Warna Institute Sebut Airlangga Hartarto Berpotensi Menang dalam Pilpres 2024, Ini Hasil Surveinya

Airlangga Hartarto disebut oleh Warna Institute, berpeluang besar memenangkan ajang pemilihan umum (Pemilu) 2024.

Editor: Panji Baskhara
Tribunnews.com
Airlangga Hartarto disebut oleh Warna Institute, berpeluang besar memenangkan ajang pemilihan umum (Pemilu) 2024. Foto: Menteri Koordinator Bidang Pereknomian, Airlangga Hartarto. 

TRIBUNBEKASI.COM - Warna Institute melakukan survei suara masyarakat Indonesia jelang 1,5 tahun pemilu 2024.

Hal itu untuk mengukur dinamika pendapat dan pilihan masyarakat terhadap parpol dan tokoh bakal capres pada pemilu 2024

Direktur Eksekutif Warna Institute, Rinjani Dwi Harini mengatakan penelitian dalam survei ini libatkan warga negara Indonesia berusia 17 tahun ke atas atau sudah memiliki hak pilih saat survei dilakukan.

Selain itu, warga negara Indonesia dijadikan sumber data dalam penelitian ini sebanyak 2200 orang tersebar di 408 Kabupaten/Kota di Indonesia.

Baca juga: Hasil Survei INES, Airlangga Hartarto dan Partai Golkar Berpeluang Memenangkan Ajang Pilpres 2024

Baca juga: Ini Alasan Direktur Eksekutif LSI Sebut Peluang Airlangga Hartarto di Pilpres 2024 Masih Sangat Kuat

Baca juga: Presiden Jokowi Puji Airlangga Hartarto Terkait Program Kartu Prakerja, Begini Tanggapan Ekonom CORE

Rinjani penentuaan jumlah data yang disurvei mengunakan metode multistage random sampling yang didasarkan pada jumlah DPT pemilu 2019 di 408 Kabupaten/Kota.

Penelitian dimulai dari tanggal 12 s/d 24 Agustus 2022.

Hasil survei ini memiliki Tingkat Kepercayaan 95 persen dengan Margin of Error sebesar -/+ 2,09 persen.

Rinjani sebut, hasil penelitian Warna Institute tingkat kepuasan masyarakat terhadap pemerintahan Jokowi-Maruf Amin, untuk bidang ekonomi masyarakat menyatakan puas 85,8 persen, bidang Keamanan 80,9 persen dan bidang penegakan hukum 72,7 persen.

Kemudian bidang kesehatan 80,2 persen, dan bidang pendidikan 74,9 persen.

Dari kelima bidang yang diuji tingkat kepuasana masyarakat kepada 2200 respoden bidang ekonomi, merupakan bidang yang dinilai memiliki tingkat kepuasan masyarakat sangat tinggi dibandingkan bidang lainnya.

"Artinya pengelolaan ekonomi pasca dampak covid 19 yang sempat memperlemah perekonomian nasional, mulai berlahan pulih"

"dan kebijakan-kebijakan pemerintah terkait pemulihan ekonomi mulai dirasakan oleh masyarakat," kata Rinjani dalam keterangan tertulis, Selasa (30/8/2022).

Namun, kata Rinjani, terkait kinerja penegakan hukum dalam penelitian ini ada kekhususan untuk menilai persepsi masyarakat terkait penanganan polri terhadap kasus terbunuh Brigadir J.

Dimana kasus ini sangat menjadi perhatian publik hingga presiden Jokowi dan hasilnya sebagai berikut

"Dari hasil temuan penelitian survei ditemukan bahwa sebanyak 75,2 persen masyarakat puas dengan penangann kasus terbunuhnya Brigadir J oleh Polri dan sebanyak 20,2 persen menyatakan tidak sedangkan sebanyak 4,6 persen tidak menyatakan pendapat," ujarnya.

Sementara itu, dalam survei ini juga ditanyakan persepsi masyarakat terkait leadership atau kepemimpinan sosok Kapolri dalam penanganan Kasus Terbunuhnya Brigadir J.

Hasil sebanyak 83,2 persen masyarakat menilai Kapolri dalam hal kepemimpinannya terkait kasus Brigadir J dinilai tegas, terukur dan sangat transparan dalam mengungkap kasus Brigadir J.

Lalu sebanyak 10,6 persen masyarakat menyatakan Kapolri tak tegas dan tidak terukur serta tidak transparan, dan sebanyak 6,2 persen tidak menjawab

Sementara, hasil temuan survei terkait kepemimpinan nasional 2024 -2029 sosok presiden diidamkan masyarakat.

Dari hasil jawaban para responden tergambar persepsi publik, bahwa masyarakat bosan dengan pemimpin bangsa yang cenderung berwibawa menjaga sikapnya dengan publik.

Hal ini pun tergambar dari jawaban 15,2 persen responden yang hanya inginkan presiden berwibawa dan menjaga sikap pada publik.

Begitu juga dengan sosok yang merakyat, dekat dengan masyarakat, dan memiliki penampilan seperti masyarakat kecil pada umumnya hanya diinginkan oleh sebanyak 20,2 persen.

Paling banyak diidamkan oleh 57,4 persen masyarakat adalah sosok presiden dari kinerja yang dihasilkan selama menjabat, jadi pejabat negara benar-benar dirasakan dan mempengaruhi peningkatan kualitas kehidupan keluarga masyarakat.

Lalu untuk yang tidak menjawab sebanyak 7,2 persen.

Tidak hanya itu, dalam survei ini juga dilakukan pengukuran preferensi masyarakat terhadap tokoh-tokoh bakal capres.

Dimana sebelumnya dilakukan prapenelitian untuk menjaring nama nama tokoh berpotensi dicalonkan oleh partai politik peserta pemilu 2019 yang memiliki kursi di DPR RI.

Hal itu didasarkan UU Pemilu Capres hanya bisa diusung oleh Parpol yang miliki kursi di DPR RI dari prapenelitian didapati nama tokoh-tokoh.

Diantaranya Prabowo Subianto yang diputuskan Partai Gerindra sebagai Capres Gerindra, Muhaimin Iskandar dari PKB, Puan Maharani disiapkan oleh PDI Perjuangan untuk maju sebagai capres dan Ganjar Pranowo.

Anies Baswedan dan Andika Perkasa yang sudah di rekomendasi oleh Partai Nasdem.

Lalu Airlangga Hartarto diberi mandat oleh partai Golkar untuk menjadi Capres partai Golkar.

Dari tokoh tokoh ini semua merupakan pejabat negara yang saat ini aktif di pemerintahan Presiden Jokowi dan di legislatif.

Namun, dari nama tokoh-tokoh tersebut kemudian kepada 2200 responden ditanyakan pengenalan kepada tokoh tokoh tersebut dan hasilnya Prabowo Subianto jadi tokoh yang paling dikenal publik.

Dimana sebanyak 97,9 persen responden tahu dan mengenal nama Prabowo Subianto sebagai tokoh yang pernah jadi capres dua kali dan dapat dukungan penuh dari kelompok 212, dan Habib Riziq, dan kalah dari Jokowi.

Urutan kedua Ganjar Pranowo dikenal 67,9 persen responden sebagai gubernur Jawa Tengah.

Anies Baswedan dikenal oleh 66,3 persen responden sebagai gubernur DKI Jakarta yang saat pilkada mendapat dukungan penuh dari kelompok 212 dan Habib Riziq.

Lanjut ada Airlangga Hartarto dikenal 60,7 persen sebagai Menko Perekonomian dan juga tokoh yang diberikan tanggung jawab oleh Presiden Jokowi sebagai Ketua KPCPEN.

Hal itu untuk pulihkan perekonomian nasional akibat dampak Covid-19 dan penanggulangan Covid 19, sekaligus dikenal sebagai Ketua Umum Golkar.

Kemudian Puan Maharani dikenal 51,6 persen responden sebagai Putri dari Megawati Sukarnoputri dan Juga Ketua DPR RI.

Lalu, Jendral Andika Perkasa dikenal oleh 47,9 persen responden sebagai Panglima TNI.

Kemudian Muhaimin Iskandar dikenal oleh 29,2 persen responden

Di survei ini juga dilakukan pengukuran pengaruh kebijakan dan program-program para tokoh tersebut.

Yakni terhadap kehidupan masyarakat selama pejabat itu menjabat, dengan beri pertanyaan 'Tokoh mana yang kebijakan dan programnya paling dirasakan memberikan dampak pada kehidupan masyarakat dalam dua tahun terakhir'.

Lebih jauh ia jelaskan, kepada 2200 responden, dan hasilnya Airlangga Hartarto dinilai sebagai tokoh bakal capres.

Diamana kebijakan dan programnya banyak bantu masyarakat disaat masyarakat kesulitan ekonomi akibat Covid-19 dan penanggulang Covid 19.

Hal ini tercermin dari 79,4 persen jawaban respoden.

Kemudian sebanyak 40,2 persen respoden menyatakan program dan kebijakan Prabowo Subianto dirasakan oleh masyarakat terutama dalam hal penanggulangan Covid-19 dan rasa aman di Indonesia.

Lalu, 40,2 persen responden sebut kebijakan Puan Maharani sebagai Ketua DPR banyak mempengaruhi kehidupan masyarakat di saat Covid 19.

Kemudian, 30,2 persen responden menyatakan kebijakan dan program Andika Perkasa sangat bantu masyarakat disaat Covid-19.

Kemudian 7,1 persen responden saja yang menyatakan kebijakan dan program Ganjar Pranowo memberi dampak terhadap kehidupan ekonomi masyarakat.

Sementara hanya 4,2 persen responden yang menyatakan kebijakan Anies Baswedan mempengaruhi kehidupan ekonomi masyarakat.

Sedangkan kebijakan dan program Muhaimin Iskandar hanya dirasakan oleh 2,1 persen responden

Kemudian dari nama nama tokoh tersebut di uji preferensi publik terhadap pilihan masyarakat, jika pilpres digelar hari ini dengan tokoh mana yang akan dipilih dengan pertanyaan tertutup.

"Maka hasilnya nama Airlangga Hartarto dipilih 29,2 persen responden, di urutan kedua nama Prabowo Subianto dipilih sebanyak 24,7 persen responden"

"Kemudian Andika Perkasa dipilih sebanyak 10,7 persen responden dan Ganjar Pranowo dipilih oleh sebanyak 6,2 persen responden, Anies Baswedan dipilih oleh sebanyak 4,2 persen responden,"

"Lalu Puan Maharani dipilih oleh sebanyak 3,1 persen responden dan Muhaimin Iskandar dipilih oleh sebanyak 1,7 persen responden dan yang tidak memilih sebanyak 20,2 persen responden," paparnya.

Lalu, dari hasil simulasi nama tokoh tokoh jika dipasangkan sebagai capres dan cawapres, didapati dari hasil survei pasangan Airlangga Hartarto-Ganjar Pranowo jadi pasangan yang paling banyak dipilih, dengan tingkat keterpilihan 40,8 persen.

Kemudian diurutan kedua pasangan Prabowo Subianto-Muhaimin Iskandar dipilih sebanyak 20,1 persen, pasangan Anies Baswedan-Puan Maharani dipilih sebanyak 16,2 persen, dan yang tidak memilih sebanyak 22,9 persen.

Hasil simulasi tiga pasangan capres yaitu Airlangga Hartarto-Anies Baswedan, Prabowo Subianto-Andika Perkasa dan Ganjar Pranowo-Puan Maharani.

Hasil survei menunjukan preferensi publik soal pilihannya terhadap ketiga pasangan tersebut, pasangan Airlangga Hartarto-Anies Baswedan dipilih 32,4 persen responden, Prabowo Subianto-Andika Perkasa dipilih 31,1 persen dan Ganjar Pranowo-Puan Maharani 20,3 persen.

Sementara yang tidak memilih sebanyak 16,2 persen

"Hasil Survei tentang preferensi publik memilih partai politik yang ikut sebagai peserta pemilu tahun 2019 dengan diberi pertanyaan jika pemilu digelar hari ini maka hasilnya elektabilitas tertinggi ditempati Partai Golkar dengan meraih 15,8 persen ," ucapnya.

Di posisi kedua, diduduki Partai Gerindra dengan memperoleh elektabilitas sebesar 14,8 persen.

Di posisi ketiga, terdapat PDI Perjuangan dengan elektabilitas sebesar 14,6 persen.

Disusul Partai Demokrat sebesar 5,4 persen dan Adapun, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sebesar 5,2 persen.

Kemudian ada Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebesar 5,1 persen .

Partai Nasdem peroleh elektabilitas 4,4 persen kemudian Perindo peroleh elektabilitas 4,2 persen dan elektabilitas PAN sendiri sebesar 4,1 persen.

Sementara itu, PPP memperoleh elektabilitas sebesar 4,1 persen.

Kemudian PSI 1,8 persen, Garuda 1,4 persen, PBB 1,1 persen, Hanura 0,8 persen, Berkarya 0,4 persen dan PKPI 0,3 persen dan yang tidak memilih sebanyak 16,5 persen

Sementara, Pengamat Politik dari Direktur Eksekutif Aljabar Research Consulting Arifki Chaniago ikut menanggapi.

Ia menilai, hasil survei Warna Institute membuktikan sosok Airlangga Hartarto berpeluang sebagai calon presiden (Capres) 2024.

"Kalau Pak Airlangga memang saat ini telah bekerja dengan baik, dan memiliki peluang sebagai capres 2024," kata Arifki Chaniago, Selasa (30/8/2022).

Arifki sebut, dengan kinerja yang baik sebagai Menko Perekonomian, maka peluang Airlangga Hartarto mendapat dukungan atau rekomendasi dari Presiden Jokowi dalam maju sebagai capres 2024.

"Pak Airlangga sebagai Menko Perekonomian miliki kesempatan mendapat dukungan atau rekomendasi dari Pak Jokowi di Pilpres 2024," katanya.

Kata dia, Airlangga Hartarto sebagai Ketum Golkar pasti miliki suara politik yang cukup baik, dan ditambah dengan kinerjanya yang positif.

Sehingga peluang Airlangga Hartarto sangat besar.

"Ya Pak Airlangga sebagai capres sangat baik karena beliau sebagai Ketum Golkar memiliki suara politik yang cukup baik," bebernya.

Terpisah, Pengamat Politik dari Universitas Sriwijaya, Febriansyah mengatakan, hasil survei warna Institute yang memunculkan beberapa nama tokoh sebagai capres 2024 adalah hal yang wajar.

Namun, Febriansyah sebut munculnya Puan Maharani dan Airlangga Hartarto, Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Andika Perkasa adalah sebagai wajah baru dalam pilpres 2024 mendatang.

Meskipun begitu, sosok Airlangga Hartarto sebagai capres 2024 memiliki peluang besar.

"Meskipun muncul beberapa tokoh, tapi Pak Airlangga masih sangat besar di Pilpres 2024, karena sosok Airlangga Hartarto telah bekerja dengan baik saat ini," kata Febriansyah, Selasa (30/8/2022).

Menurut dia, saatnya Airlangga Hartarto menunjukkan ke masyarakat jika Ketum Golkar itu sebagai sosok yang tepat sebagai capres 2024.

"Pak Airlangga juga harus pikirkan sebagai sosok capres 2024 yang di inginkan masyarakat dengan melakukan pendekatan dengan masyarakat," jelasnya.

Golkar sebagai partai besar dan ditambah kekuatan KIB, maka itu juga bisa jadikan peluang Airlangga Hartarto di Pilpres 2024.

(TribunBekasi.com/BAS)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved