja tahun ini tiba-tiba tali tiang menyangkut di atas, sehingga Sang Merah Putih tak bisa dinaikkan untuk dikibarkan.
"Saya memberanikan diri memanjat," katanya.
Dia mengaku tak takut memanjat tiang yang tinggi itu, sebab dulu kerap memanjat pohon kelapa di pekarangan rumahnya.
"Enggak (takut), sering manjat pohon kepala. Alhamdulillah bisa dibenerin. Sedih kalau sampai gagal mengibarkan benderanya," tandasnya.