Bulutangkis
Jepang Terbuka 2022: 5 Wakil Terakhir Kandas di Perempat Final, Indonesia Nirgelar dari Jepang
Semua pebulutangkis Indonesia telah tersingkir dari ajang Jepang Terbuka 2022, setelah 5 wakil terakhir kandas di babak Perempat Final/
Penulis: Alfarizy Ajie Fadhilah | Editor: AC Pinkan Ulaan
TRIBUNBEKASI.COM, OSAKA -- Pupus sudah harapan Tim Bulutangkis Indonesia membawa pulang gelar juara dari lawatan ke Jepang pada Agustus-September 2022.
Hari ini, Jumat (2/9), lima wakil Indonesia yang tersisa di turnamen bulutangkis Jepang Terbuka (Japan Open) 2022 berguguran di babak Perempat Final kejuaraan tersebut.
Diawali pasangan ganda putri Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti diikuti tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung dan ganda putri Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi, Fajar Alfian/ Muhammad Rian Ardianto, dan terakhir Chico Aura Dwi Wardoyo.
1. Apri/Fadia
Langkah Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti di Jepang Terbuka 2022 terhenti di babak Perempat Final, setelah dikalahkan peringkat pertama BWF untuk sektor Ganda Putri, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan asal Tiongkok.
Meskipun berhadapan dengan pasangan nomor wahid di sektornya, Apri/Fadia bisa memaksa Chen/Jia bermain rubber game dengan skor 26-24, 16-21, 14-21.
Laga di Lapangan 1 Maruzen Intec Arena, Osaka, itu berlangsung selama 1 jam 22 menit, salah satu pertandingan terlama di cabang olahraga bulutangkis.
Meski kalah, Apri/Fadia tidak menyesali hasil tersebut, tetap bersyukur dan menjadikan kekalahan tersebut sebagai pelajaran berharga.
"Tidak ada yang perlu disesali dengan hasil ini. Kami tetap bersyukur alhamdulillah. Kami akan belajar dari pertandingan hari ini," ucap Apri.
"Ini pertemuan ketiga kita dengan mereka, jadi sudah sama-sama tahu pola permainannya seperti apa. Tapi memang hari ini mereka lebih siap, terutama dari arah pengembalian bolanya. Itu menyulitkan kami. Sementara kami kurang konsisten," sambung Fadia.
Pada dua pertemuan sebelumnya, Apri/Fadia dan Chen/Jia berbagi kemenangan.
Chen/Jia menang di final Indonesia Masters 2022, sementara Apri/Fadia membalasnya di babak perempatfinal Malaysia Open 2022.
"Secara strategi hari ini memang mereka lebih siap dibanding pertemuan sebelumnya di Malaysia Open, saat kami menang. Kami menerima kekalahan ini dan selamat buat Chen/Jia," kata Apri.
Apri dan Fadia sama-sama berpendapat mereka harus meningkatkan konsistensi, agar terus berada di peta persaingan level atas sektor ganda putri.
"Saya dan Fadia sudah tahu level kami ada di mana. Sekarang saatnya untuk menaikkan konsistensi, tenaga tangan, dan kaki juga ditingkatkan. Dan yang terpenting bagaimana di kondisi lapangan dan bola lambat seperti ini. Harus siap main capek dan lama," kata Apri.
"Kami juga akan terus belajar, terus berkembang, karena lawan juga pasti dan terus mempelajari pola permainan kami," tandasnya.
Di nomor Tunggal Putri, Gregoria Mariska Tunjung harus mengakui keunggulan lawannya di babak Perempat Final Jepang Terbuka, Chen Yu Fei dari Tiongkok.
Pertandingan yang berlangsung di Lapangan 3 Maruzen Intec Arena, Osaka, ini berlangsung selama 29 menit, dengan skor 21-17, 21-6.
Sebagaimana terlihat dari skornya, Gregoria masih memberikan perlawanan di gim 1.
Perolehan poin kedua pebulutangkis salng salip-menyalip, meski pun koleksi poin Gregoria berhenti di angka 17.
Hanya saja di gim 2 Gregoria dibuat tidka berkutik, dan hanya bisa mengumpulkan 6 poin.
3. Ana/Tiwi
Perjalanan pasangan Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi juga terhenti di babak Perempat Final, setelah kalah dari pasangan Korea Selatan Jeong Na Eun/Kim Hye Jeong.
Meski begitu, Ana/Tiwi bisa memaksa Jeong/Kim bermain rubber game selama 1 jam 20 menit, walau kemudian menyerah di skor 21-19, 10-21, 16-21.
"Pertandingan yang sangat menguras tenaga dan pikiran," ujar Tiwi seusai laga.
"Kami merasa sudah memberikan yang maksimal, sudah mengeluarkan semua kemampuan yang kami punya. Lawan punya kekuatan seimbang, jadi tadi kami main kuat-kuatan saja. Mereka juga tidak mudah dimatikan," sahut Ana.
Menurut pengakuan Ana/Tiwi, permainan mereka berkembang positif di ajang ini.
Mereka bisa mengeluarkan permainan terbaik dibandingkan saat Kejuaraan Dunia 2022 sepekan sebelumnya.
"Di Kejuaraan Dunia kami kurang puas dengan penampilan kami, tapi di sini alhamdulillah kami bisa bermain lebih baik lagi. Tapi kami tidak boleh puas sampai di sini. Harus berlatih lebih giat lagi, meningkatkan kemampuan," ujar Tiwi.
"Ke depan kami harus perkaya pola permainan dan taktik. Bagaimana mencari celah lawan bila strategi tidak berjalan, atau saat seperti tadi main kuat-kuatan harus pintar mencari kesempatan," pungkas Tiwi.
4. Fajar/Rian
Ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto kandas di babak perempatfinal turnamen bulutangkis Japan Open 2022.
Ganda putra unggulan ke-5 itu dihentikan pasangan non-unggulan asal Tiongkok, Liang Wei Keng/Wang Chang, lewat pertarungan rubber game ketat 18-21, 21-19, 16-21.
Fisik terkuras menjadi salah satu faktor Fajar/Rian tidak tampil di performa terbaiknya.
"Ini bukan sebuah alasan tapi kami merasakan seperti itu. Fisik kami terkuras dan kami kalah tenaga dari lawan. Mereka sangat siap. Kami mencoba memainkan tempo pelan pun mereka sudah siap," kata Fajar.
"Sebenarnya strategi yang kami terapkan sudah bagus di gim pertama. Tetapi setelah unggul 3-4 poin fokus kami hilang dan banyak melakukan kesalahan sendiri. Akhirnya lepas. Di gim kedua kami coba untuk lebih berani, sementara di gim ketiga kembali kami belum berhasil," sambung Rian.
Fajar/Rian menyatakan bahwa kuncinya adalah di gim pertama. Setelah unggul harusnya mereka bisa menyelesaikan gim tersebut dengan kemenangan.
"Sangat disayangkan memang di gim pertama. Harusnya tidak boleh seperti itu. Harusnya kami bisa menyelesaikan gim. Ini tidak boleh terulang lagi. Di sisi lain, lawan memang terus menekan. Walau tertinggal mereka tidak mudah menyerah, dan kami memang kewalahan dengan permainan mereka," kata Fajar.
Rasa kecewa tak dipungkiri oleh Fajar/Rian. Mereka tidak puas dengan hasil di dua turnamen yang diikuti di negeri matahari terbit.
Pekan lalu, mereka hanya menyabet medali perunggu di ajang Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2022, padahal targetnya adalah medali emas.
"Kami kecewa dengan hasil di sini dan di Kejuaraan Dunia karena kami sudah persiapan lama tapi hasilnya tidak maksimal. Semoga ke depannya di turnamen-turnamen lain kami bisa memberikan hasil yang lebih baik," pungkas Fajar.
5. Chico Aura Dwi Wardojo
Memulai Jepang Terbuka dengan mengalahkan Kenta Momota, pebulutangkis tunggal putra Indonesia, Chico Aura Dwi Wardoyo terhenti di Perempat Final karea dikalahkan Kenta Nishimoto.
Chico harus mengakui keunggulan tunggal putra tuan rumah itu dengan pertarungan 3 gim 21-14, 17-21, 18-21.
Kendati kalah, Chico mengaku puas dengan performanya di Japan Open kali ini. Namun dia tentu harus tetap meningkatkan kemampuannya.
Chico mengaku tidak ada beban ketika mengetahui empat wakil Indonesia sudah tersingkir sebelum dia main.
"Secara performa saya cukup puas dengan penampilan saya di turnamen ini. Tapi masih banyak yang harus ditingkatkan, seperti konsistensi pola permainan dan bisa lebih enjoy dalam bermain," ujar Chico.
"Tidak ada beban ketika masuk lapangan. Saya mencoba untuk fokus kepada diri sendiri saja dulu," lanjutnya.
Dalam pertandingan yang berlangsung di Lapangan 2 Maruzen Intec Arena, Osaka itu, Chico membuka laga dengan baik.
Di gim pertama, dia sukses mengontrol penuh ritme permainan dan unggul 21-14.
Di gim kedua situasi berbalik. Nishimoto yang bermain lebih sabar sehingga mampu menang 21-17 dan memaksa Chico memainkan gim penentuan.
Di gim penentuan inilah keseruan terjadi. Chico yang terus menerapkan pola menyerang diimbangi permainan Nishimoto yang cenderung pasif.
Kejar-mengejar angka tidak terhindari hingga menyentuh poin 18-18.
Akhirnya, Nishimoto yang bermain lebih tenang mampu meraih tiga angka beruntun dan menutup laga dengan kemenangan 21-18.
"Di poin-poin terakhir lawan lebih berani untuk menyerang saya. Saya juga bermain agak terlalu terburu-buru," kata Chico.
"Selain itu, Nishimoto hari ini bermain cukup rapi, tidak mudah dimatikan," lanjutnya.
Dengan hasil ini, tim Indonesia tidak berhasil meloloskan wakil ke babak semifinal Japan Open 2022 yang berkategori BWF Super 750 ini. (*)