Sejumlah Warga Mulai Sambangi Kantor Politik, Serukan Dukungan untuk Anies Baswedan di Pilpres 2024

TRIBUNBEKASI.COM - Sekelompok warga mulai medatangi ke sejumlah kantor partai politik di beberapa wilayah Indonesia.

Mereka bersilaturahmi ke kantor-kantor politik itu merupakan warga yang tergabung dalam Sekretariat Kolaborasi Indonesia (SKI).

Mereka menyambangi sejumlah kantor politik tersebut bertujuan untuk memberikan sinyal dukungan untuk Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Dimana mereka mendukung penuh Anies Baswedan untuk menang di ajang pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Baca juga: Warga Jawa Timur Mulai Soroti Sosok Hingga Sejumlah Program Anies Baswedan di DKI Jakarta

Baca juga: Pendemo Minta Anies Baswedan Bongkar Sebuah Pabrik yang Diduga Melanggar Tata Ruang di Penjaringan

Baca juga: Ratusan Orang Satroni Pendopo Gubernur DKI Jakarta, Berharap Anies Baswedan Menangkan Pilpres 2024

Melalui keterangan tertulisnya, SKI ke sejumlah kantor politik bersama elemen-elemen pendukung Anies Baswedan lainnya.

Belum lama ini, idi DIY Yogyakarta, mereka menyambangi pengurus DPW Partai Nasdem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Kamis (1/9/2022).

Warga meminta pengurus partai level provinsi lebih aktif dalam meyakinkan ‘bos’ partai masing-masing tentang besarnya dukungan arus bawah untuk Anies Baswedan.

Sebelumnya, SKI Jawa Tengah (Jateng) bahkan memulai gerilya politik itu dari kantor-kantor partai di tingkat kabupaten dan kota.

Di Pemalang (30/8/2022), Ketua SKI Jateng Azmi Majid akui mendapatkan tanda keseriusan Ketua PKS setempat, Suwarso, dalam memperjuangkan Anies Baswedan.

Ia  berjanji meneruskan desakan warga ke pimpinan partai.

"Namun, warga juga diminta mendorong terciptanya koalisi beberapa partai karena PKS tak bisa sendirian,” ujarnya Azmi Majid.

Di wilayah lain, silaturahmi tak hanya dilakukan ke Nasdem, PKS atau Partai Demokrat.

Di Jawa Timur (Jatim), misalnya, SKI di Provinsi tersebut berancang-ancang mendatangi kantor PPP (Partai Persatuan Pembangunan) dan Partai Amanat Nasional (PAN).

“Kami menemukan fakta bahwa akar rumput dua partai tersebut lebih condong ke Pak Anies. Makanya kami akan sowan juga ke sana,” ujar Thayyib Kartawi, juru bicara SKI Jatim.

Gerakan warga yang berinisiatif menyampaikan aspirasi politiknya ke kantor-kantor partai tingkat lokal dinilai positif oleh sosiolog politik Universitas Trunojoyo Madura Dr. Khoirul Rosyadi.

Cak Ros, demikian panggilan akrabnya, berpendapat, apa yang dilakukan SKI di berbagai wilayah, upaya menyambungkan pikiran massa dengan langkah elit politik.

Selama ini, suara dari dua pemangku kepentingan politik itu dinilainya kerap tidak sinkron alias tidak ‘nyambung’.

“Kita kerap menyaksikan, rakyat pengennya ke arah mana, tapi elit berjalan ke arah lain. Ada distorsi yang disebabkan oleh meningkatnya pola politik transaksional"

"Serta menguatnya cengkeraman oligarki,” ujar Pengamat lulusan Universitas Persahabatan Rakyat (RUDN) Moskow, Rusia, itu.

Menurut Cak Ros, gerakan warga ‘menggeruduk’ kantor parpol tak bisa dipandang sebelah mata.

Upaya desak partai-partai politik untuk mengegolkan nama Anies Baswedan itu bakal sukses jika dilakukan secara masif, teroganisir dan konsisten oleh kelompok-kelompok warga di seluruh wilayah di Indonesia.

“Kesuksesan gerakan ditentukan oleh sejauh mana mereka mampu melakukan scale up (perluasan skala gerakan) dan scale in (pendalaman dukungan). Tapi, dari pengamatan saya, gerakan ini punya peluang membesar,” pungkasnya.

Warga Jawa Timur Mulai Soroti Sosok Hingga Sejumlah Program Anies Baswedan

Sejumlah warga Jawa Timur berlatar belakang Nahdliyyin soroti sosok Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Bahkan saat ini, tingkat penerimaan warga terhadap Anies Baswesan mulai mengalami peningkatan. 

Kesimpulan itu diperoleh Sekretariat Kolaborasi Indonesia (SKI) Jatim.

Kesimpulan diperoleh saat melakukan kegiatan pengumpulan aspirasi warga di berbagai desa di provinsi, sejak Juli lalu.

Persepsi positif mengenai Anies Baswedan pun muncul di semua kalangan warga Jawa Timur.

Anies Baswedan dianggap berhasil menjalankan beragam program pengentasan kemiskinan di DKI Jakarta.

Warga desa yang ditemui aktivis-aktivis SKI dalam berbagai acara musyawarah tradisional, seperti rembugan, cangkrukan atau pol-kompolan.

Mereka mengkui ikuti informasi tentang berbagai kemajuan pembangunan ibukota, dari sanak saudara atau kawan mereka yang bekerja di Jakarta.

"Temuan ini sebetulnya tidak terlalu mengagetkan karena kami di Jatim masih bergelut dengan persoalan ketimpangan sosial ekonomi. Nilai tukar nelayan dan petani rendah."

"Wajar orang desa kepincut dengan Pak Anies" ujar Thayyib Kartawi, juru bicara SKI Jatim, dalam konferensi pers di Vival Café, Surabaya, Rabu (31/8/2022).

Menurut Thayyib, program-program Anies Baswedan seperti penataan kampung, pembebasan pajak bumi dan bangunan, serta rumah DP 0 persen.

Dimana jadi magnet yang menarik warga kelas menengah ke bawah.

Program-program itu dinilai mencerminkan visi yang kuat soal keadilan sosial.

"Kami menduga, pembicaraan warga tentang isu-isu yang soal keadilan sosial akan semakin ramai menjelang Pemilu 2024."

"Sebab, ketimpangan yang ada saat ini berpotensi makin lebar dengan adanya kenaikan harga-harga."

"Belum lagi jika ditambah dengan pencabutan subsidi BBM dan penghapusan tunjangan guru," jelas pegiat pendidikan asal Madura tersebut.

Thayyib menyatakan, SKI akan sampaikan temuan-temuan dalam pengumpulan aspirasi warga, ke partai-partai politik tingkat kabupaten/kota dan provinsi di sana.

Organisasi kemasyarakatan itu juga akan lakukan silaturahmi keliling ke tokoh-tokoh masyarakat yang ada di daerah Jatim.

"Kami akan minta partai-partai politik di Jatim lebih serius meyakinkan pimpinan pusat masing-masing agar Pak Anies segera direkomendasikan sebagai calon Presiden."

"Visi Pak Anies mengenai keadilan sosial kami rasakan cocok untuk situasi di Jatim," lanjutnya.

Di samping melakukan ‘sowan politik’, SKI dalam waktu dekat juga akan menggelar Musyawarah Daerah (Musda)

Musda nantinya digelar secara serentak, dan akan memilih pengurus baru organisasi untuk tingkat kabupaten/kota.

Musda yang bakal dilakukan oleh 34 dari 38 daerah yang ada di Jatim itu rencananya akan dipusatkan di Surabaya, pada 11 September mendatang.

(TribunBekasi.com/BAS)